73.DIA KEMBALI

2K 132 24
                                    

Beberapa hari kemudian...

Hari terus berlalu, begitu juga dengan sikap dan sifat Adam, seiring berjalannya waktu pemuda itu sudah mulai bisa beradaptasi dengan kehidupannya, tapi justru hal itu lah yang membuat Hawa bingung, karena banyak hal yang tak terduga yang ditunjukkan oleh Adam.

Seperti halnya kali ini, pemuda itu mengajak Hawa pergi joging karena kebetulan ini merupakan hari Sabtu waktu dimana mereka untuk merefresh otak setelah selama lima hari berkutat dengan buku pelajaran.

"Kak, mau beli bubur gak?"tanya Hawa ditengah ia joging bersama Adam di sampingnya.

"Hmm,"hanya itu balasan Adam.

"Oke, aku ada rekomendasi tempat jualan bubur yang biasa aku datengin sama abang aku,"

"Sekitar sini?"

"Emm...kurang lebih sih lima menitan dari sini,"

Adam hanya mengangguk dan terus fokus pada aktivitasnya, begitu juga dengan Hawa.

---

"Awwwsshh!"

Plak

Tepat sasaran, geplakan Nesa mendarat tepat dikepala Lio saat pemuda itu mencoba mengurut pergelangan kaki Nesa yang terkilir.

"Lo gak ada lembut-lembutnya banget sih gak jadi cowok, kaki gue yang ada makin sakit!"marah Nesa.

"Lo aja yang lebay, udah gue tolongin juga, sekarang coba lo gerakin!"

"Kalo sampe kaki gue digerakin tambah sakit, awas lo kak, gue tuntut!"ancam Nesa yang mulai mencoba berdiri dan menggerak-gerakkan kakinya.

"Masih mau nuntut gue lo!"sergah Lio.

Nesa mengatupkan bibirnya, ia sudah salah dengan berkata seperti tadi kepada Lio, nyatanya apa yang Lio lakukan tadi membuat kakinya yang terkilir sembuh.

"Emm, udah gak sakit sih, tapi masih kerasa ngilu dikit,"

"Gengsinya gede amat neng, ketimbang bilang makasih doang,"celetuk Lio.

"Dihh, PD banget lo jadi orang, siapa juga yang mau bilang makasih!"tukas Nesa.

"Yaelah ngelak lo!"

"Hihh...enggak ya,"

"Lho, itu bukannya kak Lio sama Nesa ya kak?"tanya Hawa saat dirinya berjalan bersama Adam hendak menuju tukang bubur yang Hawa sebutkan tadi.

"Iya,"balas Adam.

"Kita samperin yuk!"

Adam mengangguk, akhirnya ia dan Hawa pun berjalan mendekat ke arah dua sejoli yang sedang terlibat cekcok itu.

"Yeeuu, ngelak!"

"Berisik lo kak, gue sumpel lama-lama mulut lo!"

"Lo tuh!"

"Assalamu'alaikum,"

Lio dan Nesa menghentikan perdebatan mereka saat mendengar suara salam seseorang.

"Wa'alaikumsalam,"jawab keduanya.

"Eh...Hawa, kak Adam,"

"Bos, ngapain lo disini?"tanya Lio.

"Menurut lo?"

"Kalo dari setelannya sih, lo keknya lagi joging,"

"Gak usah nanya!"ketus Adam.

"Yaelah bos, sensi amat lo,"

Adam hanya mendelikkan matanya.

"Udah, udah mending kita makan bubur bareng daripada kalian debat,"

THE EAGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang