DUA TUJUH

824 102 8
                                    

Esoknya, keadaan masih sama. Gulf masih tertidur di rubanah. Sepertinya, yang terjadi kemarin cukup membuat Gulf shock sampai ia pinsan semalaman. Bahkan hingga matahari muncul pun, ia belum bangun.

Tidak ada percakapan lebih lanjut juga semalam mengenai bagaimana Mew membawa masalah ini ke depannya. Keadaan kastil sangat hening. Jika Mew tidak memberi instruksi untuk berkumpul, tidak ada yang berkumpul. Jadi, semua melakukan aktivitas seperti biasa. Mew hanya meminta para beta yang menjaga perbatasan dari segala arah untuk mencegah jika seandainya ada pihak kementrian yang datang. Artinya, mereka harus memperketat penjagaan.

Gun, Mile dan Krist sedang berada di camp bersama beberapa kawanan lainnya. Hanya sekedar bermain ria sekaligus berlatih ringan. Apo dan Singto adalah beta yang diberi tanggung jawab penuh untuk menjaga perbatasan, memimpin pasukan beta lainnya. Mereka sudah tidak terlihat di kastil sejak kemarin. Win masih setia menunggu Bright hingga bangun. Dan Max juga masih di kamarnya.

"Mass... Aku capeekkk..." Rengek Win yang saat itu sedang tidur di sebelah Bright.

"Gerah banget sih ah?!" Seru Win kemudian. Entah kenapa ia merasa tubuhnya memanas.

Win pun bangkit dan hendak menuju dapur untuk mencari air dingin. Dengan langkah lemah dan terlihat enggan, ia berjalan pelan hingga dapur. Menuju kulkas dan membukanya. Sebelum mengambil air dingin, ia memasukkan sedikit kepalanya ke dalam kulkas untuk mendapat hawa dingin dari kulkas. Tapi tidak membantu. Ia segera meraih botol berisi air dingin lalu meneguknya hingga habis.

"Aaakkhhh panas banget sih?!" Rengeknya setelah tidak merasakan apapun meskipun sudah menghabiskan satu botol air dingin.

Win lalu melepas kausnya lalu menjatuhkannya begitu saja. Ada sedikit rasa ngilu di kedua putingnya. Perutnya juga terasa seperti bergejolak. Tidak bisa dijelaskan bagaimana rasanya. Seperti, dia butuh sesuatu untuk bisa menenangkannya.

"Win, lu ngapain telanjang di dapur? Bukannya nemenin Bright?" Sapa Off yang hendak keluar kastil namun begitu melewati dapur ia melihat Win telanjang.

"Hhhh Mas Off..." Napas Win sudah tersengal.

"Win? Anjing! Feromon lu!" Seru Off yang seketika mencium feromon Win yang cukup kuat. Off segera menutup hidungnya dan mencoba mendekati Win.

"Lu heat, hah?" Tanya Off. Sebenarnya ia juga sudah tahu tanpa harus bertanya seperti itu.

Win segera merangkul Off dengan tubuhnya yang semakin lemas. Off bisa melihat wajah Win memerah. Dan saat Win sudah tidak mampu menahan tubuhnya, Off segera menangkap tubuh Win, membuat hidungnya harus menerima aroma feromon Win dengan bebas. Ditambah dengan jarak antara wajahnya dengan wajah Win yang bahkan Off saja bisa merasakan napas panas Win.

"Maassshhh..."

JUB...

Win langsung mengecup bibir Off. Untuk sesaat, Off hanya terdiam. Ia tahu ini salah. Tapi merasakan bibir hangat Win dan aroma feromon manis si kecil itu, berhasil mempermainkan libidonya. Akal sehatnya mulai terkalahkan. Perlahan, Off membuka mulutnya untuk menerima ciuman Win.

Win membenarkan posisinya sekaligus menempelkan tubuhnya pada Off. Kedua tangannya langsung merangkul leher Off dengan kencang. Pinggul Win juga mulai bergerak, membuat gesekan antara penisnya dan penis Off.

Pertahanan Off sebagai alpha pun goyah oleh omega Win. Off juga merasa feromon Win kali ini berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Itu karena sebelum heat Win sudah mengonsumsi suppressant yang bisa menekan nafsu dan feromonnya. Atau mungkin saja feromonnya kali ini muncul karena Win sudah di usia lunarnya. Yang jelas, penis Off sudah mengeras dan ia membiarkan Win membuka satu per satu kancing bajunya tanpa melepaskan ciuman mereka.

The Cursed (Werewolf-Omegavers) || S1-TAMAT || S2-To Be Continued... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang