Hulla, Deers, ada yang masih ngikutin di sini? Silakan tinggalkan jejak cinta kalian🥰
💕💕💕
Seperti rencana semula, Freya pergi ke Kaliurang setelah Ayah diperbolehkan pulang. Begitu sampai di daerah yang lebih sejuk dari kota Yogyakarta itu, Freya terpukau dengan rumah joglo yang sangat tradisional. Suasana pedesaan menyambutnya, disertai keramahan orang-orang yang bekerja di taman kecil.
Freya duduk di kursi kayu jati setelah dipersilakan salah satu karyawan homestay sederhana itu. Dia mengedarkan pandang ke seluruh sisi teras dengan dinding kayu berukir yang sangat eksotis.
"Permisi, Mbak. Ibu tindak peken menika (Ibu sedang pergi ke pasar). Tapi, ini ada putranya." Laki-laki yang memakai beskap lurik khas Yogyakarta itu berbicara dengan sedikit membungkuk dan berjalan meninggalkan mereka.
Freya berdiri, dan seketika dia mengerjap ketika melihat laki-laki yang sangat dikenalnya keluar dari rumah.
"Mas David?" Tenggorokan Freya tersekat.
"Fre … Freya?" Suara David serak. "Ka-kamu ngapain di sini?" Detik berikutnya, David menyadari sesuatu. "Jangan-jangan kamu … calon pembeli penginapan ini?" David meyakinkan dirinya.
Freya hanya mengangguk. Dadanya berdesir ketika bertemu lagi dengan David. Ada perasaan rindu menggebu yang menyusup di kalbu. Dia tak pernah menyangka akan membeli penginapan David. Gadis itu hanya tahu mama David mengelola sebuah penginapan. Tapi David tak pernah memberitahu nama penginapan dan alamatnya pastinya. Hanya di daerah Kaliurang. Itu saja.
Ah, mungkin David enggan memperkenalkan keluarganya dan membuka latar belakang keluarganya karena tidak ingin Freya tahu bahwa dia adalah anak Dika. Freya berasumsi sendiri sambil menertawakan kepolosannya.
Sungguh, Freya merasa, nasib benar-benar mempermainkan mereka karena mereka seolah bertukar tempat.
"Pak David putra pemilik penginapan ini?" Pertanyaan retoris itu meluncur dari bibir Freya. Dia berusaha menjaga jarak karena tidak ingin terjebak dengan tipu muslihat David.
David mengangguk. Dia memijat tengkuk dengan gerakan kikuk.
"Fre, silakan duduk. Mama sedang ke pasar." David mempersilakan Freya duduk kembali dengan gerakan tangannya.
"Maaf, sepertinya lain kali saja. Ehm, atau mungkin, sebaiknya saya cancel saja." Freya berusaha menekan apa yang dia rasakan. "Permisi."
Namun, saat Freya berbalik, lengannya ditahan oleh David. "Tunggu! Kita perlu bicara."
Freya mengernyit. Kepalanya meneleng ke kiri.
"Tentang … kita." Suara David terdengar tanggung.
Freya memicingkan mata, menatap lelaki jangkung di depannya. "Tentang kita? Apalagi yang dibicarakan? Mas menusukku dari belakang dengan mengumbar kenyataan itu! Ya, Mas sudah memperoleh semuanya! Masa depanku dan juga keperawananku!" Freya mendengkus keras sembari berkacak pinggang. "Ternyata ayah dan anak nggak ada beda. Dulu papa Mas mau memperkosa aku dan menodai kehormatan Ibu sebagai seorang istri. Karena melawan, ibuku membunuh papamu dan akhirnya harus meringkuk di penjara."
David membeliak. "Apa katamu?"
"Ya! Papa yang Mas hormati itu ternyata busuk! Dialah yang membuat keluarganya sendiri dan keluargaku menderita, Mas!"
David menggeleng berulang.
"Wah, jangan-jangan Mas nggak tahu kenyataan ini? Ajaib sekali!"
David seketika mencengkeram lengan Freya dengan mata sipit yang melebar. "Jangan fitnah mendiang papaku! Kalau kamu membenciku, maki saja aku!"
![](https://img.wattpad.com/cover/286868894-288-k252386.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Paralel (Completed)
ChickLitYogyakarta .... Kota yang ingin Freya Weningsari hindari. Namun, gadis itu harus mau menetap karena dia mendapat misi menjadi pemimpin di d'Amore hotel. Di hotel itu, dia bertemu dan jatuh cinta dengan David Bagaskara. Mereka saling bersaing ... tap...