11.PERSIAPAN PERNIKAHAN

1.9K 125 0
                                    

Pagi ini Hawa sudah siap dengan gamis putih nya lengkap dengan pashmina creamnya, dia sedang menata hijabnya.

Hawa sudah selesai dengan acara mereka-reka hijabnya cukup simple namun terlihat cantik apalagi Hawa yang memakainya.

"Nak udah siap?!"panggil umi sambil mengetuk pintu kamar sang putri.

Ya hari ini Hawa akan pergi bersama umi nya itu lah kenapa dia sudah rapi pagi-pagi.

"Udah mi bentar!"Hawa segera meraih tas selempangnya lalu embuka pintu dan nampak lah sang umi yang sudah rapi dengan gamis berwarna senda dengan gamis yang di pakai Hawa karena memang umi sering memesan gamis couple pada pemilik butik langganan umi.

"Aishh...cantiknya anak umi!"puji umi sambil menangkup wajah Hawa yang begitu manis walau tanpa polesan make up.

"Alhamdulillah, umi juga cantik!"puji Hawa balik.

"Alhamdulillah, iya kah umi cantik?"

"Kalo uminya gak cantik mana mungkin putrinya bisa secantik ini!"sahut seorang pria paruh baya dari samping umi, siapa lagi jika bukan abi.

"Ciee...umi baper cieee!"goda Hawa sambil tersenyum jahil.

"Ish, kamu ini udah ayo kita pergi!"umi mengalihkan pembicaraan.

"Ayo!"sahut abi sambil merangkul pundak umi lalu berjalan ke arah tangga.

"Abi apaan sih rangkul-rangkul gini!"tukas umi.

"Biar romantis,"balas abi merayu.

"Ekhem...plis deh mi bi!"rajuk Hawa yang sudah sampai ditangga terakhir.

"Anak gadis abi juga bakal ngerasain nanti gimana rasanya dirangkul kayak gini, iya gak mi!"

"Iya dong, udah ah yok langsung pergi!"umi pun keluar dari rumah dan langsung memasuki mobil.

Hawa, dia masih diam di tempat. 'Apa iya aku juga bakal ngerasain gimana rasa nya di rangkul sama suami, orang dia aja kalo ketemu aku ogah-ogahan gitu' batin Hawa sampai akhirnya suara pekikan uminya membuyarkan semuanya.

"HAWA SAYANG CEPET NAK!"

"E-eh iya mi!"Hawa segera memakai sneakers yang senada dengan hijabnya.

Hawa bergegas keluar rumah lalu masuk ke dalam mobil.

"Gak ada yang ketinggalan kan?"tanya umi saat Hawa sudah duduk dikursi belakang.

"Emm...gak ada kok mi,"

"Yaudah jalan sekarang bi!"titah umi.

"Bismillahirrahmaanirrahiim!"ucap mereka saat mobil di nyalakan dan berlalu meninggalkan pekarangan rumah.

"Ibu, om, Asraf sama Aska pada kemana mi?"tanya Hawa diperjalanan karena sedari tadi Hawa tak melihat kehadiran mereka.

"Mereka lagi ke rumah oma, kan dari mereka kesini belum sempet ke rumah oma,"jelas umi dan Hawa hanya membalasnya dengan ber 'oh'.

20 menit, mereka sudah sampai disebuah cafe dengan desain klasik.

"Kita mau ngapain sih mi sebenernya?"bingung Hawa karena sedari tadi uminya terus celingak-celinguk seperti sedang mencari seseorang.

"Nanti juga tau,"balas umi seadanya.

"Ish, umi!"Hawa mencebikan bibirnya.

"Mi udah ketemu?"tanya abi saat ia baru saja masuk ke dalam cafe.

"Belum bi,"

"Hmm...nah itu mereka mi!"tunjuk abi ke arah meja yang terhalang sekiranya lima meja di hadapan mereka.

THE EAGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang