DUA DUA

162 25 0
                                    

Gulf sudah cukup semangat begitu ia dan Mew terbang menuju Kanada. Ini pertama kalinya ia ke Luar Negeri yang membuatnya harus duduk berjam-jam di pesawat. Namun, di luar perkiraannya begitu tiba di bandara Internasional Pearson Toronto, ia melihat salju menyelimuti area bandara tersebut. Ia cukup tertarik dengan pemandangan tersebut. Tapi ia juga sedikit kesal karena Mew tidak memberitahunya bahwa sedang musim salju di Kanada.

"Kenapa bapak gak bilang kalau lagi salju di sini?" Protes Gulf sambil menarik resleting jaketnya.

"Saya sudah suruh kamu bawa jaket, kan?" Kata Mew yang berjalan mendahului Gulf dengan menarik sebuah koper.

"Tapi bukan jaket buat salju, Pak. Ini tipis loh! Bapak gak kedinginan apa?" Gulf masih protes sambil memerhatikan Mew yang mengenaksn jaket yang bahkan jauh lebih tipis dari jaket yang Gulf kenakan. Cepat-cepat Gulf memasukkan kedua tangannya ke saku jaket untuk mendapstkan sedikit kehangatan.

"Gulf, saya serigala kalau kamu lupa." Kata Mew. "Saya kira kamu sudah cari tahu musim apa sekarang di Kanada." Gumam Mew.

Seketika Gulf menghela napas dan ia mendapati uap air yang keluar dari mulutnya menandakan suhu udara -1 derajat saat itu. Mew sempat melirik begitu ada uap air mengepul dari mulut Gulf. Ia lalu memakaikan tudung jaket yang Gulf kenakan untuk menutupi bagian kepalanya.

"Kita tunggu jemputan dulu di sini." Kata Mew sambil meraih ponselnya. Sedangkan Gulf hanya bisa jalan di tempat agar tubuhnya bisa terus bergerak dan memberikan kehangatan meskipin tidak akan terasa. Hanya saja itu lebih baik daripada ia hanya diam berdiri seperti Mew yang anteng bahkan seolah tidak merasa kedinginan. Sesekali tubuh Gulf bergidik merasakan dingin yang menusuk di bagian wajahnya.

Sebuah mobil tiba tepat di hadapan Mew dan Gulf. Kaca pintu depan turun, Mew melongokkan kapalanya unyuk memastikan mobil itu betul jemputannya. Setelah itu Mew membukakan pintu untuk Gulf sedangkan ia menaruh koper ke dalam bagasi mobil, lalu memasuki mobil itu duduk di sebelah Gulf yang tubuhnya masih bergetar.

Supir itu menyershksn sebuah kantung ke dalam Mew sebelum beranjak pergi. Mew lalu membukanya. Ada sepasang sarung tangan tebal dan sebuah syal di sana. Mew segera memakaikan sarung tangan itu kepada Gulf dan juga melingkarkan syal ke leher Gulf. Ia iuga merasa bersalah pada saat itu karena tidak bisa mengira-ngira bahwa suhu saat itu bisa sangat dingin untuk Gulf. Pikirnya, sebuah jaket tebal saja sudah cukup. Ia bisa saja langsung menggenggam kedua tangan Gulf untuk memberikan kehangatan. Namun ia tidak ingin menciptakan kecanggungan begitu tiba di Kanada.

Mobil itu berhenti di sebuah hutan dengan pohon-pohon pinus yang sudah tertutup salju. Semuanya serba putih. Gulf terasa enggan untuk keluar. Namun Mew sudah membukakan pintu mobilnya dan meminta Gulf untuk segera turun.

"Paaaakkkk dingin bangeettthhhh..." Gumam Gulf dengan suara bergetar.

"Sabar ya..." Kata Mew sambil mengambil kopernya. Setelah itu ia mempersilakan mobil itu untuk pergi.

Dua orang laki-laki berlari dari dalam hutan untuk menyanbut Mew dan Gulf. Gulf cukup tercengang melihat keduanya telanjang dada memperlihatkan tubuh kekarnya dan juga tanpa alas kaki. Mereka hanya mengenakan celana pendek. Melihat kedua laki-laki itu membuat Gulf semakin bergidik.

"Mana Jos? Gw kira dia bakal nyambut gw." Tanya Mew.

"Dia bingung nyari pondok kosong buat kalian berdua gara-gara lu ga ngabarin kalau mau honeymoon di sini!" Jawab seorang laki-laki sedangkan laki-laki lainnya meraih koper dari tangan Mew dan berjalan mendahului untuk kembali memasuki hutan.

"Gulf, ini Nicky. Beta di sini." Kata Mew memperkenalkan. Gulf hanya menganggukkan kepalanya, tidak bisa mengeluarkan tangannya dari saku jaket saat Nicky mengulurkan tangannya untuk mengajak Gulf bersalaman. Nicky lantas terkekeh melihat Gulf lalu menarik lagi tangannya.

The Cursed (Werewolf-Omegavers) || S1-TAMAT || S2-To Be Continued... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang