88.BOHONG

811 42 0
                                    

Pagi ini Hawa sudah berkutat di dapur, menyiapkan bekal untuk Adam setelah tadi mereka sarapan bersama. Gadis itu begitu bersemangat karena hari ini ia akan kembali bersekolah setelah masa pemulihannya selesai, meskipun sebenarnya belum sepenuhnya pulih.

"Ra, udah selesai?"tanya Adam yang datang menghampiri Hawa di dapur sambil merapikan seragamnya.

"Sebentar lagi kak,"balas Hawa.

"Lho, bekelnya kenapa banyak banget?"

Di meja makan tertata kiranya enam kotak makan yang masing-masing sudah terisi nasi dan udang balado buatan Hawa.

"Ini aku bawain buat temen-temen kakak juga,"jawab Hawa dengan tangan sibuk menutup masing-masing kotak.

"Satu lagi?"Adam menanyakan satu kotak yang tersisa.

Jika Hawa membawakan untuk teman-temannya juga berarti jumlahnya menjadi lima, empat untuk sahabat Adam dan satu untuk dirinya, lalu satu lagi?

"Ini buat kak Lea, aku titip ya kak sebagai tanda perkenalan kita,"ucap Hawa.

Tiba-tiba perasaan Adam berubah tak karuan, ia nampak gelisah.

"Nih, kak! Bekelnya udah siap,"Hawa menyodorkan paper bag berisi bekal untuk sahabatnya dan juga Lea, termasuk dirinya.

"Kak kenapa?"tanya Hawa saat melihat perubahan raut wajah dari Adam.

"H-hah, g-gak ada!"tukas Adam.

"B-bekelnya udah siap?"tanya Adam mengalihkan topik.

"Udah, nih. Sini aku rapiin dulu seragam kakak!"Hawa mulai merapikan seragam Adam yang masih dalam pikirannya.

"Kak, masih mikirin yang semalem?"Hawa kembali bertanya.

Barangkali Adam masih memikirkan hal semalam.

"Gak ada, gue cuma sedikit capek aja,"alibi Adam.

"Hmm, yang semalem gak usah dipikirin lagi ya! Kakak fokus aja sama hari ini,"pesan Hawa.

Adam mengangguk sambil melemparkan senyuman kepada Hawa.

"Udah rapi, yuk kita berrangkat!"seru Hawa dan hendak berlalu dari dapur, namun Adam menahan tangannya.

"Kenapa kak?"

"Euuu, ra. Maaf hari ini kayaknya gue gak bisa berangkat bareng lo,"ucap Adam.

"Lho, kenapa?"heran Hawa.

Pasalnya Adam sudah berjanji kemarin malam jika mereka akan berangkat sekolah bersama.

"Itu, g-gue ada urusan, gue m-mau ke cafe dulu,"

"Oh, gitu! Yaudah deh gak papa, biar aku berangkat sama mang Ujang aja,"

"Ra, sorry!"

"It's oke, kak. Kan masih ada mang Ujang,"

"Gue udah janji sama lo semalem kita bakalan berangkat bareng,"

"Udah gak papa, kalo emang kakak ada urusan pergi aja,"pungkas Hawa.

"Sorry,"

"Iya ih gak papa, udah sana kakak berangkat! Nanti telat,"

"Hmm, gue duluan ya. Lo hati-hati, kabarin kalo udah sampe sekolah!"

"Siap komandan!"Hawa memberi hormat kepada Adam yang membuat pemuda itu terkekeh kecil melihat tingkah Hawa.

"Gue, pergi assalamu'alaikum!"salam Adam setelah Hawa menyalimi tangannya.

"Wa'alaikumsalam,"jawab Hawa.

Adam pun berlalu pergi dari dapur dengan menenteng papper bag berisi kotak bekal yang Hawa siapkan tadi.

THE EAGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang