SEMBILAN

390 64 14
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Bukan hanya Gulf yang bersemangat, tetapi juga Kao dan Mild yang sudah 4 hari ini menemani Gulf. Kemarin, ketiganya terlalu bersemangat di tempat gym. Gulf yang merasa bahwa waktunya sudah tidak banyak, mau tidak mau harus menghabiskan hari terakhirnya di tempat gym dengan energi ekstra. Dia tidak peduli dengan rasa lelah, karena menurutnya semua akan terbayar nanti begitu dia dinyatakan sebagai beta. Sedangkan Kao dan Mild, entah bagaimana juga bisa bersemangat seolah-olah mereka juga ingin menjadi beta padahal mereka beta. Mereka cukup mudah terpengaruh dengan semangat Gulf. Gulf bahkan meminta tambahan waktu kepada instrukturnya.

"Kenapa cuma bawa 3 baju sih?" Protes Gulf begitu keluar dari kamar mandi dan melihat pakaian yang ada di dalam ranselnya. Kao dan Mild yang mengemasnya.

"Cukup kali ah! Lu juga di sana bakal telanjang terus." Jawab Mild.

"Hah? Maksudnya?"

"Ya setelah ritual palingan lu juga bakal ditelanjangin sama Mew. Jadi bawa banyak baju juga keknya percuma." Mild memperjelas. Mendengar itu, Gulf seketika bergidik.

"Tapi ritual kan bukan nikah kan?" Tanya Gulf.

"Ya bukan lah. Tapi biasanya para alpha bakal nelanjangin omeganya kalau omeganya itu hasil dari ritual. Alias peralihan dari manusia ke serigala. Ya kayak lu gini." Jelas Kao.

"Kalian serius?" Tanya Gulf masih tidak percaya.

"Iya lah! Makanya itu lu mau bawa banyak baju juga percuma. Apalagi Mew udah nahan bertahun-tahun buat nunggu luna-nya. Jadi udah bisa dibayangin sih begitu lu selesai ritual, lu bakal langsung diterkam. Yakin gw mah." Jawab Mild. Gulf langsung terdiam mencoba membayangkan apa yang Kao dan Mild katakan barusan.

"Gulf, ayo berangkat!"  Suara New yang tiba-tiba memasuki kamar kosnya itu menggagalkan lamunan Gulf.

"Lah? Belum siap-siap? Dokter Tay udah ngomel-ngomel loh..." Oceh New yang melihat Gulf masih telanjang dada dengan handuk yang dikalungkan di lehernya.

"Eh, New, lu bawa baju berapa?" Tanya Gulf alih-alih merespon ocehan New.

"Hampir semua baju di lemari gw deh kayaknya masuk ke koper. Kenapa?" Jawab New sambil melirik ke tas ransel Gulf di atas kasur. "Lah, koper lu mana? Jangan bilang lu belum packing baju-baju lu?" Tanya New.

"Eh, lu gak tahu apa kalau ntar habis ritual lu bakal ditelanjangin sama alpha lu?" Bisik Gulf. New mengernyitkan keningnya.

"Trus?" Sahut New.

"Ya lu gak takut apa?" Tanya Gulf yang pikirannya sudah liar itu.

"Ngapain dah? Tujuan kita nikah kan emang salah satunya biar bisa gituan, Gulf... Lu kenapa jadi alay sih? Ni pasti mereka berdua nakut-nakutin lu kan?" Omel New melirik Kao dan Mild yang hanya cengengesan.

"Ya gimana ya, takut gw. Gw belum pernah soalnya..."

"Ya menurut lu gw pernah? Lu jangan ngada-ngada deh! Toh ntar yang ngewein lu suami lu sendiri. Masalahnya di mana? Udah ah, bener kata dokter Tay, lu gak baik lama-lama bergaul sama mereka! Buruan packing!" Gertak New. "Mending kalian cepetan bantuin Gulf packing yang bener sebelum gw ngadu ke dokter!" Ancam New kepada Kao dan Mild.

"Yaelah maennya ngadu-ngaduan dah..." Gumam Mild. Kao segera mengambil koper milik Gulf dan menata pakaian Gulf di sana.

Tidak dipungkiri, rasa deg-degan Gulf justru semakin terasa. Ditambah dengan perkataan dua rouge tadi, cukup membuat Gulf terus-terusan meyakinkan dirinya bahwa ini keputusan yang tepat. Untungnya, setelah mendengar jawaban New, ia merasa ada benarnya juga. Tapi tetap saja dia tidak bisa membayangkan lebih jauh lagi apa yang akan terjadi nanti setelah ritual.

The Cursed (Werewolf-Omegavers) || S1-TAMAT || S2-To Be Continued... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang