82.ACTS OF LOVE

1.8K 102 5
                                    

"Huhh...insyaallah aku terima!"

Semua yang ada disana diam tak percaya mendengar jawaban Intan.

"Nak, kamu serius?"Anisa memastikan.

"Papa sama mama pernah bilang kan, sampe belum ada yang dateng ke rumah ini dengan tujuan melamar aku, aku gak boleh menjalin hubungan apa pun sama laki-laki yang bukan mahram aku, sekali pun aku suka sama laki-laki itu kalo dia gak berani dateng kesini menghadap papa dan bilang mau seriusin aku papa gak akan kasih restu,"jeda Intan.

"Tapi hari ini, seorang laki-laki datang ke rumah ini tanpa ragu dan basa-basi lamar aku dan langsung ungkapin perasaan dia di depan papa dan mama juga orang tua dia, kak Maul laki-laki pertama yang berani dateng kesini untuk ngelamar aku, jadi kenapa aku gak terima niat baik kak Maul!"lanjutnya.

"Intan, coba kamu pikirkan lagi, papa juga gak memaksa kamu untuk menerima laki-laki yang datang pertama kali ke rumah ini untuk melamar kamu, kamu bisa mempertimbangkannya dulu, toh nak Maul juga tidak memaksa,"ujar Rizal.

"Iya nak, kami tidak mau kamu menyesal nantinya, terlebih anak saya melamar kamu secepat ini,"timpal Sinta.

"Insyaallah saya tidak akan menyesal tante, saya tau betul bagaimana kak Maul, dan saya yakin kak Maul akan bisa bertanggung jawab atas ucapannya,"

Maul menatap Intan yang duduk di sebrangnya dengan penuh ketulusan.

"Jadi, bagaima zal? Kamu sepakat atas lamaran ini?"tanya Rezi.

"Melihat keseriusan anakmu rez, sepertinya saya sepakat,"

"Kamu gimana nis?"tanya Sinta pada Anisa.

"Kalo mas Rizal setuju kenapa aku harus ngasih jawaban lain,"

"Jadi..."

"Iya, kita calon besan!"

"Ahahahahaha!"kedua wanita paruh baya itu tertawa bersama.

Kemudian beranjak dari posisi duduk mereka dan saling berpelukan.

"Ya ampun gak nyangka lho aku bisa besanan sama temen aku sendiri,"ujar Sinta antusias setelah ia merenggangkan pelukannya dengan Anisa.

"Apalagi aku nis, kita yang udah hampir berapa taun ya gak ketemu, eh...sekalinya ketemu langsung jadi besan,"balas Anisa.

"Selamat zal, kita sekarang bukan lagi cuma sekedar temen terlebih musuh, kita calon besan sekarang haha!"ujar Rezi dan memeluk Rizal ala pria.

Hmm, siapa sangka kedua bapak kece itu dulunya merupakan musuh bubuyutan saat SMA, tapi ternyata takdir kembali mempertemukan keduanya setelah mereka memiliki kehidupan serta keluarga masing-masing dengan jalan cerita yang berbeda dan lebih baik.

Intan dan Maul saling tatap, namun kemudian Intan menundukkan pandangannya dan tersenyum kecil.

'Gue gak nyangka akhirnya gue bisa dapetin cewek yang gue mau, setelah beberapa penolakan dari sekian banyaknya cewek ternyata ini cewek yang ditakdirin tuhan buat gue, anugerah Dia bener-bener gak main-main, sekalinya ngungkapin perasaan, cewek modelan Intan yang gue dapet, cewek yang terjaga.'batin Maul yang masih tak menyangka dengan fakta yang sedang dialaminya saat ini.

"Eh sin, aku udah masak buat kamu sama keluarga ayo kita ke belakang, kita makan-makan, itung-itung ungkapan rasa syukur kita untuk malem ini!"seru Anisa.

"Ck, nis...kok repot-repot masak segala sih!"

"Ya gak papa dong, udah lama juga kan kamu gak cobain masakan aku!"

"Hmm, iya juga sih,"

"Pah, mas Rezi ayo kita ke ruang makan!"ajak Anisa.

"Iya mah, ayo rez, silahkan!"Rizal mempersilahkan Rezi berjalan lebih dulu menuju ruang makan.

THE EAGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang