"Saya itu pusing mikirin gimana nyelametin kamu sama New, Gulf. Jadi saya minta tolong sekali ke kamu, cukup diam di sini dan gak melakukan apapun!" Seru Mew begitu tiba di kamar.
"Tapi pak..."
"APA LAGI?!" bentak Mew.
"Kenapa bapak jadi bentak saya sih? Apapun itu tujuan bapak ke saya, mau ngebunuh kek, nyelametin kek atau apalah itu soal kementrian yang selalu kalian omongin, ya oke saya terimakasih kalau emang niat bapak mau nyelametin saya, tapi saya juga lapar pak! Makanya itu tadi saya nyari dapur sama new tapi gak tau di mana dapurnya... Eh bapak tiba-tiba nongol trus nuduh-nuduh gitu. Lagian saya mau kabur gimana pak? Di luar banyak serigalaaa!!!" Seru Gulf balik membentak Mew.
Mew terdiam mengatupkan bibirnya dan menyadari apa yang telah ia lakukan. Kenapa dia tiba-tiba marah begitu?
"Kamu lapar?" Tanya Mew.
"Iya lah! Niat nyelametin apaan coba tapi gak dikasih makan. Cemilan kek minuman kek. Gak ada sama sekali. Ya saya bakal mati pelan-pelan kalau gitu, pak!" Seru Gulf lagi mengoceh.
"Halo? Apa ada yang di dapur atau sekitarnya?" Panggil Mew. Berharap ada yang berada di dapur.
"Apa? Gw di dapur nemenin New makan malam. Udah mulai malu kah udah nuduh-nuduh orang kabur seenaknya?" Jawab Tay sedikit menggoda.
"Bisa tolong bawain makan buat Gulf gak?" Pinta Mew.
"Hhhh iya ntar gw bawain. Lima menit lagi." Kata Tay.
"Sekarang bisa gak? Dia udah kelaparan. Dia nangis-nangis." Kata Mew sambil melihat Gulf yang berdiri di samping kasur dengan kedua tangan melingkar di depan dadanya sedang menatap Mew.
"Hadeeehhh... Iya iya tunggu. Gw siapin." Jawab Tay terpaksa.
"Duduk aja dulu di kasur. Sebentar lagi makanannya sampai." Kata Mew.
"Hah? Kok bisa? Bapak diem aja loh dari tadi." Seru Gulf kemudian duduk di pinggir kasur.
"Ya bisa." Jawab Mew. Ia berjalan ke arah koridor lalu menutup pintu koridornya setelah memerhatikan sekeliling luar kamarnya. Memastikan tidak ada siapapun atau apapun.
"Siapapun, tolong jaga di luar koridor kamar gw! Jangan sampai ada yang menyelinap, bahkan Max sekalipun!" Perintah Mew kepada para kawanannya dengan kemampuan telepati serigalanya itu.
"Kenapa ditutup? Padahal enak loh anginnya." Kata Gulf.
"Di luar banyak serigala." Jawab Mew. Gulf sontak membulatkan matanya dan berjalan cepat ke koridor, membuka pintunya lalu melihat ke bawah. Benar saja. Sudah ada serigala di sana. Berjalan-jalan di sekitaran area luar kamar Mew. Bukan hanya satu atau dua, tapi lima. Bahkan dari kejauhan juga ada serigala yang mengaum kecil. Mew langsung menarik tangan Gulf untuk kembali masuk, dan ia kembali menutup koridor kamarnya.
"Sudah dibilang jangan keluar!" Seru Mew gemas. Gulf masih bergidik lalu kembali duduk di kasur.
TOK TOK TOK
"Nih makannya Gulf." Kata Tay. Mew segera membuka kamarnya. Tay berdiri di sana dengan membawa nampan berisi beberapa makanan untuk Gulf. Tay menyempatkan dirinya melirik ke daalm kamar untuk melihat Gulf. Kemudian ia menyunggingkan senyumnya.
"Anjing lu emang, pake segala boong Gulf nangis." Gumam Tay.
"Thanks ya." Kata Mew meraih nampan itu, tidak menggubris ocehan Tay lalu segera menutup pintu kamarnya dan menguncinya.
"Nih. Habiskan!" Perintah Mew menyerahkan nampan di tangannya. Gulf langsung tersenyum melihat makanan itu dan segera mengambilnya. Mew lalu duduk di kursi yang ia taruh di depan pintu koridor sambil mengamati Gulf melahap makannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cursed (Werewolf-Omegavers) || S1-TAMAT || S2-To Be Continued...
Fantasía🐺 THE CURSED 🐺 GULF itu manusia biasa seperti kita. Suka baca fiksi fantasi, apalagi tentang werewolf. Hobinya ngehalu jadi luna werewolf. Cita2nya jadi omeganya alpha. Dia percaya kaum werewolf itu nyata. Makanya, dia mencari tahu keberadaan mere...