75.SANDERA

1.2K 80 3
                                    

Mentari mulai menampakkan sinarnya, seluruh umat manusia kembali menjalankan aktivitas sehari-hari mereka, seperti halnya Hawa kali ini yang sedang menyiram tanaman dihalaman rumah, karena kebetulan ini merupakan weekend.

Sesekali ia membalas sapaan ibu-ibu tetangga kompleknya yang berlalu lalang selesai berbelanja bahan masakan.

"Nyiram neng!"sapa salah satu wanita paruh baya.

"Eh, iya bu, abis belanja bu?"sapa Hawa balik.

"Iya neng, mari!"

"Mari bu!"

"Ini beneran alamatnya kan, komplek perumahan Anggrek nomor 15, iya bener ini!"

Seorang pemuda berpakaian casual celingak-celinguk di depan kediaman Adam, mang Ujang yang melihat hal itu pun berinisiatif untuk bertanya.

"Maaf mas, cari siapa?"tanya mang Ujang.

"Eh pak, permisi, apa bener ini rumahnya Adam Alfian?"

"Iya mas betul, mas teh temennya?"mang Ujang kembali bertanya.

"Eeeuuu...b-bukan, saya sepupu istrinya kak Adam,"paparnya.

Ya, Asraf yang mengunjungi kediaman Adam.

"Ohh, sepupunya neng Hawa, sok atuh silahkan masuk kebetulan tadi mamang liat neng Hawa teh lagi nyiram tanaman!"mang Ujang mempersilahkan Asraf untuk masuk ke dalam.

Asraf pun mengangguk dan mulai memasuki pekarangan rumah, diperhatikannya setiap suduy halaman rumah ini, sampai pandangannya berhenti pada seorang gadis berpakaian syar'i yang sedang asyik menyiram tanaman.

"Teteh!"teriak Asraf.

Merasa ada yang memanggil, Hawa pun menolehkan pandangannya ke arah sumber suara.

Ia mendapati sesosok pemuda yang sedang melambaikan tangan kepadanya didekat gerbang rumah.

"Asraf!"seru Hawa.

Asraf pun berlari dan langsung menghampiri Hawa.

"Kamu sama siapa kesini?"tanya Hawa begitu Asraf ada di depannya.

"Sendiri teh,"

"Dapet alamat rumah ini darimana?"

"Dari umi,"

"Eh iya, kamu, ibu sama yang lain apa kabar?"Hawa kembali bertanya.

"Alhamdulillah kita baik teh,"balas Asraf.

"Katanya kamu mau sekolah disekolahan teteh kok gak jadi sih,"

"Nah, itu dia teh, Asraf udah mau didaftarin tuh, tapi oma ngebujuk ibu buat tinggal dirumahnya, jadi lah Asraf juga harus sekolah disekolahan sekitaran rumah oma, kata oma biar gak jauh,"jelas Asraf.

"Hmm...gitu, tapi gak papa sih, maklum oma kan udah lama gak ketemu kalian, jadi ini kesempatan buat kamu juga biar lebih deket sama oma!"

"Iya teh, ibu juga bilang gitu, ck, teteh...teteh, kebiasaan banget sih!"ujar Asraf.

"Apa?"bingung Hawa.

Tanpa bicara apa-apa, Asraf mengangkat tangannya dan membenarkan jilbab Hawa, ternyata rambut Hawa keluar dari jilbab dan Asraf berinisiatif membenarkannya.

"Wa, bikinin gue--"

Adam yang akan menghampiri Hawa seketika menghentikan langkahnya saat melihat Hawa sedang berduaan bersama seorang laki-laki.

"Nah, gini baru cantik!"

Tangan Adam terkepal kuat, tanpa babibu ia berjalan cepat dan langsung menghajar wajah Asraf.

THE EAGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang