SEPULUH - NO EFFECT

1.2K 133 19
                                    

Gulf menggerakkan tubuhnya yang terasa kaku. Sudah 3 hari ia pinsan, begitupun dengan New.

“Nngghhh...” rengkuh Gulf sambil mulet. Rasanya enak setelah 3 hari tidur di kasur tanpa ada sedikitpun pergerakan.

“Aaahh! Udah bangun.” Gumam Gulf begitu berhasil membuka kedua matanya. Beberapa detik lalu, ia berusaha melakukan itu tapi cukup berat.

“Aaawwhhh!” pekik Gulf tiba-tiba.
Gulf langsung mendudukkan tubuhnya.

Ia meraih sebuah kalung yang selalu ia kenakan. Kalung itu terasa panas di dada Gulf. Sebuah kalung dengan liontin seperti tetesan air, berbentuk kaca dan ada cairan kental berwarna merah darah di dalamnya. Gulf segera melepaskan kalung itu lalu mengelus dadanya. Ia memegang kalung itu dan panas. Ia melempar kalung itu di atas kasur.

 Ia melempar kalung itu di atas kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Anjing!” umpat Gulf. “Kenapa panas weh?”

Gulf segera lompat dari kasurnya dan menuju ke cermin besar di dekat pintu kamar mandinya. Ia melihat dadanya yang terasa gatal setelah terkena panas dari kalungnya. Di sana, Gulf melihat kulitnya yang memerah.

“Panas banget sampe merah gini kulit gue. Kenapa sih? Aneh! Mama gak pernah ngasih tahu efek-efek kalung itu, Kirain ya kalung biasa!” celoteh Gulf sambil memasuki kamar mandinya dan mengoleskan air ke dadanya itu. Cukup membantu walau tidak banyak.

“New!” seru Gulf seketika menghambur keluar kamar mandi dan mengambil ponselnya di dalam ransel yang kemarin ia bawa ke hutan. Gulf langsung mencari nama New dan menghubunginya.

“Hm?” jawab New tidak lama dengan suara lemah.

“NEW!” teriak Gulf.

“Anjing!” umpat New. “Enak banget gue tidurnya Gulf. Mau tidur lagi.” Kata New yang masih setengah sadar.

“Eh iya beneran! Gue juga ngerasa nyenyak banget! Tapi lu harus bangun sih New. Ada yang harus kita bicarakan!” kata Gulf dengan antusiasnya sambil mengeluarkan seluruh isi di dalam tasnya, mencari sesuatu. Gulf melempar asal apapun yang ada di ranselnya itu.

“Apa? Hooaammm... aaakkkhhhhh enak banget!” tanya New sambil mulet.

“Oke, buku catatan gue ilang. Berarti ketinggalan di kastilnya Pak Mew.” Kata Gulf.

“Hah? Buku catatan apa? Kastil apa?” seru New bingung.

“Itu buku yang isinya catatan soal keberadaan werewolf yang kemarin gue bawa ke hutan. Masa lu lupa?” omel Gulf yang kemudian berjalan menuju meja belajarnya, meraih sebotol air mineral lalu meneguknya.

“Ooohh? Lah? Kita beneran jadi ke hutan? Gue kira mimpi?!” jawab New.
Gulf menggeleng, “Nggak! Gak mimpi ya..., beneran. Trus ketemu Bright, Gun, eh di kastil ada Pak Mew.” Kata Gulf menjelaskan.

“Ooohh astaga iya! Gue ingat! Ada dokter Tay juga!” ingat New.

“Oh, yang keluar sama Pak Mew itu ya? Haha! Eh ngomong-ngomong, yang di gerbang itu yang tiba-tiba jadi serigala, ngeri anjir! Guedee parah!” nyinyir Gulf.

“Apa gue bilang? Untung gak jadi santapan mereka kan? Gue udah pasrah sih itu. Kalau emang harus mati di santap serigala yaudah.” Kata New pasrah.

“Untungnya sih nggak! Eh tapi Pak Mew beneran serigala anjir... Bright, Gun, bahkan dokter gigi lu! Sempit banget?” Gulf mulai heboh.

“Tapi beneran deh, gue masih agak skeptis nih! Kayak masih mimpi aja gitu loh. Ya gimana ya? Eh tapi gak deh itu asli. Ya kali mimpi bisa samaan gitu ya kan?” New terdengar ragu dengan ucapannya. Ia sendiri masih belum yakin apa yang ia alami 3 hari lalu.

“Trus kenapa kita tiba-tiba di sini coba? Di kos masing-masing.” Tanya New.

“Nah, kalau itu gue juga ga ngerti. Terakhir yang gue ingat itu gue minum air putih. Trus, ilang.” Kata Gulf.

“Ooohh iya bener gue inget! Masa diracuni?”

“Gak mau berprasangka buruk sih gue hehe. Udah deh apapun itu yang penting sekarang lu percaya kan sama gue kalau werewolf itu ada!” seru Gulf antusias untuk mendapat pengakuan dari New.

“Ya gimana ya, meskipun masih agak skeptis tapi yaudah deh. Tapi gue akan lebih percaya kalau misal bisa lihat langsung dokter Tay berubah jadi serigala.” Ucap New.

“Iya sih, gue juga pengen lihat Pak Mew jadi serigala. Ganteng pasti! Haha...”

“Eh gue mau mandi deh, mau nyari makan. Laper. Dah ya Gulf!” pamit New dan segera mematikan panggilan itu.

Gulf tersenyum mengingat saat Mew keluar dari dalam kastil. Itu artinya apa yang ia imajinasikan selama ini nyata. Semua cerita yang ia kira hanya fiksi, sebenarnya nonfiksi. Dan kenyataan itu semakin membuat otak Gulf membayangkan betapa indahnya kehidupan immortal itu. Masih berdasarkan cerita yang dia baca.

“Pak Mew serigala ya? Iya sih kalau diperhatiin Pak Mew itu punya badan gede, tegap gitu. Anjir aakkhhhh gila sih gue kalau sampe Pak mew beneran serigala. Gue harus beneran mastiin sih.” Gulf berbicara sendiri sambil menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya.

“Kalau Pak Mew beneran serigala, wah udah, gue harus bisa jadi lunanya. MATE! Eh tapi gak bisa dipaksa ya hehe... SEMOGA aja deh gue bisa jadi luna. Trus ntar alphanya Pak Mew. Anjay gak sih?!”

Gulf keluar kamar mandi dan langsung meraih ponselnya lagi. Ia bergegas membuka media sosialnya dan mencari akun Mew, mengamati foto-foto dosennya itu. Bibirnya tidak bisa berhenti tersenyum membayangkan sosok alpha dalam diri Mew.

“Anjir sejak kapan sih Pak Mew ganteng gini? Perasaan dulu gak seganteng ini deh. Fix sih gue kena sihir ini! Gue beneran bayangin Pak Mew alpha, gue omega. Akkhh serasi kita! Nanti ya omeganya gue, New sama Gun. Gun cocok banget jadi omega haha! Trus Bright? Alpha? Yaelah kurus begitu mana mungkin alpha? Omega? Weh, dia maco hey! Yaudah beta sih fix! Haha beta ya lu Bright huuuu...! Gak enak tahu kalau di ewe sama beta!” nyinyir Gulf yang melihat foto-foto Bright di akun instagramnya.

“Eh, maaf Bright, Gue halu.” Ucap Gulf kemudian.

Gulf kemudian meraih kalung yang ia lemparkan tadi, memastikan bahwa kalungnya sudah dingin.

“Nah, udah gak panas. Kata Mama gue harus selalu pake kalung ini sih. Yaudah turutin aja.” Gumamnya sambil kembali memasang kalungnya itu.

.
.
.

Haloooo 🥰 makasih ya yg udah mau baca sampe bab ini meskipun alurnya beneran lambat. Wajar kalau bosen 😅

Skrg, garapan ceritaku gak cuma The Cursed ini. Ada 4 cerita termasuk The Cursed yg lagi proses dikerjakan di Twitter.

1. The Cursed (MewGulf)
2. Guru Les (TayNew)
3. Tarot (OffGun)
4. No Definition (TayNew)

Jadi, aku harus bagi waktu buat gantian garap itu semua. Belum lagi aku tipe yg garap pake mood. Bisa aja hari ini sama besok moodnya lanjutin The Cursed eh trus besoknya garap cerita lain. Jadi emang ga bisa diharapkan 😅

Mohon maklum aja ya hehehe 🙏🤝

The Cursed (Werewolf-Omegavers) || S1-TAMAT || S2-To Be Continued... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang