ENAM - SK

1.1K 122 0
                                    

Ini hari ke tiga Singto menemani Krist yang tengah heat. Singto si beta harus mengimbangi permainan gairah Krist si omega. Bukan hal mudah bagi para beta, karena mereka bukan alpha yang bisa dengan mudah mengimbangi birahi omega. Untuk mengetahui omega pre-heat saja, mereka harus diberitahu terlebih dahulu oleh omeganya. Berbeda dengan alpha yang sudah bisa mengetahui hanya dari mencium aroma feromon yang dikeluarkan oleh omega ketika pre-heat.

Singto masih bisa menguasai Krist meskipun ia mulai kelelahan. Dengan masih telanjang, Singto yang sudah di atas Krist langsung menyesap leher Krist dengan penuh semangat. Krist baru bangun dari tidur nyenyaknya beberapa menit lalu, dan ia sudah merangsang Singto untuk melakukannya lagi. Di waktu seperti ini, siapapun juga akan dikuasai oleh birahinya. Begitupun Singto yang merasakan penisnya sudah cukup menegang hanya karena Krist memeluknya dari belakang dan memainkan salah satu putingnya lalu berbisik di telinganya, seperti,

“Too..., mmmhhhhh ayoooo...”

Itulah kenapa sekarang Singto sudah menindih Krist, mencengkram kedua tangan Krist di atas, lalu ia bisa menikmati tubuh kekasihnya itu dengan leluasa.

“Mmmhhhh To..., bentarrrhhh aaahhh...” Krist mencoba berbicara di sela-sela nikmatnya jilatan Singto pada salah satu putingnya.

“Tooo stop!!! Aakkkhhhh...” teriak Krist, tapi Singto tetap acuh. Ia justru menggigit puting Krist.

“Tooooo! Ada mannn....ssss...nusiiiiaaaaa... aakkkhhhhssss Toooo!” Krist mencoba mengatakannya.

Beberapa detik lalu, ia bisa mencium kedatangan manusia di kastil. Tentu itu sangat mengganggunya. Itu membuat sosok serigala dalam dirinya ingin sekali keluar.

Barulah Singto berhenti. Ia mendongakkan kepalanya, menatap Krist.

“Manusia?” tanya Singto. Krist mengangguk dengan mengatur birahinya.

“Aku pengen keluar!” seru Krist mulai berontak. Singto berusaha tetap menahan kedua tangan Krist.

“Siapa sih yang bawa manusia ke sini?” omel Singto.

“Rrrhhhhh To maaf!”

BRRUUKK!

Tenaga Singto kalah dengan tenaga Krist yang perlahan dikuasai oleh sifat serigalanya. Di sisi lain, keadaannya yang masih heat juga mempengaruhinya. Singto langsung tersungkur ke luar kasur. Ya, mereka tidak menggunakan ranjang ketika heat atau rut.

Krist cepat ke pintu, tapi Singto juga dengan cepat meraih tubuh Krist, menjauhkannya dari pintu yang sudah dikunci 3 hari lalu.

“Krist! Tutup hidungmu!” perintah Singto kepada Krist yang mulai mengerang.

Dengan sisa tenaganya, Singto terus menghalangi Krist yang masih berusaha mendobrak pintu kamar itu. Singto harus mengorbankan tubuhnya menjadi sasaran cakaran Krist yang hampir tidak sadar itu.

“Aaakkhhh Krist!” pekik Singto saat cakar tajam Krist yang mulai keluar perlahan menusuk lengan Singto.
Tidak mau kekasihnya kehilangan kesadaran dan menyerang siapapun yang di luar kamar, Singto dengan cepat memeluk Krist lalu mendorongnya hingga jatuh ke kasur.

Sebelum Krist berubah menjadi serigala seutuhnya. Krist terus mengerang, namun Singto berhasil menutup hidung Krist. Ia harus menahannya cukup lama, meskipun efeknya nanti akan membuat Krist pinsan akibat tidak bisa bernapas. Tapi rasanya itu jauh lebih baik. Dia jadi bisa keluar untuk mencari tahu apa yang terjadi.

Benar saja, keadaan Krist berangsur kembali. Cakar pada jari-jarinya mulai menghilang. Erangannya juga melemah. Krist tidak lagi berontak. Merasa sudah cukup, Singto melepaskan bekapannya pada hidung dan mulut Krist. Krist sudah pinsan.

Dengan mengatur napasnya, Singto pun memborgol kedua tangan Krist dengan borgol khusus yang terbuat dari sedikit bahan perak. Ia akan keluar. Ia takut Krist terbangun saat ia di luar, Jadi borgol itu bisa membantu untuk menahan Krist.

The Cursed (Werewolf-Omegavers) || S1-TAMAT || S2-To Be Continued... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang