Perahu Aster 42

18 1 0
                                    

Enam bulan kemudian....

Aster telah menginjak kelas dua belas. Kurang satu tahun lagi ia akan meninggalkan sekolah ini, alias lulus.

Di enam bulan terakhir ini hubungan Aster dengan Samudra dan Langit sangat begitu akrab. Aster mulai merasakan sesuatu yang aneh. Ada sebuah rasa perhatian dari dua cowok itu. Setiap ada waktu luang baik Samudra maupun Langit selalu mengantarkannya pulang.

Menemani dirinya saat belajar di perpustakaan. Mereka berdua rela menunggu Aster selesai belajar sampai sore. Bahkan mereka juga selalu memberikan makanan untuk Aster. Dan mengajaknya jalan-jalan keliling kota.

Berbagai pertanyaan terlintas di pikiran Aster. Mengapa mereka berdua selalu perhatian kepadanya? Dan kenapa ada rasa ganjal di hatinya?

Aster sedang membaca buku di kelas. Tapi rasanya ia tidak begitu fokus untuk membaca. Aster menyenderkan tubuhnya di kursi sambil memutar-mutar bolpoinnya.

"Hai bestie! I am come back!" seru Mentari sambil berlari dan memeluk Aster dengan erat.

"Lepasin. Dada gue sesak Tar." Aster merasa sesak saat dipeluk oleh Mentari dengan sangat erat.

Mentari langsung melepaskan pelukannya sambil mengerucutkan bibirnya.

"Lo nggak mau ya gue peluk?"

"Maulah Tar. Tapi lo meluknya kenceng banget, dada gue jadi sesak," ujar Aster.

Mentari hanya menyengir.

"Maaf Ter. Lagian gue kangen banget sama lo. Kita nggak ketemu selama liburan. Dua minggu berasa dua tahun."

Mentari meletakkan tasnya dan mendaratkan bokongnya di kursi. Mereka berdua tetap duduk satu bangku. Dari kelas sepuluh sampai kelas dua belas ini, mereka tidak pernah terpisahkan. Ibarat kertas dan lem yang selalu melekat tidak pernah lepas.

"Seberapa besar rasa kangen lo ke gue?" tanya Aster.

"Sebesar gunung Fuji," ucap Mentari.

"Kangennya jangan besar-besar. Kecil aja, nanti lo nggak kuat nahan kangen," kata Aster.

"Gue jadi keinget film Dilan."

Aster hanya terkekeh pelan. Kemudian ia kembali membaca bukunya. Beberapa detik kemudian Aster langsung menutup bukunya. Lalu beralih menatap Mentari yang sedang bermain ponsel.

"Mentari," panggil Aster.

"Iya."

"Gue mau cerita sama lo Tar."

"Cerita apa?" tanya Mentari.

Aster menceritakan semua kejadian-kejadian selama enam bulan teeakhir ini. Dari Samudra maupun Langit yang suka perhatian kepadanya. Mengantarkannya pulang ke rumah. Sampai mengajak dirinya jalan-jalan keliling kota.

Sementara Mentari yang mendengar cerita dari Aster langsung manggut-manggut mengerti.

"Menurut lo gimana Tar? Kok mereka berdua kayak gitu ya?" tanya Aster.

Aster membutuhkan sebuah jawaban dari beberapa pertanyaannya yang semakin lama ia semakin ingin mengetahuinya.

Mentari langsung tersenyum ke arahnya.

"Itu tandanya mereka suka sama lo," kata Mentari.

"Suka? Suka gimana maksud lo Tar?"

"Suka dalam arti jatuh cinta sama lo."

Aster langsung menggelengkan kepalanya.

"Enggak mungkin mereka suka sama gue Tar." Aster beralih menatap bangku kosong berada di depannya.

Perahu AsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang