TUJUH - RAMUAN

1.1K 131 0
                                    

“Ada manusia?” tanya Singto sambil menalikan bathrobe-nya, melangkah mendekati Off di luar ruangan Mew.

“Ada. Temen-temennya Gun sama Bright.” Jawab Off. Seketika Off memicingkan kedua matanya menatap penampilan Singto.

“Lu? Lah Krist gapapa?” tanya Off yang sudah paham situasinya. Dia tahu bahwa Krist sedang masa heat.

“Hampir kacau. Makanya gue turun.” Jawab Singto. Singto pun memasuki ruangan Mew.

Di sana, Gulf dan New sudah bangun dari pinsan. Lebih tepatnya dipaksa untuk bangun agar keduanya bisa cepat meminum ramuan khusus.

“Pak, kok saya pinsan?” tanya Gulf sambil meremas belakang lehernya.

“Iya, tadi gak sengaja kena lempar batu.” Jawab Mew ngawur.

“Dokter Tay?” panggil New.

“Mending kalian minum dulu biar enakan.” Kata Max yang langsung menyerahkan masing-masing gelas ke Gulf dan New. Gulf sempat melirik Mew. Mew hanya mengangguk.

“Ini Cuma air mineral. Kalian pasti haus habis perjalanan jauh ke sini.” Kata Mew.

Dengan percaya diri dan tanpa babibu, Gulf meneguk air itu. Melihat temannya menghabiskan minumannya, New pun juga melakukannya.

“Bentar deh, ini kalian semua serigala ya?” tanya Gulf tiba-tiba.

“Hah?” seru Mew dan Tay bersamaan.

“Hoaaammm...” New tiba-tiba menguap dan tubuhnya langsung ambruk.

“Lah?” seru Gulf.

“Yaelah, kenapa malah tidur sih? New bangun...” Gulf berdiri dan mencoba membangunkan New. Reaksi yang diberikan Gulf setelah meminum ramuan itu nampak berbeda. Ia terlihat seperti orang yang mabuk, tidak bisa berdiri tegak dan sempoyongan.

BBRUUKKK!

Tubuh Gulf langsung ambruk menindih tubuh New di bawahnya. Max langsung membenarkannya. Memisahkan keduanya.

“Aman.” Kata Max.

“Trus mau gimana?” tanya Singto.

“Kenapa gak langsung dibunuh aja kayak biasanya?”

“Mereka mahasiswa gue, To. Gue rasa cara ini cukup.” Jelas Mew. Singto mengangguk dengan enggan. Ia tahu ini sudah melewati apa yang biasanya dilakukan. Biasanya, mereka akan langsung menjadikan siapapun manusia asing yang memasuki wilayah mereka. Tapi kali ini berbeda. Singto juga bisa melihat bagaimana Mew yang melunak saat mengatakan bahwa Gulf dan New adalah mahasiswanya.

“Ngomong-ngomong, darahnya nembus, To.” Kata Mew sambil menunjuk lengan kanan Singto yang berdarah akibat cakaran Krist tadi. Ada sedikit darah yang menembus kain bathrobe-nya.

“Ah, iya hehe,” jawab Singto nyengir.

“To, bentar lagi gue bikinin obat buat luka lu.” Ucap Tay sambil membopong tubuh New, sedangkan Bright membopong tubuh Gulf.

“Oke, makasih.”

Bright dan Tay membawa keduanya keluar kastil. Di sana sudah siap Apo dan Off dengan wujud serigalanya. Mereka bersiap untuk mengantar Gulf dan New kembali ke mobil mereka di luar hutan. Wujud serigala memang cukup besar. Tingginya saja hampir menyentuh dada orang dewasa pada umumnya. Namun, tubuh Off si Alpha sedikit kebih besar dibanding Apo si Beta.

Off membawa tubuh New dan Apo membawa tubuh Gulf. Keduanya pun segera berlari diikuti oleh Bright yang tidak berubah. Ia yang akan mengantarkan kedua temannya itu ke kos masing-masing. Dengan mengendarai mobil Gulf tentu saja.

“Beres. Gak perlu khawatir lagi. Kita tinggal tunggu 3 hari lagi. Seharusnya ramuannya bekerja. Mereka gak akan ingat soal kita. Gak akan ingat pernah ke sini. Apalagi Gulf.” Kata Tay yakin.

“Semoga. Dan mending lu cepetan bikinin obat buat luka cakarannya Singto.” Kata Mew sekaligus memerintah.

“Oh iya!”

The Cursed (Werewolf-Omegavers) || S1-TAMAT || S2-To Be Continued... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang