SEBELAS

683 70 20
                                    

"Buat apa sih dia lari-lari telanjang dada gitu? Biar apa? Gulf juga masih tidur." Ejek Kao yang sedari tadi mengawasi Mew yang berlarian di camp bersama beberapa kawanan lainnya.

"Kalaupun Gulf lihat, kayaknya Gulf ga bakal ngerespon sih. Palingan si Mew yang tiba-tiba ngeluarin feromon." Sahut Mild

"Emang dasarnya nafsuan aja tuh alpha. Cuma kehalang jabatan aja. Kalau dia bukan alpha, paling si Gulf udah disikat." Kao masih meledek.

"Tapi, gw belum pernah nemu alpha sebegok Mew sih." Kata Mild.

"Ya sama. Joss aja langsung sat set kan begitu mantap jadiin Luke luna-nya. Ini kalau Joss ngelihat Gulf diperlakuin begini juga dia bakal emosi sih yakin gw." Kata Kao.

"Bentar lagi Mew bakal lari-lari keluar camp kan? Kita ajak ngobrol aja." Ide Mild.

"Ngapain? Gw males lari-lari pagi ah! Pagi-pagi gini tuh enaknya buat bermalas-malasan, Mild." Tolak Kao.

"Kita coba buat nyadarin Mew. Seenggaknya sebelum ritual, mereka bisa jauh lebih dekat gitu loh, Kao! Jadi ntar pas ritual, Gulf bisa lebih nyaman. Dan setelah ritual pas Gulf mau di unboxing, biar gak terlalu canggung. Lu kan tahu gimana Mew selama sebulan ini memperlakukan Gulf?" Saran Mild. Kao diam sebentar memikirkan perkataan Mild.

"Lu gemes gak sih lihat Mew dingin gitu ke Gulf? Lu juga pengennya macarin Gulf kan seandainya Mew gak ada?" Tambah Mild.

"Banget. Gulf manis soalnya. Mew aja yang begok. Trus ini kawanan sebanyka ini apa gak ada yang greget gitu ya lihat Mew begitu? Gak ada yang kasihan sama Gulf apa ya?"

"Ya makanya itu, Kao... Seenggaknya, sebelum kita pulang, kita harus bikin perubahan. Biar ntar kita juga laporannya enak ke si Joss." Kata Mild mencoba meyakinkan Kao.

PLAK!

"Ahhh...!" Pekik Kao dan Mild seketika kepalanya dipukul dari belakang.

"Bisa-bisanya kalian ngomongin alpha gw di wilayah gw?!" Seru Apo.

"Apa sih? Lu kalau mau ikutan ngomong dah ga perlu geplak gitu! Gak sopan!" Seru Mild sambil mengelus bagian belakang kepalanya.

"Ikutan apa coba?" Tanya Apo.

"Eh, Mew keluar camp tuh. Gas yuk Kao...!" Ajak Mild begitu melihat Mew keluar dari camp bersama beberapa kawanan.

"Po, kita ngobrol nanti aja ya. Ada yang lebih penting dari lu. Bye!" Pamit Kao dan langsung menarik tangan Mild agar mengikuti Mew

Posisi Mew berlari paling belakang, membiarkan kawanannya berlari terlebih dulu dengan dipimpin oleh Singto. Ini memang bagian dari rutinitas mereka di hari-hari tertentu.

"Psstt... Bapak.." Panggil Mild begitu berhasil menyamakan langkah larinya dengan Mew. Mew tidak menggubris mereka. Pandangannya tetap lurus ke depan, memerhatikan kawanannya.

"Ini kan masih ada waktu nih sebelum ritual, kenapa bapak gak ngajak Gulf pacaran aja?" Tanya Mild berharap Mew meresponnya.

"Iya pak, coba nyenengin hati Gulf gitu. Siapa tahu ntar pas ritual hatinya riang gembira. Bukannya bisa ngaruh ya ke proses ritual?" Lanjut Kao.

"Seenggaknya lebih baik sih daripada menyimpan rasa marah dendam dan kecewa." Tambah Mild. Mew masih tidak merespon.

"Bapak gak perlu bingung caranya gimana, nanti kita bantu kok. Gini-gini, kita juga pengen lihat Gulf seneng gitu loh... Minimal, bapak bisa buktikan ke Gulf kalau bapak emang cinta ke dia." Kata Kao lagi.

"Dengan gw nikahin dia, itu udah bukti kalau gw cinta dia." Jawab Mew.

"Yeee kata siapa? Belum tentu loh orang ysng nikahin seseorang itu bukti cinta. Jangan kolot ah!" Ledek Kao.

The Cursed (Werewolf-Omegavers) || S1-TAMAT || S2-To Be Continued... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang