12. Serambi Bar

667 152 8
                                    

Hai, Deers! Sepi banget yak? Semoga masih betah ngikuti cerita ini. Jangan lupa vote n komen yak😍

💕💕💕

Pertanyaan Freya dijawab dengan kebisuan. Tidak mudah mengusut kasus lama yang salah satu tersangkanya sudah mati. Memang betul kata Pak Mardi yang mengatakan bahwa Pak Domilah yang menggelapkan uang karena terlilit utang. 

Ternyata Papa Antoinne mengetahui penggelembungan itu dan memecat Pak Domi sehingga posisi GM sempat digantikan oleh Pak Mardi yang pintar cari muka di depan Papa. Menurut Papa, Pak Mardilah yang membocorkan dana itu sehingga ia berhasil menguasai tampuk tertinggi kepemimpinan D'Amore sebelum Freya datang.

Karena tersangka sudah tiada kasus itu menguap begitu saja. Hanya saja karena kasus ini, Freya harus lebih berhati-hati terhadap anak buahnya yang suka makan uang haram.

Tapi, Freya tak yakin Pak Mardi adalah karyawan bersih. Lelaki yang gampang berkeringat itu pasti mendapat uang tutup mulut atas kejahatan yang dilakukan oleh Pak Domi. Dan saat ia merasa sudah memiliki kekuatan, rahasia itu justru digunakan sebagai senjata untuk menikam atasannya.

Papa Antoinne sudah berpesan sejak awal untuk berhati-hati menghadapi Pak Mardi yang culas. Lelaki yang suka main perempuan muda itu bisa jadi berlaku curang sehingga menjegal Freya. Papa Antoinne juga sebenarnya tak menyukai Pak Mardi, tetapi setelah pemecatan Pak Domi, mau tidak mau ia mengangkat Pak Mardi menjadi general manajer sebelum Freya datang.

Pertemuan pagi itu akhirnya usai dengan kesimpulan bahwa akan dibentuk tim investigasi untuk melacak aliran penggelembungan dana dan mengingatkan semua departemen untuk mengadakan internal training dalam rangka mengingatkan kembali SOP yang harus dipahami oleh anak buah mereka.

***

Sore ini, begitu Freya keluar dari ruangan, dia tak langsung kembali ke rumah. Freya memilih menuju ke bar lantai dua. Pikiran yang penat karena masalah pekerjaan ingin ia singkirkan sejenak dengan duduk di outdoor bar sambil menikmati cocktail. 

Saat memasuki bar, Freya disambut oleh Lavina, bartender muda berambut panjang yang sedang mengelap meja bar. "Selamat datang, Bu Freya. Ibu mau memesan cocktail?"

Freya tersenyum. Lavina sepertinya sudah hafal kebiasaannya setiap sore. Datang ke bar, memesan cocktail, duduk di sudut outdoor yang kursi kayunya berwarna cokelat tanah dengan payung-payung hijau.

"Yup! Satu, ya? Tolong bawa ke tempat biasa." Freya mengangkat telunjuk menegaskan titahnya.

"Siap, Bu."

Freya lalu meninggalkan Lavina yang langsung meracik pesanannya. Dia kemudian menuju bagian luar bar yang masih belum terlihat ramai. 

Hanya ada satu orang laki-laki yang duduk di tepian pagar pembatas serambi luar lantai dua hotel tersebut. Penampakan pria itu memancing perhatian Freya karena sudah sejak sepuluh hari lalu lelaki itu selalu duduk di tempat yang sama, sambil memandang ke arah taman.

Pandangan mereka bertemu. Lelaki itu tersenyum manis. Sangat manis hingga membuat desir di batin Freya. Gigi putih yang berjajar rapi itu menambah karisma lelaki berkulit kuning itu 

Freya hanya menarik bibir tanggung. Kepalanya mengangguk sejenak membalas anggukan sang lelaki. Sepertinya lelaki itu juga menyadari kehadiran Freya di situ setiap sore. Di tempat duduk yang sama.

Entah kenapa, Freya merasa lelaki itu menatapnya intens. Dari mereka bersirobok, Freya berjalan ke kursi di sudut serambi, hingga ia duduk. 

Awalnya Freya tak terlalu peduli dengan kehadiran lelaki yang selalu dilihatnya duduk di samping dinding pembatas. Namun, baru hari ini Freya menyadari bahwa lelaki itu selalu mengarahkan pandang kepadanya. 

Mata beriris hitam itu memberi tatapan teduh. Bibir yang melengkung, membuat wajahnya seolah selalu tersenyum. Ceruk dalam di pipi menjadi daya tarik tersendiri bagi sang pemuda.

Freya menunduk, menghindari pandangan pemuda yang sibuk mengaduk orange squash jingga yang sewarna dengan mentari senja itu. Tangan kiri Freya memegang gawai, sementara telunjuk lentiknya menari di permukaan gawai.

Ah, kenapa lelaki itu sibuk memandangnya? 

💕Dee_ane💕

Siapa laki-laki yang suka ngeliatin Freya?

Siapa laki-laki yang suka ngeliatin Freya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kuy, ikutin cerita Lavinanya Kak Ry-santi

Kuy, ikutin cerita Lavinanya Kak Ry-santi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Paralel (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang