Bukan dalam artian sebenarnya, itu hanya rumah besar yang dibangun menyerupai kastil. Untuk mempermudah, mereka menyebutnya kastil.
Setelah berjalan – bahkan cenderung terasa berlari – cukup jauh, melewati sungai kecil dengan air jernih yang mengalir dan berakhir melewati jalan setapak yang dipenuhi lumut, mereka bertiga tiba di depan kastil. Ada beberapa orang yang menjaga gerbang. Begitu mereka melihat Gun dengan 2 teman manusianya, penjaga itu lantas langsung merubah wujudnya menjadi serigala dan melolong.
“Tenang ya, mereka temen gue. Tenang, oke?” ucap Gun mencoba menjelaskan sambil terus berjalan melewati mereka – kawanan serigala – yang masih melolong dan menyebabkan penghuni kastil itu beringsutan. Biasanya, para penjaga itu memang akan segera berubah menjadi serigala jika ada sosok asing yang mendekati kastil. Bisa dikatakan, itu lolongan peringatan.
Gulf dan New yang terkejut dengan apa yang terjadi baru saja, langsung merapatkan jarak dengan Gun. Gulf yang meskipun menyukai dunia fiksi dan tertarik mencari tahu, tapi tetap saja ia ketakutan ketika dihadapkan dengan situasi seperti itu. Apalagi New yang sama sekali tidak percaya dengan keberadaan kaum werewolf.
“Gun?” seru seorang laki-laki dengan gagahnya keluar dari kastil. Ia diikuti oleh laki-laki lain di belakangnya.
“Maaf, alpha Mew, gue terpaksa bawa mereka ke sini.” Ucap Gun.
“Loh? Pak Mew?” seru Gulf begitu menyadari laki-laki itu adalah Mew, dosennya di kampus.
“Dokter Tay?” seru New setelah melihat laki-laki di belakang Mew menunjukkan dirinya.
“Udah terlanjur, Tay. Bawa aja mereka ke dalam?” bisik Mew. Tanpa menjawab, Tay menganggukkan kepalanya lalu kembali memasuki kastil. Dua orang laki-laki lain justru keluar. Salah satunya menghampiri Gun, satunya lagi berada di belakang Gulf dan New.
“Lu kan bisa telepati dulu ke gue kalau emang mau bawa mereka ke sini! Tuh bantuin gue buat nenangin penjagaan!” omel si laki-laki yang lantas menarik lengan Gun.
“Maaf Mas Mile, gue juga buru-buru. Ada orang-orang dari kementrian yang patrol!” kata Gun. Mile tidak menanggapi dan justru meminta Gun untuk membantunya menenangkan para penjaga yang masih melolong itu.
Sementara itu, Mew memberi kode kepada laki-laki yang berdiri di belakang Gulf dan New.
BBUUGGG!!!
Laki-laki itu memukul belakang leher Gulf dan New dengan tangannya. Cukup keras, hingga membuat mereka pinsan. Segera, dengan badannya yang besar, ia menangkap Gulf dan New lalu membawa keduanya memasuki kastil. Ia bergerak cepat mengikuti Mew menuju sebuah ruangan kemudian menjatuhkan dua manusia itu di sofa.
“Makasih, Apo.” Kata Mew.
“Sama-sama Mas.” Jawab Apo yang bergegas keluar.
Tak lama, Tay memasuki ruangan itu bersama Max. Tay membawa 2 gelas tanggung berisi air mineral. Nampak seperti air mineral biasa, padahal sebenarnya itu adalah ramuan khusus untuk menghilangkan ingatan Gulf dan New.
“Lah kok di bikin pinsan?” protes Tay sambil menaruh dua gelas ramuan di tangannya di atas meja.
“Gue gak mau mereka banyak tanya pas masuk.” Jawab Mew.
Max mendekati Gulf dan New. Ia menatap satu per satu wajah mereka. Ada sesuatu yang membuat Max tiba-tiba tersenyum saat melihat Gulf.
“Kenapa Max?” tanya Mew yang menyadari senyuman Max.
“Ah, gapapa. Tiba-tiba aja gue keinget Tul.” Jawab Max. “Seandainya dulu gue bisa terima keputusan Tul, mungkin gue sama dia udah punya anak, dan pasti seganteng ini.” Lanjut Max sambil menatap Gulf. Entah kenapa saat melihat Gulf, Max mengingat bagaimana perasaannya kepada Tul, kekasihnya dulu.
“Tapi itu udah 55 tahun lalu Max. Ga tau kalian bakal punya berapa keturunan.” Kata Mew. Max hanya terkekeh.
Mew menyerahkan sebuah buku catatan kepada Tay.
“Apa ini?” tanya Tay.
“Ini catatan Gulf. Kayaknya dia sengaja ke sini buat nyari kita.” Kata Mew.
Tay pun membuka buku catatan itu dan membacanya sekilas lembar tiap lembarnya. Sesekali Tay bergidik ngeri saat melihat catatan-catatan kecil yang Gulf tulis. Itu seperti ‘Seandainya gue ini luna salah satu alpha. Wiihh...!’
atau,
‘Alpha...! Gue harap kita bisa ketemu secepatnya ya! Gue siap kalau harus jadi luna lu. Ahay...!’
“Dia seserius ini?” seru Tay. Mew mengangguk.
“Simpan aja bukunya. Begitu Gulf bangun nanti, dia pasti sudah di kondisi lupa ingatan. Jadi, dia gak perlu baca-baca buku itu lagi.” Perintah Mew.
“Oke.” Tay mengiyakan.
🌕
Note : baru sadar kalau ternyata alurnya super lambat gini 😭 maaf kalau sekiranya ngebosenin. Semoga masih mau baca ✌️🥺
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cursed (Werewolf-Omegavers) || S1-TAMAT || S2-To Be Continued...
Fantasy🐺 THE CURSED 🐺 GULF itu manusia biasa seperti kita. Suka baca fiksi fantasi, apalagi tentang werewolf. Hobinya ngehalu jadi luna werewolf. Cita2nya jadi omeganya alpha. Dia percaya kaum werewolf itu nyata. Makanya, dia mencari tahu keberadaan mere...