77.UNGKAPAN RASA

1.8K 115 17
                                    

Adam dan Hawa baru saja sampai disekolah, Adam yang selesai memarkirkan motornya pun dengan segera menghampiri Hawa yang sudah menunggu diujung parkiran.

"Ayo!"ajak Adam seraya menggandeng tangan Hawa namun justru gadis itu malah diam ditempat membuat Adam heran.

Diliriknya Hawa yang sudah menggelengkan kepala padanya.

"Aku rasa kita gak usah gandengan deh kak, aku takut yang lain curiga!"

"Lo peduli sama omongan mereka!"

"Aku tau ini kehidupan kita dan kita yang tau hubungan kita sebenarnya, tapi gak bisa dipungkiri aku tetep takut mereka beranggapan yang aneh-aneh soal kita,"

"Sekarang lo harus mulai belajar tutup telinga sama apa yang orang lain omongin tentang kita, mereka gak berhak ganggu kehidupan kita, kita yang jalanin kehidupan kita, jadi lo gak perlu piikirin omongan mereka, ngerti!"

Hawa mengangguk kecil dan menerima uluran tangan Adam yang langsung menggenggam tangannya.

---

Dikediaman Angel, kini dirinya sedang menikmati sarapan paginya diruang makan rumah mewahnya seorang diri, hanya seorang diri.

Karena kedua orang tuanya sibuk dengan urusan masing-masing, papihnya yang sedang menelepon klien dan maminya yang sedang mengurusi berkas-berkas sambil berhadapan dengan benda canggih yang bernama laptop.

"Huhhh..."hanya helaan nafas sabar yang bisa Angel lakukan sekarang.

Apa lah daya, setiap kali dirinya mengajak kedua orang tuanya berbincang, mereka pasti beralasan "sebentar sayang mami/papi lagi sibuk," selalu seperti itu jawaban keduanya.

"Baik pak, terimakasih sudah mau bekerja sama dengan saya!"Damar menutup telepon.

Kini dirinya berjalan dari halaman belakang memasuki rumah setelah urusannya dengan sang klien telah selesai.

"Pih!"panggil Angel saat melihat papihnya memasuki rumah.

Dengan segera gadis itu menghampiri sang papih.

"Apa gel,"balas Damar seraya memasukkan beberapa dokumen ke dalam tas kantornya.

"Emm, pih Angel berangkat sekolah bareng papih ya!"pinta Angel antusias.

"Kok tiba-tiba banget?"bingung Damar.

"Ya, kan jarang-jarang gitu pih Angel berangkat bareng papih, ya ya!"mohon Angel.

"Kayaknya gak bisa sayang, pagi ini papih ada meeting sama rekan bisnis papih yang dari luar negeri, coba kamu ajak mamih kamu!"

"Mami juga gak bisa pih, mami sekarang harus pergi ke Jakarta buat urusin proposal kemarin, kamu berangkat bareng mang Rusdi aja ya!"balas sang mami, Gina.

Sudah Angel duga, pasti akan seperti ini, ia menatap kedua orang tuanya yang masih tetap sibuk dengan urusan mereka dengan tatapan menyedihkan, kedua tangannya mengepal kuat.

"Iya pak, iya saya berangkat sekarang juga!"ujar Gina.

Angel sudah muak dengan pemandangan di depannya, tanpa berpamitan ia pun berlari begitu saja untuk segera pergi ke sekolah.

Bahkan teriakan supir pribadinya tak ia hiraukan, ia terus berlari memilih untuk pergi ke sekolah menggunakan taxi.

---

Dilain sisi Hawa sedang menikmati waktunya ditaman sekolah ditemani novel kesayangannya.

"Hai!"sapa seseorang.

Hawa yang merasa sapaan itu untuknya, menoleh ke arah samping kanannya dan sudah mendapati sesosok gadis cantik berkulit putih dengan bandana biru mudanya yang sedang tersenyum manis ke arahnya.

THE EAGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang