"Sementara ini lo tinggal dulu di rumah gue. Mau?"
Aster langsung menegakkan tubuhnya dan menatap Langit sambil menyeka sisa air matanya.
"Emangnya boleh?" tanya Aster.
Langit tersenyum sambil berkata, "Boleh."
"Tapi...."
"Lo boleh tinggal di rumah gue. Hanya sementara kok, sampai lo dapat kos-kosan," ucap Langit.
Mata Aster kembali berkaca-kaca. Ternyata masih ada orang baik yang mau menolong dirinya dalam keadaan yang sangat sulit ini.
"Hanya sementara kan?"
Langit menganggukkan kepalanya.
"Iya hanya sementara. Tapi kalau selamanya juga boleh."
Aster langsung memelototkan kedua matanya, sedangkan Langit langsung terkekeh pelan.
"Ayo pulang, udah tengah malam, Ter. Nanti kalau ada tante kunti lewat bisa bahaya," ajak Langit sambil bergidik ngeri.
Aster langsung mengangguk saja, lalu ikut pulang bersama Langit.
******
Keesokan harinya Aster bangun sedikit kesiangan karena ia sangat lelah sampai tertidur pulas. Sampai suara ketukan pintu dari luar kamar tak begitu ia dengar.
"Aster!" panggil Langit dari luar kamar.
"WOI ASTER BANGUN!" teriak Langit sambil mengetuk pintu kamar dengan keras karena pintu tersebut tak kunjung dibuka oleh penghuni kamar.
"SIANG BOLONG KAYAK GINI KOK BELUM BANGUN SIH."
Aster mengerjap-ngerjapkan kedua matanya lalu pandangan matanya beralih ke arah jam weker yang berada di atas laci.
Pukul 08.00
Aster langsung turun dari kasurnya dan mendengar suara teriakan dari seorang cowok di luar kamar. Ia langsung berjalan ke arah pintu lalu membukanya.
"Daritadi gue panggil nggak nyahut-nyahut lo ke mana aja, Ter?" tanya Langit sedikit kesal.
"Maaf, gue baru bangun," jawab Aster agak sedikit lelah.
Langit berusaha memaklumi Aster. Ia jadi merasa bersalah karena sudah mengganggu waktu tidurnya. Dilihat dari raut wajahnya saja sudah bisa ditebak. Gadis itu memang lelah.
"Ya udah kalau lo masih ngantuk, nggak papa tidur aja."
Aster langsung menggelengkan kepalanya.
"Gue nggak ngantuk kok, Lang. Cuma capek aja," jujur Aster.
"Oke, sekarang lo langsung mandi aja. Kamar mandinya di sebelah sana." Langit menunjukkan letak kamar mandi di rumahnya. "Biar badan lo seger."
"Iya Langit."
******
Setelah sarapan pagi, Langit membantu Aster untuk mencari kos-kosan terdekat dan semoga saja ada.
Aster menatap Langit yang sedang mengemudi mobil di sebelahnya.
"Lo nggak sekolah Lang?" tanya Aster.
"Enggak," jawabnya dengan pandangan masih fokus ke depan.
"Kenapa?"
"Gue mau bantu lo buat mencari kos-kosan."
"Maafin gue Lang," ucap Aster sambil menundukkan kepalanya ke bawah. Sedangkan Langit langsung menoleh ke arahnya.
"Minta maaf kenapa?" tanya Langit.
![](https://img.wattpad.com/cover/283599643-288-k440358.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perahu Aster
Novela JuvenilAster Aleisha Castarica, seorang gadis cantik yang dilahirkan di tengah keluarga yang memiliki segalanya. Setelah kejadian yang menimpanya sepuluh tahun yang lalu, semua kehidupannya menjadi berubah. Aster menjadi anak dari keluarga sederhana dan ti...