92.MERASA JAUH

522 35 1
                                    

Ujian sekolah telah usai, Adam hanya tinggal menunggu hasil akhirnya dan sebentar lagi akan pelepasan.

Di momen-momen yang seharusnya ia habiskan banyak waktu dengan Hawa justru malah sebaliknya, akhir-akhir ini Hawa lebih sering menghabiskan waktunya dengan Irsyam, seperti weekend siang ini gadis itu tengah bermain di ruang keluarga bersama pemuda cilik itu.

Interaksinya dengan Adam berubah drastis, tidak seintimate dulu bahkan kini interaksi keduanya terbilang sangat jarang, seakan ada tembok besar yang menyekat diantara keduanya.

Namun Hawa tak melupakan statusnya sebagai seorang istri, ia tetap menyiapkan makan, pakaian dan meminta izin kepada Adam apabila hendak bepergian, tapi hanya sebatas itu saja tidak lebih.

"Teteh, mana susu Isyam?"pinta Irsyam.

"Oh, ini!"Hawa menyodorkan susu kotak yang sedari tadi menemani Irsyam bermain.

"Makasih teteh!"ucap Irsyam kemudian menyeruput susu cokelatnya itu.

"Sama-sama,"

"Assalamu'alaikum!"terdengar suara bariton memasuki rumah itu.

"Wa'alaikumsalam,"jawab kedua manusia yang ada disana.

"Boy!"sapa Adam begitu ia memasuki ruang keluarga.

"Halo, abang!"

"Liat, abang bawa apa buat kamu!"

Adam memperlihatkan sebuah papper bag besar berisikan satu dus mainan anak laki-laki.

"Wahh! Itu apa bang?"tanya Irsyam antusias.

"Nih, kamu liat sendiri!"

Dengan penuh semangat Irsyam menggeledah isi papper bag tersebut yang ternyata di dalamnya terdapat satu set mainan yang sangat ia damba-dambakan.

"LEGO AVENGERS!"pekik Irsyam.

Hawa menolehkan kepalanya singkat ke arah Irsyam yang sedang melompat-lompat, hal itu tertangkap oleh kedua mata Adam, Hawa pun segera mengalihkan pandangannya saat menyadari dirinya tengah di tatap oleh Adam.

"Makasih abang!"ucap Irsyam sambil memeluk leher Adam, tentu Adam membalas dengan hal yang sama.

"Dijaga baik-baik mainannya, oke!"pesan Adam.

"Oke, abang!"

"Kamu gak seharusnya beliin Irsyam mainan itu!"ujar Hawa.

"Kenapa? Irsyam juga adik gue sekarang,"

"Aku juga mau beliin dia mainan itu hari ini!"

"Gue sengaja beliin duluan biarin uang punya lo, lo tabung. Mulai sekarang kebutuhan Irsyam juga bagian dari tanggung jawab gue!"pungkas Adam.

Hawa hanya diam, tak selera untuk melanjutkan percakapannya dengan Adam.

"Isyam, mainnya sambil makan ya, sini teteh suapin!"Hawa mengambil makanan milik Irsyam kemudian menyuapi pemuda kecil itu.

"Enak makanannya?"tanya Hawa.

"Makanan yang teteh buat selalu enak!"puji Irsyam.

"Alhamdulillah, yaudah lanjutin unboxingnya teteh mau liat sebagus apa sih lego yang kamu damba-dambain itu,"

"Ini bagus banget, teh!"Irsyam terlihat begitu antusias.

"Emm, ra mak--"belum sempat selesai, ucapan Adam sudah lebih dulu di potong oleh Hawa.

"Makan siang kakak udah aku siapin di meja makan,"ucap Hawa dengan nada dinginnya.

"Hati-hati, syam! Jangan rusuh buka mainannya, entar rusak!"peringat Hawa saat melihat Irsyam terburu-buru membuka mainannya.

THE EAGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang