48.MABUK

1.8K 108 34
                                    

"Si bos mana ya..sejam kita nunggu,kagak nongol-nongol tuh anak!"bingung Maul,kini tak hanya anggota The Eagle yang sedang menunggu Adam,tapi anggota Rick Devil juga mereka sudah berada disini sedari habis maghrib tadi,namun sampai sekarang waktu menunjukkan pukul 19.30 Adam tak kunjung mendatangi markas padahal yang sangat di butuhkan sekarang disini dirinya.

"Tau tuh, coba lo telpon El!"titah Juna.

"Ck..gue mulu!"kesal El.

"Gak usah cingcong cepet telpon!"El pun dengan dongkol menyalakan handphone nya dan menghubungi nomor Adam.

Tuttt..tuttt..

"Gak aktif!"ujar El.

"Coba lagi!"Juna kembali menitah.

"Dasar manusia nyebelin!"gumam El kesal.

"Sama!"

"Sekali lagi!"lagi-lagi Juna menitah.

"Telpon sendiri kek,batre gue lowbat!"ketus El.

"Yaudah sii santai man!"Juna menepuk bahu El.

"Hufftt..gimana dong ini,gue gak enak sama anak-anak Rick Devil mereka udah nunggu lama dari tadi"sahut Dehan.

"Kita coba tunggu lagi semoga aja si bos dateng," balas Maul yang di angguki anggota lain.

---

Ciittt..

Lio menghentikan motor nya dan menstandar nya lalu ia melihat ke sekeliling setelah melepas helm full face nya,terlihat hanya terhitung satu dua orang yang lewat.

"Club!"gumam Lio, yaps dan tepat di depan nya terdapat sebuah club malam.

"Emang gak waras si Angel, apa-apaan dia bawa si bos ke tempat beginian!"geram Lio.

Lio dia ternyata mengikuti Adam sedari Adam berdebat bersama pria yang sempat berperan penting di hidup Adam,karena penasaran siapa orang yang Adam telpon dan Adam mengatakkan membutuhkan nya Lio pun memutuskan untuk mengikuti nya dan tepat di sebuah club Angel dan Adam turun dari motor lalu masuk ke dalam nya.

"Gue harus gimana?"bingung Lio sambil menggigit bibir atas nya.

"Jalan satu-satu nya ya gue harus masuk,but no that place is haram gue gak bisa kalo harus masuk!"Lio benar-benar bimbang sekarang.

"Emmm..yaudah lah gue nunggu disini aja semoga aja cepet keluar si bos!"Lio pun memutuskan untuk menunggu di luar saja dengan penuh harap Adam secepatnya keluar dari sana.

---

"La..udah kasih tau Hawa soal keadaan bunda?"tanya Zifa yang sekarang sedang menuangkan air panas ke dalam gelas berisikan cokelat bubuk,tadi ia menyuruh Qela untuk memberi kabar pada Hawa jika kesehatan bunda sekarang menurun,namun tak ada sahutan.

"Kok gak nyaut ya, dek!"panggil Zifa,dan masih sama.

"Ck..tu anak ya!"Zifa pun langsung berjalan ke arah ruang keluarga dimana disana terdapat Qela yang sedang selonjoran di sofa dengan benda pipih di genggamannya sambil tersenyam-senyum sendiri.

"Dek!"Zifa kembali memanggil saat sudah berada di dekat Qela dan sang empu dia tak menghiraukan.

"Ya ampun nih anak ya lagi ngapain sih?!"Zifa pun mengintip ponsel yang sedang di gunakan sang adik,karena kebetulan posisi ia berada tepat di belakang tubuh Qela,disana dapat ia lihat Qela sedang bertukar pesan bersama seseorang yang ia namai 'mas A',sudah dapat di pastikan jika orang itu merupakan doi si adik,dengan Qela menyuruh nya shalat.

"Cihh..pacaran kok saling ingetin shalat,ingetin 17:32 nya juga dong!"sindir Zifa pedas,Qela yang mendengar itu membalikkan tubuh nya ke belakang dan mendapati sang kakak yang sedang menatap nya dingin.

THE EAGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang