Melakukan aktivitas sehari penuh memang sangat melelahkan. Meskipun banyak waktu dan tenaga yang telah dipakai, namun hasilnya memang tidak sia-sia. Sangat memuaskan.
Setelah berbulan-bulan, akhirnya hasil ternak ayam bisa membuahkan hasil. Dan mendapatkan keuntungan yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.
Seulas senyum terukir di wajah seorang gadis yang sedang duduk di depan tv sambil memegang sebuah celengan. Lalu ia memecahkan celengan tersebut dan diambil uangnya.
"Alhamdulillah, kerja keras memang bisa membuahkan hasil."
Aster tersenyum sembari menghitung uang dari dalam celengan yang baru saja ia pecahkan.
"Wah, udah banyak, ya tabungannya," kata Nuri sambil berjalan menghampiri putrinya.
Aster langsung menoleh.
"Iya Bu," ucap Aster dengan senang.
"Ohh iya, ini Bu uang dari hasil jual ayamnya." Aster menyerahkan beberapa lembar uang berwarna merah kepada Nuri.
Nuri langsung menerimanya dan menghitung jumlahnya, lalu memberikan satu lembar uang kepada Aster.
"Ini buat beli kebutuhan sekolah kamu, Ter."
"Enggak usah Bu. Aster bisa beli pakai uang Aster sendiri. Ini buat Ibu aja," tolak Aster.
"Enggak papa, Ter. Buat kamu aja." Nuri tetap memberikan uang itu kepada Aster.
"Tapi...."
"Kamu kalau diberi harus bersyukur. Kalau kamu udah nggak ada yang memberi lagi gimana?"
Aster terdiam dan tahu apa yang dikatakan oleh Nuri. Lalu Aster mengangguk dan menerima uangnya.
"Terima kasih, Bu."
******
Ting! Tong!
Suara alarm berbunyi menandakan jam belajar sudah selesai. Aster langsung mematikan alarmnya. Kemudian ia meregangkan tangan dan kakinya yang sedikit keram, mungkin efek terlalu lama duduk sambil menulis banyak.
Setelah ia rasa sudah sedikit tidak keram, ia pun merapikan meja belajarnya dan memasukkan bukunya ke dalam tas untuk jadwal besok.
Kemudian Aster merebahkan tubuhnya di atas kasur. Ia memejamkan matanya sejenak untuk membuang rasa lelahnya. Selang beberapa menit ia membuka matanya, karena mendengar suara notifikasi dari ponselnya.
Aster langsung terbangun dan mengambil ponselnya yang berada di atas bantal. Lalu ia duduk bersila di atas kasur dan membuka layar ponselnya. Terdapat dua pesan tanpa nama. Aster langsung membalasnya satu persatu.
08526745xxxx
Hai Aster.
Ini siapa?
Gue Samudra.
Ohh.
Jangan lupa simpan nomor gue ya.
Iya.
Selamat malam:)
Malam juga.
Jangan lupa istirahat, jangan belajar terus.
Aster tak menjawab pesan Samudra yang terakhir. Jemarinya langsung bergerak untuk menyimpan nomornya. Tapi saat Aster ingin menekan tombol 'save', tiba-tiba ia mengurungkan niatnya untuk menyimpan nomor itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perahu Aster
Teen FictionAster Aleisha Castarica, seorang gadis cantik yang dilahirkan di tengah keluarga yang memiliki segalanya. Setelah kejadian yang menimpanya sepuluh tahun yang lalu, semua kehidupannya menjadi berubah. Aster menjadi anak dari keluarga sederhana dan ti...