31.BERULAH

1.5K 100 0
                                    

"Sayang!"panggil bunda pada Hawa yang sekarang masih setia duduk di sofa ruang tengah sambil menonton televisi padahal malam sudah begitu larut.

"Iya bun?"jawab Hawa dan duduk di samping bunda dengan dua gelas teh hangat yang ia bawa di nampan,di simpan nya nampan tersebut di atas meja depan sofa.

"Bunda selalu lupa mau bicara ini sama kamu!"bunda memegang tangan Hawa.

"Emm..bunda mau bicara apa emang nya?"tanya Hawa penasaran.

"Maaf ya nak!"

"Buat?"bingung Hawa dengan dahi mengkerut.

"Waktu kalian nikah Adam cuma ngasih kamu mahar uang 1.000.000,00!"ujar bunda tak enak.

"Ya Allah bunda..Hawa kira bunda mau bicarain apa ternyata cuma itu,bunda..gak papa kok seberapa pun mahar yang kak Adam kasih ke Hawa,Hawa terima Hawa cuma pengen ke depan nya pernikahan Hawa sama kak Adam makin baik dan Allah ridhai!"jawab Hawa di sertai senyuman nya.

Bunda langsung membawa Hawa kedalam dekapan nya.

'Emang gak salah aku pilih anak ini buat jadi pendamping hidup Adam,dia kriteria menantu impian aku banget,Ya Allah..aku hanya ingin yang terbaik untuk anak dan menantu ku,Ridhai pernikahan mereka Ya Rabb,semoga pernikahan mereka Sakinah Mawadah Warahmah aamiin..' batin bunda berdo'a.

Bunda pun mengurai pelukan nya.
"Makasih ya nak kamu udah mau terima Adam apa ada nya!"ucap bunda tulus sambil menggenggam kedua tangan Hawa.

"Iya bunda..kan salah satu tujuan pernikahan itu untuk saling melengkapi"jawab Hawa yang lagi-lagi membuat bunda terkagum dengan menantu nya ini.

"Pinter nyaaa..menantu bunda"bunda mencubit pipi Hawa gemas.

"Hihi aamiin bunda,eh iya bun kok kak Adam belum pulang ya ini udah jam 12 malem!"ujar Hawa.

Karena memang,bunda dan Hawa masih terbangun di jam seperti ini karena menunggu Adam yang tak kunjung pulang.

"Kamu tenang aja bentar lagi pasti dia pulang"jawab bunda tenang.

"Emang..kak Adam sering pulang larut gini bun?"tanya Hawa.

"Banget,malah waktu itu pernah pulang shubuh,sampe gak pulang pun pernah"papar bunda.

"Beneran bun?"

"Iya!"

"Tapi..hari ini dari siang kak Adam gak pulang bun"ucap Hawa,terlihat jelas kekhawatiran di wajah nya.

"Kamu gak usah khawatir,dia sering kok abis dari sekolah gak langsung pulang ke rumah."

"Hmm..terus kalo kak Adam gak pulang dia tidur dimana?"Hawa kembali bertanya sambil meneguk teh milik nya.

"Di markas!"jawab bunda dan Hawa hanya mengangguk-anggukkan kepala nya,tiba-tiba saja terdengar suara deruman knalpot motor dari arah pekarangan rumah.

"Nah itu pasti Adam!"ujar bunda.

Ceklek

Pintu utama terbuka menampilkan sosok pemuda tampan dengan rahang tegas dan tatapan elang nya,Adam.

Saat dia kembali menutup pintu dan hendak berjalan menuju tangga,sebuah suara menghentikan langkah nya.

"Darimana aja kamu?"tanya sang bunda sambil meneguk teh yang di bawa kan Hawa.

"Markas"jawab Adam ketus.

"Dari pulang sekolah?"tanya bunda lagi lalu menyimpan kembali cangkir teh nya.

"Hmm"balas Adam.

"Hufftt..nak!"bunda bangkit dari posisi nya dan berjalan menghampiri Adam.

"Kamu sekarang udah punya istri,udah saat nya kamu cari nafkah buat istri kamu,batasin waktu kamu,kapan kamu harus main dan kapan kamu harus urus kehidupan baru kamu,udah saat nya kamu belajar tanggung jawab dan lebih dewasa!"nasihat bunda.

THE EAGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang