56. Event Tahun Baru

376 77 11
                                    

Hai, Deers! Selamat berhari Minggu. Hari ini Freya dan David kembali lagi menemani malam kalian. Jangan lupakan klik bintang dan komennya. Makasih yang udah mampir di additional part 55 di KK. Part tersebut mengandung mature content, jadi aku taruh di sana😁 Tapi, sebenarnya  bukan part tempelan ya. Semoga terhibur. Selamat membaca

❤️❤️❤️

Sementara itu, Freya terbangun pada pagi harinya dengan badan yang terasa remuk. Tulang-tulangnya seperti dipatahkan karena semalam dia hampir tidak tidur akibat ulah David. 

Gadis itu menggeliat. Matanya disapa oleh sinar matahari dari jendela yang terbuka tirainya. Dia melirik ke arah jam dinding dan mendapati jarum pendek sudah berada di angka sepuluh. Dia mendesah, mengingat apa yang terjadi dan menyadari bahwa dia hanya tidur empat jam. 

Freya menengok ke arah samping bednya. Tak ada David di situ. Jantungnya seketika berdebar kencang. Freya menegakkan tubuh sambil memegang selimut untuk menutupi dada polosnya. Wajahnya memanas kala dia melihat bercak darah yang cukup banyak tertoreh di sprei. Freya meremas selimut yang dia pegang. Batinnya berselimut sesal, walau di dalam ingatannya, dia masih mengingat bagaimana nikmatnya saat dia melambung ke surga dunia.

"Mas David?" Panggilan Freya menggaung di udara. Namun, kesunyian yang menjawab seruannya.

Jantung Freya berdetak kencang, penuh dengan rasa tak nyaman. Di atas meja, dia mendapati secarik kertas. 

Makasih untuk malam ini, Freya. 

Bulir bening mulai meleleh dari matanya . Ada rasa nyeri yang menyusup di hati. Dia merasa tak berharga, karena merasa dirinya diperlakukan seperti seorang pelacur. Gadis yang sudah kehilangan kegadisannya itu merasa seperti perempuan yang tak punya harga diri karena menyerahkan diri begitu saja pada laki-laki yang dia cintai.

***

Kegalauan Freya akhirnya terlupakan saat dia disibukkan dengan pekerjaan yang harus diselesaikan sebelum pergantian tahun. Saking banyaknya yang harus dikerjakan, dia bahkan tak sempat menemui David. Apalagi Freya sudah berjanji memberi keleluasaan David bergerak mengkoordinir event yang akan berlangsung lima hari lagi.

"Mas David kok nggak telepon apa WA ya?" gumam Freya, melirik gawainya yang ada di atas meja. 

Beberapa kali ponsel bergetar, Freya langsung mengecek, dan detiknya berikutnya, yang tampak hanyalah raut kekecewaan. 

"Apa sibuk banget, ya?" Freya mendesah panjang. Dia tak tahan untuk tidak mengirimkan pesan, walaupun sebenarnya nalarnya melarang.

Tetap saja hatinya berkhianat. Tangannya juga bergerak untuk meraih handphone yang ada di depannya. Dengan lincah, jempol Freya segera mengetikkan pesan.

[Freya]

Mas, kangen _

Segera Freya menghapus pesan yang sudah diketik. Dia menggeleng berulang.

"Nggak! Lebay banget sih kamu, Fre!" Freya mengutuk dirinya.

Freya menggigit sudut bibir. Otaknya kembali merangkai kata yang tepat untuk diketik.

[Freya]

Mas, udah makan

"Ish, Freya! Aneh banget sih? Macem ABG aja!" Freya menyemburkan napas kasar dari mulutnya.

Freya lalu menghela napas panjang. "Mas, sibuk, ya? Jangan lupa makan. Love you …." Freya mengeja kalimat pesannya sembari mengetik.

"Love you?" Freya mengerutkan alis, menatap dua kata yang telah dia ketik. Jarinya hendak menyentuh tanda backspace, tapi urung dia lakukan. Kemudian, jempol Freya akhirnya beralih ke tanda panah untuk mengirimkan pesan. 

Paralel (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang