45.PERTENGKARAN

1.8K 125 42
                                    

"Gimana keadaan temen saya dok?"tanya Intan dan langsung bangkit dari duduk nya saat melihat seorang dokter wanita keluar dari ruangan Hawa di periksa.

Ya setelah Hawa kembali ke sekolah tadi semua orang terperangah melihat keadaan Hawa,terlebih Intan ia sangat panik dan langsung meminta izin kepada pihak sekolah untuk membawa Hawa ke klinik terdekat,sedangkan ketiga sahabat nya yang lain tidak ikut,Shalsa yang memang anggota osis ia bersama rekan osis yang lainnya harus mengamankan siswa-siswa supaya tidak ada yang keluar dari kelas,sementara Nesa dan Aul mereka yang notabenenya anak PMI harus ikut andil mengobati para siswa laki-laki yang terluka akibat aksi tadi.

"Luka di kening teman kamu cukup dalam dan mengharuskan untuk di jahit"papar sang dokter.

"D-di jahit dok?"kaget Intan.

"Iya!"

"T-tapi,temen saya sudah tau kalo harus di lakukan tindakan ini,dan apa dia setuju dok?"tanya Intan beruntun.

"Sudah saya sudah terlebih dahulu menjelaskan kepada pasien dan juga pasien setuju,yasudah saya permisi untuk membawa peralatan nya ya!"bu dokter pun berlalu dari hadapan Intan untuk membawa alat-alat yang akan ia pakai untuk menjahit luka di kening Hawa,dan Intan ia dengan lesu kembali duduk di kursi.

"Jahit...segitu parah nya luka Hawa!"gumam Intan.

"Kak Adam bener-bener manusia gak tau di untung,Hawa rela luka sampe separah ini tapi dia..balik-balik yang dia gandeng si tante rempong!"gerutu Intan penuh kesal,dia memang sempat melihat Adam kembali ke sekolah tadi dan satu yang ia heran,kenapa Adam kembali bukan dengan Hawa di gandeng nya melainkan Angel.

"Eh tunggu dok!"tahan Intan dan bangkit dari posisi nya begitu melihat dokter kembali dengan seorang suster lengkap dengan perlatan yang di bawa nya saat hendak memasuki ruangan.

"Iya kenapa dek?"tanya bu dokter.

"Emm s-saya,boleh ikut masuk saya pengen temenin Hawa di dalem"izin Intan dengan tatapan penuh harap membuat sang dookter yang melihat itu menghela nafas dan mengangguk di sertai senyuman simpul nya pertanda ia mengizinkan Intan untuk ikut masuk ke dalam,mungkin ia khawatir akan keadaan teman nya pikir bu dokter.

"Alhamdulillah,makasih ya dok!"Intan tersenyum senang dan dengan segera ia mengikuti dokter dan suster masuk ke ruang periksa.

---

Kini Adam dkk sedang duduk menghadap pak kepala sekolah yang begitu terlihat penuh wibawa ini di ruang BK.

"Huhh...kenapa bisa ada kejadian seperti ini?"tanya pak kepsek.

Hening..

Tak ada satu pun yang menjawab di antara mereka.

"Saya tanya sekali lagi,kenapa.bisa.ada kejadian.seperti ini?!"ulang pak kepsek dengan menekan setiap kata nya.

"I-izin menjawab pak!"Lio membuka suara,dan ketiga sahabat nya hanya menatap Lio,kenapa tiga? sebab Maul sudah pulang duluan.

"Ya,silahkan!"

"Hufftt..kami juga sebenarnya tidak tahu menahu akan ada nya kejadian seperti tadi pak,tiba-tiba aja tadi ada suara knalpot motor yang sengaja di buat bising dan begitu kita liat keluar ternyata udah ada siswa yang naik ke pagar sekolah dan manggil-manggil Adam pake umpatan"jelas Lio.

"Saya gak butuh itu,yang saya butuhin 'inti' dari kejadian ini kenapa bisa terjadi dan kenapa bisa ada yang serang sekolah kita?"tegas pak kepsek.

"Siswa yang tadi itu sebenarnya..."Lio menggantung ucapan nya begitu teringat jika semua guru termasuk pak kepala sekolah tidak ada yang mengetahui jika ia bersama yang lainnya adalah inti dari sebuah geng motor terbesar di Bandung dengan Adam sang leader,apa harus Lio memberitahukan hal ini pada pak kepsek sedangkan di sisi lain ia takut jika pak kepsek akan marah dan tidak menyukai anak didik nya ada dalam lingkaran sebuah geng motor dan bisa saja ia menyuruh membubarkan geng nya?

THE EAGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang