The Cursed (Werewolf-Omegavers) || S1-TAMAT || S2-To Be Continued...

SEBELAS - ROUGE

“APO!” panggil Mile dengan telepatinya. Kemampuan telepati yang dimiliki kaum manusia serigala cukup memudahkan mereka berkomunikasi apalagi saat jarak jauh.

“Hm? Apa Mile?” jawab Apo cepat.

“Lu di mana?” tanya Mile.

“Main ayunan di perbatasan sama yang lainnya.” Jawab Apo santai.

“Ayunan? Pasti sama cewek-cewek itu kan?” tuduh Mile. Mia hanya sudah sangat paham dengan kegiatan kekasihnya yang seorang beta itu.

“Iya lah! Sambil tugas ini, sayang...” jawab Apo.

“PULANG!” gertak Mile.

“Hah? Apaan?”

“KALAU GUE BILANG PULNAG, YA PULANG!” Mile kembali menggertak.

“Gue tugas asli Mile. Ngapain dah? Nih juga cewek-cewek masa mau ditinggal?” jawab Apo.

“Mereka juga serigala, Po. Kalau kenapa-kenapa bisa nyakar. Apa lu mau gue cakar? Pulang gak?!”

“Astaga, nih alpha satu kenapa sih?”

“Po, libur jaga seminggu.” Ucap Mile lembut. Apo langsung mendelikkan kedua matanya.

“Serius Mile? Shit!” seru Apo yang menyadari kondisi kekasihnya itu.

“Kok shit?”

“Maaf, gue lupa!” sesal Apo.

“Hhhh, beta mana ada yang peka? Makanya, ayo sini, knotting gue sayanghh...,” goda Mile dengan sedikit desahan di akhir ucapannya.

“Hah? Gak! Gue belum siap! Lu yang knotting gue!” tolak Apo.

“Astaga nih beta satu emang nawar mulu! Yaudah, gue knotting lu dulu, trus lu knotting gue! CEPET DAH PULANG!” Mungkin jika mereka berhadapan, Mile akan menjewer telinga Apo dan menariknya untuk segera pulang.

“OTW!” kata Apo yang langsung berlari menuju kastil, bergegas menghampiri kekasihnya yang sudah memasuki masa rut itu.

*

“Aaakkhhh papii...!” erang Gun saat Off tiba-tiba menjilat leher Gun dari belakang.

“Bangkong amat sih sayang?” tanya Off. Gun langsung membalikkan badan telanjangnya. Off menatap leher Gun yang dipenuhi bekas hisapan darinya semalam.

“Ini yang masanya aku apa papii sih?” gerutu Gun sambil meremas tangan Off yang memeluknya.

“Tapi itu punyamu bangun juga kan?” goda Off melirik penis Gun yang menegang. Tidak ada selimut yang menutupi tubuh telanjang mereka. Off dengan mudah melihat tubuh Gun.

“Mau lanjut apa masih mau istirahat?” Off berbisik sambil sedikit menggigit daun telinga Gun. Gun tersenyum dan langsung bergerak cepat menindih tubuh Off.

“Kalau emang mau istirahat, mending papii gak usah godain kayak gitu!” gerutu Gun jengkel yang langsung mencium bibir Off.

Tidak menolak, Off segera membalas ciuman nakal dari Gun. Keduanya saling beradu lidah dan bergantian menggigit bibir lawan dengan nafusnya. Off membiarkan Gun bergerak terlebih dahulu di atasnya. Lagi pula, ia juga merasakan kenikmatan itu, saat Gun menikmati tubuhnya dan mempermainkan nafsunya.

“Aaaaahhhh sayaannnggghhhh... Papii bangun!” kata Off begitu Gun mulai menggesekkan duduknya di atas penis Off. Gun tidak menggubris. Ia justru tetap memainkan puting Off di dalam rongga mulutnya.