"Eh, sudah bangun?" sebuah suara menyambut begitu Mew mencoba untuk membuka kedua matanya. Kepalanya masih terasa berat, namun ia paksa untuk bisa sadar secepatnya. Entah apalagi yang akan terjadi padanya.
"Papaaaa...!" teriak suara laki-laki itu. Mew mengerjap beberapa kali sampai pandangannya jelas. Ia melihat tap kayu di atasnya. Ia berpikir bahwa ia masih berada di tempat yang sama. Namun ada aroma lain yang ia cium. Selain itu sayup-sayup telinga mendengar suara deburan ombak dari kejauhan.
"Mew? Kamu beneran sudah sadar? Gimana perasaan kamu?" Cecar seorang laki-laki begitu menghampiri Mew.
"Om Peter?" Panggil Mew dengan suara seraknya.
"Ya, ini aku. Kamu ada di resortku. Apa yang kamu rasakan, Mew?" Tanya Peter.
Mew mencoba mendudukkan tubuhnya yang terasa masih lemas itu. Peter dan Louis membantunya hingga bersandar di sandaran kasur. Mew mencoba untuk benar-benar sadar dan mengingat apa yang sudah terjadi. Namun, ingatannya hanya sampai saat Film memperkosanya.
"Mana Jos?" Tanya Mew.
"Luke bawa dia pulang." Kata Peter. Mew melirik ke arah Louis yang sedang membalut luka pada pergelangan tangannya yang tampak masih segar. Sepertinya, Louis baru mendapatkan luka itu.
"Apa yang sebenarnya terjadi, Mew?" Tanya Peter yang justru membuat Mew semakin bertanya-tanya.
"Justru aku yang harusnya tanya gitu, Om. Kenapa aku bisa di sini?" Tanya Mew.
"Kamu di sini sudah dua hari. Selama itu juga kamu pinsan. Kita terpaksa harus jemput kamu dan Jos. Firasat Cindy buruk. Tapi begitu kita sampai di sana, kita malah lihat kamu dan Jos kayak orang gila, orang mabuk." Jelas Peter yang membuat Mew harus ekstra mencerna karena ia tidak mengingat sedikit pun. Yang dia tahu, dia pinsan.
"Om, aku belum bisa dapetin semua bahan-bahannya. Aku harus kembali ke sana, kan?" Tanya Mew.
"Kata siapa? Semua ada di tas kamu. Lengkap! Cuma aku gak ngerti apa yang terjadi di sana, kenapa kalian bisa jadi kayak gitu? Kamu sama Jos lari-larian sambil ketawa-ketawa ngelantur. Kalian gak makan apapun dari sana kan?" Selidik Peter. Mew mencoba mengingatnya. Namun semakin Mew berusaha mengingat, ia semakin tidak tahu apa yang harus ia ingat. Isi kepalanya benar-benar kosong. Tidak ada sedikitpun ingatannya terkait semua yang Peter katakan. Terasa seeprti Peter yang mengarangnya.
"Aku gak ingat Om. Yang aku ingat terakhir aku pinsan. Aku belum dapetin rosemary sama thyme karena mereka sembunyikan dan aku gak tahu di mana." Kata Mew.
"Sembunyikan? Mew, daun-daun itu ada dari awal kita turun ke pulau itu loh. Apa kamu gak lihat?" Tanya Peter yang lagi-lagi membuat Mew kebingungan.
"Kakak gak makan wolfsbone kan?" Tanya Louis.
"Aku gak lihat ada tumbuhan itu." Gumam Mew.
"Hah? Kok bisa? Nih... Tanganku kena tumbuhan itu karena saking liarnya tumbuhan itu. Papa gak bilang kalau tumbuhan itu tumbuh liar dan banyak di sana." Protes Louis sambil menunjukkan lengannya yang sudah ia balut dengan kasa.
"Ya Papa juga gak tahu lah!" Seru Peter.
"Hey, gimana? Udah enakan?" Tanya Cindy yang tiba-tiba masuk sambil membawa sebuah minuman untuk Mew.
"Minum ini buat pulihin tubuh kamu." Kata Cindy menyerahkan minuman itu pada Mew. Mew menerimanya dan segera meneguk minuman itu, berhasil membasahi tenggorokannya yang kering. Sangat kering.
"Gimana? Kamu bisa ingat semuanya?" Tanya Cindy begitu Mew selesai menghabiskan minumannya. Mew hanya menggeleng.
"Sebelumnya, kita mau minta maaf karena mungkin kemarin Peter gak jelasin secara detail ke kamu terkait pulau itu." Kata Cindy yang langsung mendapstkan lirikan dari Peter.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cursed (Werewolf-Omegavers) || S1-TAMAT || S2-To Be Continued...
Fantasy🐺 THE CURSED 🐺 GULF itu manusia biasa seperti kita. Suka baca fiksi fantasi, apalagi tentang werewolf. Hobinya ngehalu jadi luna werewolf. Cita2nya jadi omeganya alpha. Dia percaya kaum werewolf itu nyata. Makanya, dia mencari tahu keberadaan mere...