Mew membawa segelas air putih untuk Gulf. Gulf sudah sadar sejak beberapa saat yang lalu setelah pinsan selama dua hari. Ia hanya duduk di pinggir kasur di ruang bawah tanah. Sebenarnya itu bekas gudang yang dijadikan sebagai ruang untuk menawan manusia yang tiba-tiba datang ke hutan sebelum kawanan menyantapnya bersama.
Gulf memandangi air itu, cukup ragu untuk menerimanya.
"Tenang, ini cuma air putih." Kata Mew. Gulf mendongak dan menatap mata Mew. Ia pun berinisiatif untuk meminum beberapa tegukan agar Gulf percaya.
"Ini cuma air putih!" Mew mempertegas.
Gulf pun menerima air itu lalu meneguknya hingga habis. Mew duduk di sebelah Gulf dengan jarak hanya sekitar tiga puluh senti.
"Jadi, kenapa kamu ke hutan?" Tanya Mew.
"Saya cuma mau tanya soal New." Jawab Gulf. "Ah, New...?!" Seru Gulf.
"Tenang aja. Tay sudah temenin dia." Jawab Mew.
"Dia bangun, kan, Pak?"
"Iya. Kamu tenang aja."
"Dia gapapa, kan, Pak?"
"Iya..."
"Dia gak bakal mati, kan, Pak?"
"Nggak..."
"Dokter Tay gak bakal ngapa-ngapain dia, kan, Pak?"
"Nggak..."
"Bapak yakin?"
"Iya..."
"Hhh... Syukurlah kalau gitu..."
"Jadi..., Kamu bisa kirim chat ke saya, kan? Seperti biasa. Tanpa harus ke hutan." Kata Mew kembali ke awal percakapan mereka.
"Bapak aja belum lihat HP bapak." Jawab New. Mew membulatkan matanya.
"Oh?"
Ya, Gulf sudah melakukannya. Memanggil Mew berkali-kali dan mengiriminya pesan. Tapi tidak ada balasan. Tidak mungkin juga bagi Mew untuk membalas karena saat itu saja dia berada di ruang khusus!
"Jadi..., Bapak..., Itu...?" Gulf terbata.
"Hm?"
"Itu... Serigala..." Gulf memelankan suaranya.
"Seperti yang sudah kamu lihat." Jawab Mew.
"Semuanya? Yang ada di sini? Termasuk dokternya New itu?"
"Tanpa terkecuali."
"Jadi, yang saya tanyakan waktu itu, itu beneran?"
"Alpha, beta, omega, luna, dewi bulan, feromon... Semua itu?" Tanya Gulf memperjelas maksudnya. Mew mengangguk. Gulf hanya menganga menyadari semua yang ia imajinasikan memang nyata. Bahkan kini duduk di hadapannya.
"Kalian... Gak makan manusia, kan, Pak?"
Mew menyeringai. "Kalau bukan karena kamu mahasiswaku, mungkin kamu sudah mati." Jawab Mew. Gulf kembali menganga.
"Trus yang tadi 3 orang... Eh ekor? Eh... Anu gimana..." Gulf mulai memikirkan sebutan apa yang pas untuk mereka. "Itu mereka mau nangkap saya, begitu kah?"
Mew hanya menyeringai.
"Anu... Mereka tahu nama Saya."
"Kamu gak tahu situasinya, Gulf. Itulah kenapa Saya, Bright, Gun menyuruhmu supaya gak kembali."
"Ah, Bright..."
"Kamu gak takut?" Tanya Mew yang tidak melihat ada rasa takut dari Gulf saat itu. Tidak seperti beberapa saat lalu. Gulf seperti lupa apa yang terjadi di hutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cursed (Werewolf-Omegavers) || S1-TAMAT || S2-To Be Continued...
Fantasía🐺 THE CURSED 🐺 GULF itu manusia biasa seperti kita. Suka baca fiksi fantasi, apalagi tentang werewolf. Hobinya ngehalu jadi luna werewolf. Cita2nya jadi omeganya alpha. Dia percaya kaum werewolf itu nyata. Makanya, dia mencari tahu keberadaan mere...