EMPAT TIGA - 2

337 55 1
                                    

Gun lompat dan mendorong Mario saat Mario berhasil menggigit Off. Gun lalu berdiri tegak di depan Off untuk menghadang Mario.

"Papa, silakan lawan serigala lain. Asal jangan Off!" Seru Gun. Mario melihat tatapan Gun yang tidak pernah ia lihat selama ini. Tatapan bukan main-main. Gun bahkan tidak segan-segan melawan Mario. Membaca hal itu, Mario memilih untuk mengalah dan pergi. Gun juga harus kembali menyerang serigala pasukan kementrian lain. Ia meninggalkan Off begitu saja.

Melihat Bright yang juga kewalahan melawan beberapa serigala pasukan, membuat Win harus ikut andil dalam peperangan itu. Ia tidak bisa diam saja mengingat keadaan Bright yang belum sehat sepenuhnya atau jika tidak, ia akan menyesal seumur hidupnya. Ia tidak peduli saat Mew meneriakinya agar ia tidak ikut menyerang. Yang ia pedulikan saat itu hanyalah keselamatan Bright. Lagi pula, ia juga harus membuat pengalamannya sendiri. Pengalaman berperang. Tak disangka, begitu Bright melihat Win berada di depannya, Bright merasa bahwa kekuatsnnya bertambah. Rasa ingin melindungi Win yang membuat Bright semakin kuat meskipun sudah ada beberaoa luka baru di tubuhnya, padahal luka-luka sebelumnya saja masih belum tertutup.

Mile dan Apo tidak perlu diragukan lagi. Keduanya memang pasangan kompak. Kekuatan alpha dan beta bersatu. Mereka bisa menumbangkan beberapa serigala sekaligus. Sedangkan Singto, dia bersama kawanan lain juga harus waspada. Meskipun perasaan Singto sudah tidak enak terhadap Krist yang ia tinggalkan di kastil dari tadi. Tapi ia harus kesampingkan itu dan fokus pada pertempuran malam bulan purnama.

Apasiri tersenyum melihat pemandangan malam itu. Semua saling menggigit, mencakar bahkan saling membunuh. Ia lalu mendongakkan kepalanya untuk menatap bulan purnama.

"Apakah kutukan itu sudah selesai?" Batin Apasiri.

Saat itu juga, Max terbangun. Sejenak, ia melihat kekacauan di hadapannya. Para serigala dari dua kubu yang saling serang. Bahkan sudah ada banyak serigala yang tergeletak mati. Matanya fokus mencari sosok Papanya. Dan dia menemukannya bersama Viktor dan Mek tengah fokus melawan Mew dan Tay. Max lantas dengan cepat merubah dirinya menjadi serigala laku berlari menuju Papanya.

Apasiri bisa merasakannya lalu kembali tersenyum, masih mendongak menatap bulan purnama. "Ya, sepertinya, kutukan itu sudah berakhir." katanya.

"Papa! Lawan Papa adalah aku!" Seru Max begitu berdiri di hadapan Papanya.

"Max?" Seru Papanya. "Papa gak akan pernah lawan kamu! Seharusnya kamu tahu itu dan bisa menjadi bagian dari kementrian. Itu alasan Papa ke kamu!" Kata serigala Wachana.

"Kutukan itu bukan untuk pack-ku. Tapi untuk aku dan Papa! Aku kira Tul adakah manusia kejam dan tidak bertanggung jawab. Tapi ternyata Papa pelakunya!" Seru Max geram.

"Papa cuma mau kamu fokus ke kementrian! Karena Papa mau kamu jadi prajurit kementrian, yang akan menjaga keamanan wilayah kita, Max! Kamu serigala terkuat masa itu! Tapi kamu sia-siakan itu cuma demi manusia itu!"

Max lantas meloncat mendekati Papanya. Hanya tersisa 1 senti antara hidung Max dan Wachana. Max melototi Papanya. Apa yang ia rasakan tadi begitu meminum darah dari liontin Gulf, membuatnya sadar bahwa Tul tidak pernah mengkhianatinya. Papanya lah yang membuat Tul mengkhianatinya. Karena itulah, ia berani melawan Papanya malam ini. Semua karena ia masih mencintai Tul dan menyesali apa yang sudah ia lakukan apda Tul.

"Di sini. Tepat di malam bulan purnama. Di sini aku membunuh Tul, Pa!" Seru Max geram lalu melompat mendorong Papanya. Salah satu aturan dalam dunia werewolf adalah keluarga tidak boleh saling menyakiti, menyerang bahkan membunuh.

"Max, dia Papamu!" seru Viktor yang cukup terkejut saat melihat Max berhasil mencakar Wachana. Saat itu Max sedikit lengah karena sadar apa yang ia perbuat. Namun, Wachana justru berbalik membalas Max.

The Cursed (Werewolf-Omegavers) || S1-TAMAT || S2-To Be Continued... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang