68.KERTAS ISTIMEWA

1.8K 128 18
                                    

Hari ini merupakan hari Senin, Adam sedang bersiap untuk berangkat ke sekolah, setelah terhitung tiga hari lamanya Adam tak bersekolah kini dirinya akan kembali menginjakkan kaki di SMA Talenta.

Seperti biasa, pakaian urak-urakkan dibalut jaket geng kebanggannya, serta kalung bandul sayap sebelah yang melengkapi penampilan Adam setiap pergi ke sekolah.

Ceklek

Dibukanya pintu kamar, namun tiba-tiba saja ia mendapati secarik kertas terbang tepat di bawah kakinya.

Ia membungkuk guna membawa kertas tersebut yang berisikan tulisan tangan seseorang.

Assalamu'alaikum, pagi kak


Aku izin berangkat duluan ya soalnya ada panggilan dari pak Azwar, kalo mau sarapan, aku udah siapin dimeja makan, semangat sekolahnya, see u...

Hawa :)

Adam melipat kertas tersebut kemudian ia masukkan ke dalam saku celana seragamnya, setelah itu ia pun menuruni setiap anak tangga rumahnya.

Dihampirinya ruang makan, lalu ia menarik kursi dan mendudukinya.

"Eh si aden, baru mau bibi panggilin, eh iya den itu tadi neng Hawa udah siapin sarapan buat aden, dimakan ya!"ujar bi Ira yang datang dari arah ruang tengah.

"Hmm,"hanya itu balasan Adam.

Pemuda itu pun membuka tudung saji yang menutupi dua macam menu sarapan pagi ini yaitu ayam kecap dan telur orek seperti kemarin.

Tiba-tiba ia kembali mendapati secarik kertas dipiring yang ada di hadapannya.

Semoga kakak suka menu sarapannya, jangan lupa berdo'a sebelum makan, keep smile :)

Adam kembali melipat kertas tersebut seperti yang dilakukannya sebelumnya, dengan segera ia menyajikan nasi serta mengambil satu potong ayam kecap buatan Hawa ke atas piring.

Satu suapan masuk ke mulut Adam, pemuda itu merasakan setiap bumbu yang bercampur dimulutnya.

'Kayak masakan bunda,'batin Adam, ia kembali memasukkan satu sendok nasi serta potongan ayam kecap tersebut.

"Hihi...itu pasti karena masakan neng Hawa enak banget, sampe den Adam lahap gitu makannya,"

Bi Ira yang ternyata sedari tadi mengintip dibalik pintu kamarnya terkikik saat melihat Adam yang lahap menyantap sarapannya.

"Coba aja nyonya masih ada, pasti nyonya seneng banget liat den Adam mau makan masakan neng Hawa,"gumam bi Ira yang tanpa sadar menitikan air mata.

--

Terhitung satu minggu sudah Matwen mendekam dipenjara yang ia lakukan setiap harinya hanya makan, tidur, makan, tidur, begitu seterusnya.

Tapi kini dirinya sedang melakukan tugasnya sebagai montir di tempat khusus yang disediakan di penjara untuk para tahanan.

"Lihat anakmu, ini semua akibat terlalu memanjakan dia, jadi dia selalu berbuat seenaknya,"ujar Dirga yang datang mengunjungi penjara untuk menjenguk sang putra.

"Kamu juga harusnya sebagai ayah sambung dia lebih memantau dia, kamu tau kan sikap Matwen kayak gimana,"balas Vina, selaku ibu kandung Matwen.

"Kok kamu jadi salahin aku, kamu juga sebagai ibu harusnya berperan penting dalam pergaulan Matwen, jangan kamu biarkan anak kamu asal happy begitu saja,"sanggah Dirga.

THE EAGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang