51.BUNDA

1.5K 105 25
                                    

Duuaarr

Suara petir bergemuruh,malam ini hujan turun begitu lebat dan Adam ia baru saja sampai di rumah,langsung saja ia memasukkan motornya ke dalam garasi lalu membuka helm full face nya dan berlari ke teras rumah dan membuka pintu yang kebetulan tidak di kunci.

Ia pun kembali menutup pintu dan berjalan ke dalam rumah.

"Ya ampun kak!"seru Hawa yang sedang duduk di sofa ruang tengah saat melihat Adam masuk dalam keadaan basah kuyup,dan apa ini banyak sekali luka lebam di wajahnya.

"Ya Allah..itu mukanya kenapa, sebentar ya aku bawa handuk dulu!"Hawa berlari ke sebuah kamar yang ada di lantai dasar untuk mengambil handuk.

Tak lama kemudian Hawa kembali keluar dengan handuk di tangannya.

"Biar aku bantu keringin rambut kakak ya,"tawar Hawa penuh kasih sayang.

"Ck..gak usah!"Adam langsung merebut handuk tersebut dari genggaman tangan Hawa.

"Sshh.."ringis Hawa,Adam yang mendengar ringisan tersebut menoleh dan mendapati tangan Hawa sudah di balut perban.

"Ini neng plasternya, biar bibi pasangin ya!"ujar bi Ira yang datang dari arah dapur.

"Eh si aden, Ya Allah den kenapa hujan-hujanan itu juga wajahnya kok memar-memar?"serobot bi Ira.

"Gak papa,"balas Adam datar dan ia kembali melihat tangan Hawa,bi Ira yang merasa Adam ingin menanyakan apa yang terjadi pada Hawa pun menjawab seluruh pertanyaan di benak Adam.

"Telapak tangan neng Hawa luka kena paku den, bibi sampe panik liat darahnya banyak banget,"bi Ira memberitahu.

"Gak peduli!"setelah mengatakan itu Adam pun berjalan ke tangga menuju kamarnya.

"Huhh..yang sabar ya neng!"bi Ira mengusap bahu Hawa.

"Selalu bi,"balas Hawa di sertai senyuman termanisnya.

"Emm bi, Hawa minta tolong siapin air anget sama sapu tangan ya Hawa mau kompres luka kak Adam,"pinta Hawa.

"Baik neng, sebentar!"bi Ira langsung bergegas menuju dapur untuk membawakan apa yang Hawa minta.

Tak berselang lama bi Ira pun sudah kembali ke hadapan Hawa.

"Ini neng, air anget sama kompresannya!"ujar bi Ira sambil menyodorkan baskom berisi air hangat serta kompresan.

"Makasih bi, Hawa ke atas dulu ya,"pamit Hawa.

"Iya neng!"Hawa pun langsung menaiki anak tangga dan menuju kamar Adam.

Tokk..tokk..tokk..

Hawa mengetuk pintu kamar Adam saat sampai disana namun tak ada sahutan.

"Loh..kok sepi,"gumam Hawa.

Krieettt

Tiba-tiba pintu kamar Adam terbuka sedikit.

"Ehh pintunya gak di kunci,"Hawa membuka lebih lebar pintu kamar Adam,sangat gelap ia pun mencari saklar lampu dan..dapat.

Cetek

Ia menekan saklar lampu membuat kamar Adam menjadi terang,saat ia hendak menaruh baskom di nakas terdengar suara percikan air dari kamar mandi.

"Kak Adam lagi mandi ternyata,"Hawa pun memilih menunggu Adam untuk mengobati lukanya.

Sambil menunggu Hawa melihat-lihat isi kamar Adam yang berantakan ini,jika saja ia tidak di larang untuk menyentuh seluruh barang-barang Adam sudah dapat di pastikan tak akan ada satu pun barang yang berserakan dimana-mana.

THE EAGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang