DELAPAN BELAS - Salah Sasaran

714 91 1
                                    

Esok siangnya usai kelas, Gulf segera menuju parkiran yang di maksud Mew. Dengan antusiasnya ia berlari, tidak sabar untuk bertemu dosennya itu. Bahkan ia meninggalkan New yang masih tertidur di kelas.

Mew sudah duduk di kursi kemudi. Gulf yang melihat dosennya itu segera memasuki mobil dengan napas tersengal.

"Hai Pak!" Sapa Gulf sambil mengatur napasnya.

"Kamu lari?" Tanya Mew begitu melihat dada Gulf yang naik turun karena napasnya yang berat, sekaligus setetes keringat dari pelipisnya.

Gulf mengangguk, "Iya Pak, maaf kalau lama. Dosennya masih nyerocos." Katanya. Mew hanya mengangguk.

Mew kemudian membalikkan tubuhnya, mengambil sesuatu di kursi belakang. Sebuah kantung yang kemudian ia serahkan kepada Gulf.

"Apa ini?" Tanya Gulf.

"Buat kamu." Kata Mew.

Gulf mengambilnya. Ia lalu mengeluarkan sebuah botol kaca antik yang berisi air mineral. Ia memperhatikan botol cantik itu sejenak sebelum membuka tutup botolnya. Ia mengendus aroma air itu dan segera menutupnya.

 Ia mengendus aroma air itu dan segera menutupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bapak mau ngeracunin saya lagi?" Seru Gulf. Mew mendelik seketika.

"Hah?"

"Ini kan minuman yang bapak kasih ke saya sama New waktu di kastil. Ya kan? Saya inget banget loh aromanya!" Jelas Gulf. Aroma? Apa yang Gulf maksud bau dari air itu?

Mew terpaku. Ia pikir hanya dengan memberikannya saja sudah cukup. Tapi ternyata tidak. Parahnya, Gulf bisa mencium aroma air ramuan Tay itu di mana seharusnya manusia biasa tidak bisa menciumnya.

"Di mana New?" Tanya Mew.

"Di kelas. Tidur. Kenapa malah nyari New?"

Mew merampas botol dari tangan Gulf dan segera keluar dari mobil. Dengan cepat, Mew berlari menuju kelas, segera mencari New dan memastikannya. Gulf? Tentu ia ikut berlari mengekori Mew.

New baru mengangkat kepalanya dan menguap. Sambil menggaruk kepalanya, ia memasukkan buku catatan yang masih kosong ke tasnya.

Mew langsung menghampiri New dan membuka tutup botolnya.

"Pak Mew?" Seru New.

"Coba kamu cium. Ada aromanya gak?" Perintah Mew. Tanpa tahu apa yang terjadi, New menurut. Ia mengendus beberapa kali lalu menggeleng.

"Gak ada bau apa-apa Pak. Itu air kan?" Tanya New. Mew hanya diam menatap New.

"Iya... Hhhh, itu airr... Hhh..." Jawab Gulf tersengal.

"Air doang mana ada baunya sih? Bapak kenapa dah?" Ejek New yang tiba-tiba langsung merampas botol antik itu dan dengan cepat langsung meneguk airnya.

"NEW!" Teriak Gulf yang dengan cepat mengambil botol dari tangan New, sebelum airnya habis. Mew hanya mendelik melihat rencananya gagal begitu saja. Tapi kesempatan, ia ingin melihat efek ramuan itu pada New.

"Gw aus..., baru bangun..." Rengek New.

"Ini air yang kemarin kita minum pas di kastil, anjing! Yang bikin kita sakit!" Seru Gulf.

"Uhuukk...!" New mulai terbatuk. Tenggorokannya perlahan terasa kering.

"Tuh kan... Bandel sih! Makanya jangan asal terima makanan atau minuman dari orang asing!" Omel Gulf.

"Tunggu Gulf, apa New juga ingat?"

"Iya lah! Dia juga ingat yang ngasih minuman ke dia dokter Tay! Nih bapak harus tanggung jawab!" Oceh Gulf. Sungguh bukan kalimat yang ingin Mew dengar. Artinya, bukan hanya pada Gulf ramuan itu tidak bekerja. Tapi juga kepada New.

Sama seperti sebelumnya, efek awal dari meminum ramuan itu adalah batuk-batuk karena tenggorokan terasa kering dan gatal. Lalu napas akan terikat seperti asma, membuat susah bernapas dan berakhir pinsan.

"Hhh Pak Mew ih! Temen saya bakal tidur 3 hari lagi kan? Yaelah Bapak udah ngancurin rencana dia loh pak! Jahat banget sih?" Gulf mengomel sambil menahan tubuh New.

"Rencana?"

"Seharusnya nanti New nemuin dokter Tay buat lihat segede apa tubuhnya jadi dia tahu dokter Tay Alpha atau bukan! Tapi kalau gini gimana coba? Bapak udah berantakin rencana orang mau PDKT! Jahat banget!"

Mew tidak tahu apa lagi yang baru saja ia dengar dari Gulf. Ia merasa, apapun yang keluar dari mulut Gulf seperti sebuah kejutan baginya. Ada-ada saja.

"Malah bengong!" Gulf menarik tangan Mew. "Tanggung jawab! Anterin ke kos deh! Badan bapak lebih gede dari saya. Gendongin temen saya nih!" Pinta Gulf yang terdengar seperti paksaan.

Mew pun segera melakukannya. Gulf membawa tas New. Keduanya membawa New keluar kelas dengan New berada di punggung Mew. Tidak lupa, Gulf juga membawa botol tadi. Tentu membuat para mahasiswa terheran-heran melihat pemandangan itu.

"Ddaaaddyyyy...!"

Itu suara Win. Dari kejauhan, Mew melihat Win melambaikan tangannya. Win pun berlari menghampiri Mew dan Gulf.

"Daddy? Anak bapak? Hah? Gimana?" Seru Gulf.

"Daddy gendong siapa? Dia kenapa?" Tahya Win memerhatikan New di punggung Mew.

"Kamu ngapain ke sini? Sama siapa?" Tanya Mew.

"Main doang ih. Bosen di hutan. Mas Bright juga kuliah sama Mas Gun." Jelas Win memanyunkan bibirnya.

Tiba-tiba Bright memghampiri.

"Udah dibilang kalau lari jangan cepet-cepet! Capek asli!" Omel Bright kepada Win.

"Bapak ih ayo buruan!" Seru Gulf sambil memukul lengan Mew. Mew pun menerobos Bright dan Win, berlari dengan langkah lebar. Tentu, Gulf di belakangnya tidak bisa mengimbangi langkah itu.

"Iiihh malah ditinggal!" Gerutu Win yang kemudian menyusul Mew.

"Astaga...!" Gerutu Bright. Ia harus mengikuti langkah Win lagi.

***

"Bapak yakin kan New bisa sadar dalam 3 hari?" Rengek Gulf begitu Mew menidurkan New di kasurnya. Mew terdiam menatap New. Otaknya masih mencari alasan kenapa semua jadi seperti ini.

"BAPAK!" seru Gulf sedikit meninggikan suaranya. "Jangan banyak bengong deh Pak elah!"

Tatapan Mew beralih ke Gulf.

"Iya, 3 hari." Jawab Mew.

"Kalau sampe 3 hari dia gak bangun, apa bentuk pertanggung jawaban bapak?" Tantang Gulf. Dan itu membuat Mew harus berpikir lagi.

"Kamu gak percaya sama Saya?" Tanya Mew. Dia juga yakin dalam kurun waktu tersebut, harusnya New sudah sadar dan hilang ingatan. Seharusnya.

"Ya gimana mau percaya orang bapak aja gak pernah jujur ke saya!"

Skakmat! Apa yang Gulf katakan memang benar. Tapi juga tidak sepenuhnya benar. Karena Mew punya alasan.

"Hadeehhh yaudah deh ah! Pokoknya Saya tunggu sampe 3 hari! Kalau sampe 3 hari New gak bangun, lihat aja nanti!" Ancam Gulf. Sebenarnya ia juga tidak tahu apa yang akan ia lakukan.

Mew terlihat tidak peduli. Otaknya sudah dipenuhi dengan berbagai kemungkinan-kemungkinan yang tidak masuk akal. Dan tanpa permisi atau pamit, Mew segera keluar dari kos New. Dia harus mendiskusikan keadaan itu dengan kawanannya. Segera!

The Cursed (Werewolf-Omegavers) || S1-TAMAT || S2-To Be Continued... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang