Hening menyelimuti seluruh penjuru ruangan. Keduanya masih enggan untuk berbicara. Hanya terdengar suara gesekan kertas yang dibolak-balik oleh sang pembaca yang tidak jauh dari tempat berpijak dua insan yang masih diam saja.
Hingga akhirnya salah satu di antara mereka berdua membuka suara untuk memecah keheningan.
"Dra, lo suka baca buku nggak?" tanya seorang gadis yang berdiri di sebelahnya.
Samudra mengangguk. "Suka."
"Masih suka baca buku genre trailer?"
"Masih."
Mawar tersenyum ke arahnya. Ya, dia adalah Mawar Alysha Altagracia. Seorang gadis yang berparas cantik bagai bak bidadari yang turun dari surga. Banyak kaum adam yang jatuh cinta dengannya. Tapi sayangnya, Mawar tidak tertarik kepada mereka semua.
Samudra mengambil buku di rak dan membuka halaman yang terakhir, lalu membacanya dengan asal untuk menghilangkan rasa kebosanannya.
"Dra," panggil Mawar.
"Hmm."
Mawar menatap Samudra dengan lekat. Ternyata tidak ada yang berbeda dengannya. Masih tetap tampan. Meskipun Mawar jarang sekali melihat Samudra dengan dekat seperti dulu.
Mawar menghembuskan napasnya pelan.
"Samudra," panggil Mawar lagi.
"Apa?" pandangan Samudra masih fokus ke arah buku yang ia pegang.
"Lo bisa nggak ngasih kesempatan kedua buat gue?" pinta Mawar.
Sontak Samudra langsung mendongakkan kapalanya dan menatap ke arah Mawar.
"Kesempatan kedua?"
Mawar mengangguk sembari berkata, "Iya."
Samudra tersenyum sinis, lalu menutup bukunya dan mengembalikannya di rak buku.
"Bukannya lo sendiri yang mutusin gue. Tapi kenapa lo yang minta kesempatan?"
Pertanyaan Samudra membuat Mawar bingung harus menjawab apa. Apakah ia harus berkata jujur tentang perasaan hatinya?
Mawar berusaha untuk tenang dan menjawab pertanyaan Samudra sesuai keadaan hatinya saat ini.
"Sebenernya gue masih sayang sama lo, Dra," ungkap Mawar.
Samudra terdiam sembari mengepalkan kedua tangannya dengan kuat. Ia menatap Mawar dengan lekat. Rasanya ia juga ingin sekali berkata begitu. Akan tetapi ia sudah terlanjur melupakannya, dan proses melupakan itu berlangsung hampir enam puluh persen.
"Kalau lo masih sayang sama gue, kenapa dulu lo mutusin gue?" tanya Samudra membuat Mawar menjadi bungkam.
"Jawab!" tegas Samudra.
"Lo terlalu sibuk dengan urusan lo sendiri dan tidak ada waktu untuk gue. Gue merasa kesepian Dra," jujur Mawar.
"Seharusnya lo mengerti dengan kesibukan gue. Bukan bertindak semena-mena yang dapat membuat hati orang lain terluka."
Mawar mengingat kesalahannya dulu yang bertindak tanpa memikirkannya terlebih dahulu.
"Dra, lo masih mau kan ngasih kesempatan kedua?"
"Lo sejak SD belajar bahasa Indonesia kan?" tanya Samudra.
"Iya."
"Lo ingat nggak dengan peribahasa gelas yang pecah tidak akan bisa kembali utuh. "
"Ingat."
"Sama. Semua sudah terlanjur dan tidak akan bisa diperbaiki lagi. Meskipun bisa, itupun tidak akan bisa berlangsung lama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perahu Aster
Fiksi RemajaAster Aleisha Castarica, seorang gadis cantik yang dilahirkan di tengah keluarga yang memiliki segalanya. Setelah kejadian yang menimpanya sepuluh tahun yang lalu, semua kehidupannya menjadi berubah. Aster menjadi anak dari keluarga sederhana dan ti...