EMPAT DUA

360 49 15
                                    

"Ini lu beneran gapapa Mas Mew?" sosor Gun begitu tiba di ruang pertemuan. Semua sudah berkumpul untuk merencanakan malam bulan purnama yang akan berlangsung beberapa jam lagi.

"Ya makanya itu kayaknya gw di kastil aja. Kalau misal tiba-tiba kenapa-kenapa, gw bisa langsung ke rubanah." Jawab Mew.

"Selain Krist, kalian yang ada di sini keluar, kan?" tanya Mew.

"Singto gimana? Lu mau ninggalin Krist kah?" tanya Mile.

"Katanya dia gapapa kok ditinggal. Tapi mungkin gw gak bisa lama-lama sih." jawab Singto. Semua memahami keputuan Singto. Keadaan Krist yang masih lemah sangat tidak memungkinkan untuk Krist bisa ikut berburu.

"Off sama Bright beneran mau keluar?" tanya Mew.

"Iya lah... Gw beneran udah sehat..." Jawab Off.

"Gw gapapa kok Mas. Win lagi semangat banget soalnya. Kalau misal gw gak ikut, lu juga gak ikut, trus Win sama siapa? Meskipun gw sendiri masih trauma sih sama rouge." Jawab Bright.

Mew mengangguk-anggukkan kepalanya. "Win, kamu yang harus seimbangin larimu sama yang lain. Jangan over, ya... Inget, Bright habis terluka!" Perintah Mew pada anak semata wayangnya.

"Iya, Daddy..." Jawab Win.

"Alpha-alpha yang lain udah siap kan? Udah bagi tugas?" Tanya Mew memastikan.

"Udah kok. Ya pokoknya alpha udah kesebar. Buat jaga-jaga. Beta di perbatasan juga." Jawab Tay.

"Yang jaga di kastil?" Tanya Mew.

"Udah gw tambahin juga kok. Tenang aja." Jawab Mile.

"Oke kalau gitu. Tetep waspada ya..." Pinta Mew kepada kawanannya. Tetiba saja, Mew meremas dadanya. Ada sesuatu yang membuat dadanya sakit.

"Kenapa Lu?" Tanya Tay yang merasa ada yang aneh dari Mew.

"Nggak tahu. Tiba-tiba gak enak aja. Sesek." Jawab Mew.

"Eh? Mau ke rubanah kah?" Saran Off.

"Nggak kok. Ini rasanya beda." Jawab Mew.

"Trus? Lu gapapa?" Tanya Tay.

"Gapapa.gw masih bisa kontrol." Jawab Mew yakin, sambil mengendslikan rasa sakit yang tiba-tiba datang itu.

***

New menjatuhkan tubuhnya di kasur Mew, melihat Gulf yang baru keluar dari kamar mandi.

"Ah kasurnya Pak Mew rasanya beda ya..." gumam New sambil mengelus-elus seprei kasur Mew.

"Yaiyalah... Lu punya jabatan, lu berkuasa. Kalau lu berkuasa, hidup lu terjamin..." Jawab Gulf terdengar menyombongkan sosok Mew seolah dia ikut merasakan semua yang Mew miliki.

Gulf lalu berjalan menuju pintu balkon dan membuka sebelah pintunya. Ia menghirup udara malam dengan kuat. Angin beraroma pohon pinus yang menyegarkan saluran pernapasannya. Sesaat, dia bisa merasakaan betapa indahnya jika dia bisa tinggal di tempat itu lebih lama lagi. Tapi dia masih ingat bahwa hidupnya juga terancam.

"Heh! Kok dibuka? Bukannya gak boleh?" Seru New.

"Bentar doang. Engap gw. Lagian udara di luar enak loh..." Jawab Gulf tak mengindahkan larangan Mew. Ia lalu berjalan menuju meja untuk mengambil sisir dan menyisir rambutnya yang masih agak basah itu. Melihat tingkahnya, Gulf bak pemilik kamar itu.

"Gulf, kalau misal lu diajakin nikah sama pak mew gimana? Mau gak lu?" Tanya New.

"Apaan tiba2 tanya gitu lu?" Seru Gulf.

"Ya gapapa. Soalnya gw dukung-dukung aja kalau misal lu mau sama pak mew. Secara itu kan yang lu pengenin dari dulu?" Kata New.

"Hhhh ga tau deh New. Emang iya sih dulu angan-angan Gw kayak gitu. Tpi setelah di sini... Ga tau dah!" seru Gulf sambil menggebrak meja begitu menaruh kembali sisir di atas meja.

"Lah lu gimana? Perasaan lu ke Pak Mew?" pancing New.

"Gw juga bingung... Kadang gw lihat dia tuh ganteng gitu loh, kek cowok-cowok yang bertanggung jawab trus bisa ngayomi. Secara dia pemimpin di sini kan? Lu tahu kan gimana dia diseganin. Kalau gw jadi sama Pak Mew, temen-temen di kampus bakal heboh sih pasti. Tapi kadang dia tuh ngeri, New. Gw takut banget... Kayak semalam..."

"Hah? Semalam?"

"Iya, dia tiba-tiba nyium gw. Gw sampe pinsan anjir..."

"Sumpah?" New tidak habis pikir dengan apa yang ia dengar dari mulut Gulf.

"Iya. Ga ada apa-apa gitu tiba-tiba naik ke kasur trus tatapannya itu loh yang ngeri. Kek tatapan mau memangsa. Lu yakin gw bakal bahagia kalau nikah sama dia? Cepet mati sih kayaknya."

"Pak Mew suka sama lu kah?" Tebak New yakin.

"Gabut amat Pak Mew suka sama gw?"

"Tapi gulf, kalau misal lu gak mau nikah sama Pak Mew, lu mau dong kalau dibunuh?" New menyebutkan opsi yang memang sudah diketahui Gulf.

"Apaan sih pertanyaan lu gitu amat? Gw berasa sia-sia banget anjir udah jauh-jauh ke sini sampe disekap kayak gini, ujung-ujungnya mati gitu aja? Gw percaya kalau Pak Mew dan kawan-kawan bisa nyelametin kita... Udah ah lu tenang aja!" Kawab Gulf yakin bahwa akan ada solusi lain yang bisa menyelamatkan mereka.

"Kalau solusinya cuma 1? Lu harus nikahin Pak Mew. Gimana? Kalau gw sih, mending nikah sama dokter Tay."

"Emang dokter Tay suka gitu sama lu? Pede banget kalau dokter Tay mau nikahin lu?"

"Ga tau. Gw yakin aja sih. Soalnya dia udah jagain gw. Kayaknya ga mungkin kalau dia lepasin gw buat dibunuh gitu aja. Lu gak mau kan semua perjuangan lu buat nemuin tempat ini sia-sia?"

"Duh, gw bingung..."

Gulf berdiri dan hendak menuju kasur, namun entah bagaimana, sesuatu meraih tubuh Gulf. Ada yang menarik tubuhnya dan dengan cepat membawa Gulf keluar melalui balkon.

"Neeeww...!" Teriak Gulf.

"Gulf?! Guullff...!" Seru New yang beringsatan turun dari kasur dan berlari ke arah balkon. Ia melihat seorang laki-laki berbadan tegap berlari kencang membawa Gulf.

"Dokter Tay... Pak Mew tolooonnggg...!" teriak New berlari keluar dari kamar.

Tak lama, Mew, Tay, Off, Gun, Mile dan Bright datang dengan sedikit berlari.

"Kenapa New?" Tanya Tay. Mew langsung memasuki kamarnya.

"Gulf dook... Gulf diculiiikk..." Seru New sambil menunjuk ke dalam kamar, ke arah balkon.

Mew melihat pintu balkon yang terbuka setengah dan firasatnya langsung menuju Max. Ia langsung menuju balkon dan melihat sekeliling.

"AAAAAAUUUUUUUUWWWWW..." auman panjang dari Mew. Setelah itu, ia melompati pembatas balkon untuk mengejar Max.

"New, kamu kembali ke kamar!" perintah Tay yang kemudian ikut menyusul. Sedangkan yang lain kembali keluar kamar dan memilih untuk mengumpulkan kawanan lain. Dengan jantung yang masuh berdegup kencang dan rasa takut, New menuruti perintah Tay untuk kembali ke kamar Tay.

The Cursed (Werewolf-Omegavers) || S1-TAMAT || S2-To Be Continued... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang