Keadaan di kastil masih sama. Semuanya berkumpul di ruangan Mew, dengan pembahasan yang belum berubah. Berharap ada kabar bagus dari rencana yang sudah mereka siapkan. Tapi mereka sudah bisa menebak dari raut wajah Mew yang seolah mengatakan rencana mereka gagal.
"Gue bilang juga apa? Mending langsung santap aja kan?" Geram Krist menyela. Dia semakin yakin dengan keputusannya sejak awal itu.
Mew hanya berdiri menghadap jendela besar, menatap hutan dengan tatapan kosong. Sesaat dia membenarkan usulan Krist. Tapi seperti ada sesuatu yang membuatnya untuk tidak menyetujui keputusan itu. Seperti ada cara lain selain menyantap Gulf dan New.
"Tapi gue masih gak paham kenapa bisa gitu? Tambah bingung ah!" Gerutu Gun. Off langsung meremas paha Gun lembut, memintanya untuk tenang.
"Trus, gimana Mew?" Tanya Off.
"Gimana apanya Mas? Udah jelas gagal kan? Gak ada cara lain selain nyantap udah! Selesai urusan! Kenapa sih masih bingung-bingung gini? Justru kalau kita semakin lama ngebiarin tuh anak hidup dengan segala rasa penasarannya, justru bakal jadi senjata buat kita. Apa lagi kartu kita udah kebongkar loh...," Jawab Krist semakin menggebu. Gemas rasanya melihat tidak ada satupun yang memihak padanya.
"Iya, Mas. Krist bener." Imbuh Singto. Bukan memihak, tapi bagi Singto apa yang Krist katakan memang benar menurutnya.
"Kalau dibiarin gini terus, masalahnya bakal naik ke pemerintahan. Bahaya juga buat pack kita. Seenggaknya, kalau kita langsung santap, pemerintahan bakal lihat keseriusan kita ke peraturan yang ada. Dengan gitu mereka bakal diem." Kata Singto. Jawaban itu cukup mampu membuat Krist sedikit lebih tenang.
"Anjirlah...!" Seru Mile yang tiba-tiba memasuki ruangan dan langsung membaur. "Gue angkat tangan ya Mew sama Win. Dia udah gak mau dengerin gue." Lapor Mile.
Mew memintanya untuk menemani Win sebentar. Win sempat ngambek karena merasa Mew tidak memedulikannya saat ia datang ke kampus. Lagipula, tidak biasanya Win keluar dari hutan bahkan sampai ke tempat Mew. Biasanya, Mile yang memegang kendali atas Win jika Mew tidak ada di hutan.
"Win masih di camp?" Akhirnya Mew bersuara jika berurusan dengan Win.
"Masih lah!" Jawab Mile cepat.
"Apo mana?" Tanya Mew lagi.
"Di perbatasan noh main ayunan sama cewek-cewek." Jawab Mile.
"Yaudah deh, Gue mau main ayunan juga sama Mas Mile. Kalian omongin aja lah gimana kelanjutannya. Gue udah capek!" Pamit Krist begitu saja yang langsung berdiri dan keluar dari ruangan.
Bersamaan dengan Krist membuka pintu, Tay langsung masuk dengan tergesa.
"Beneran gagal?!" Seru Tay. Mew membalikkan tubuhnya, menatap Tay yang mengatur napasnya.
"Trus New habisin gak airnya?" Tanya Tay lagi.
"Nggak. Gulf langsung ambil." Jawab Mew.
"Hhhh syukurlah. Seenggaknya gak butuh 3 hari juga." Kata Tay sedikit lebih tenang.
"Tapi tetep aja sih Gulf jadi semakin yakin." Sahut Mile.
"Nah, itu. Gue juga gak bisa ngelak. Apalagi pas tau kalau New gak hilang ingatan." Jawab Mew lemah.
"Hah?"
"Apa?"
"Gimana maksudnya?"
"Haaah???"
Semua yang ada di ruangan itu memberikan respon yang sama. Semakin menyebalkan rasanya. Mereka pikir masalah mereka hanya pada Gulf. Tapi tidak.
"New? Gue kira dia diem akhir-akhir ini karena efek ramuannya..." Rengek Gun.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cursed (Werewolf-Omegavers) || S1-TAMAT || S2-To Be Continued...
Fantasy🐺 THE CURSED 🐺 GULF itu manusia biasa seperti kita. Suka baca fiksi fantasi, apalagi tentang werewolf. Hobinya ngehalu jadi luna werewolf. Cita2nya jadi omeganya alpha. Dia percaya kaum werewolf itu nyata. Makanya, dia mencari tahu keberadaan mere...