Perahu Aster 47

18 2 0
                                    

Duduk di tengah-tengah keramaian kantin sambil membaca buku bukan kegiatan yang menyenangkan bagi Aster. Kalau bukan menunggu seseorang, ia tak mau berada di sini. Lebih baik duduk di perpustakaan yang lebih menyenangkan, sekaligus tenang.

Aster menatap jam tangan yang melingkar di tangan kirinya.

"Bosen," gumam Aster sembari menutup bukunya.

Lalu ia mengedarkan pandangannya ke sekitar kantin. Ramai .... Banyak murid-murid yang saling berdesak-desakkan untuk membeli makanan.

Aster menghela napas pelan dan membuka bukunya kembali. Hanya sekedar membolak-balikkan kertas.

Seorang gadis memandang dirinya dari kejauhan. Tangan kanannya mengambil sebuah gelas di meja. Gadis itu tersenyum tipis ke arah Aster. Kedua kakinya langsung melangkah menuju tempat Aster duduk.

"Ternyata gadis ini yang baru aja punya pacar baru," ucap Mawar yang berdiri di depannya.

"Lo lupa dengan ucapan gue dulu?"

"Ucapan apa?" tanya Aster merasa tidak tahu.

Mawar mengembangkan senyum sinis.

"Jangan pernah dekat dengan Samudra," kata Mawar menekankan kata 'dekat'. "Apalagi ingin memiliki Samudra."

"Gue nggak pernah mendekati Samudra," ujar Aster.

"Nggak pernah apa nggak pernah? Sekarang lo pacaran sama dia dan sebelumnya lo juga dekat kan sama dia?"

"Gue nggak berniat buat mendekati Samudra. Dia sendiri yang mendekati gue," jawab Aster dengan jujur.

Memang benar Samudra sendiri yang mendekati Aster. Ke manapun Aster pergi, cowok itu selalu ada di sampingnya. Dan tidak pernah absen mendatangi Aster. Hingga membuat Aster jadi jatuh cinta dengan Samudra.

Mawar memandang Aster dari ujung kaki sampai ujung kepala. Gadis ini memang sangat sederhana dan Mawar tidak suka gadis sederhana seperti Aster. Terlalu monoton untuk dipandang.

"Sekarang gue minta lo jauhin Samudra. Lebih baiknya juga lo putusin Samudra," pinta Mawar penuh penekanan.

Aster langsung menggelengkan kepalanya.

"Kenapa? Lo nggak mau putusin Samudra?"

"Bukannya status lo itu udah sebagai mantan pacarnya Samudra. Kenapa lo minta gue buat putusin dia? Alasannya apa?" tanya Aster.

Mawar langsung bungkam sambil menatap Aster dengan tajam.

"Kenapa lo diam? Nggak bisa jawab alasan lo apa?"

Pertanyaan Aster memang sederhana tapi berbobot.

"Gue nggak akan kasih tau alasan gue apa. Yang jelas lo putusin Samudra atau hidup lo yang akan menderita," ketus Mawar.

"Lo ngancam gue?"

"Ini cuma penuturan halus."

Aster berbicara dalam hatinya sendiri, ia tidak mungkin akan memutuskan seseorang yang menyayangi dirinya. Baru saja ia merasakan rasanya jatuh cinta masa iya, ia akan merasakan patah hati juga?"

"Aster," panggil Mawar dengan nada lembut namun tatapannya sangat sinis.

"Gue tau alasan lo pacaran sama Samudra, itu karena lo memanfaatkan harta Samudra! Iya kan?" ketus Mawar dengan nada tinggi.

Semua orang yang berada di kantin langsung menoleh ke arahnya. Kemudian terdengarlah suara bisikan-bisikan.

Aster langsung membelalakkan matanya. Ia langsung berdiri dari duduknya.

Perahu AsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang