Tinggal hitungan bulan ujian kelulusan sekolah akan dimulai. Bukan ujian kelulusan saja, ada banyak ujian-ujian yang lainnya. Hal ini membuat Aster harus tetap giat belajar untuk menghadapi ujian nanti dan mendapat hasil yang memuaskan.
Gadis itu menjadi penghuni perpustakaan disepanjang hari dan tidak pernah bosan untuk mendatanginya. Bahkan ia rela pulang sore hanya untuk belajar.
Ia berharap bisa mendapatkan beasiswa kuliah ke luar negeri. Entah kenapa ia sangat menginginkannya? Tapi jika tidak. Ya, ia harus bisa lapang dada dan mencoba untuk kuliah di Indonesia.
Di sela-sela belajarnya,Aster dibuat tidak fokus dengan seseorang yang datang menemuinya.
"Rajin banget lo," ujar Mawar sedang berdiri di depan Aster. Sementara Aster langsung mendongakkan kepalanya menatap kehadiran Mawar.
"Lo belajar dua puluh empat jam pun belum tentu jadi orang sukses. Bisa dibilang nggak bakal jadi orang sukses," ucap Mawar merendahkan Aster.
Aster hanya tersenyum saja.
"Hati-hati kalau ngomong. Ucapan lo itu bisa jadi doa buat diri lo sendiri," balas Aster.
"Mana ada?" Mawar memutar bola mata jengah. "Gue pasti terjamin sukses," ucapnya merasa dirinya akan menjadi orang sukses dan kaya raya.
Aster hanya diam saja dan kembali melanjutkan mengerjakan latihan soal. Ia tidak ingin membuang-membuang waktunya dan tidak ingin menanggapi orang yang selalu merendahkannya.
"Ikut gue sekarang!" Mawar menarik tangan Aster dengan kasar dan membawanya berjalan keluar dari perpustakaan.
Seketika Aster langsung tersentak kaget. Aster tidak tahu Mawar akan membawanya ke mana. Ia berjalan mengikutinya dari belakang.
*******
Mawar menatap Aster penuh kebencian. Baru saat ini Mawar menatapnya dengan ekspresi seperti itu. Sebenarnya Mawar juga selalu menatapnya seperti itu, tapi tidak dengan tatapan sebenci itu.
"Tau nggak gue bawa lo ke sini mau apa?" tanya Mawar.
Aster langsung menggelengkan kepalanya.
"Enggak."
"Bagus kalau lo memang nggak tau. Gue bawa lo ke sini hanya untuk bersenang-senang."
Bersenang-senang bagaimana maksudnya? Apakah mau bermain di kolam renang atau berenang bersama?
"Aster." Tatapan Mawar masih fokus menatap wajah Aster, bahkan tatapannya lebih menajam sambil berjalan maju dan membuat Aster harus berjalan mundur.
"Gue sangat benci sama lo," ujarnya.
"Gue nggak suka lo ada di sini."
"Gue nggak suka lo pacaran sama Samudra."
Tangan Mawar mencengkeram kerah baju Aster hingga mencekik lehernya. Aster memegang lengan Mawar agar melepaskan cengkeramannya.
"LEBIH BAIK LO MATI AJA!" Mawar mendorong tubuh Aster ke kolam yang berada di belakangnya. Namun saat itu kaki Mawar tidak sengaja menginjak kelereng dan ikut jatuh di kolam bersama Aster.
Orang-orang yang berada di sekitar kolam tersebut melihat dua gadis yang tercebur di kolam renang.
Keduanya hampir tenggelam di dalam kolam renang dan berusaha untuk menyelamatkan diri.
Samudra yang mengetahui ada dua gadis yang tercebur itu langsung berlari menuju kolam renang.
"Mawar!" Samudra langsung terjun ke kolam renang untuk menyelamatkan Mawar yang hampir tenggelam dan tidak bisa berenang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perahu Aster
Novela JuvenilAster Aleisha Castarica, seorang gadis cantik yang dilahirkan di tengah keluarga yang memiliki segalanya. Setelah kejadian yang menimpanya sepuluh tahun yang lalu, semua kehidupannya menjadi berubah. Aster menjadi anak dari keluarga sederhana dan ti...