Gulf – yang seharusnya sudah melupakan kejadian seminggu lalu di hutan – masih saja membuntuti Mew selama di kampus. Dia rela memasuki semua kelas Mew di angkatannya meskipun bukan jadwalnya. Awalnya, New mau menuruti Gulf untuk menemaninya, tapi lama-lama ia jenuh karena harus merelakan waktu bermalas-malasannya. Mew akhirnya juga terbiasa jika tiba-tiba Gulf muncul di belakangnya, di sampingnya maupun di belakangnya. Bahkan ia sudah bisa menebak apa yang akan terjadi setiap kelas berakhir.
“Pak Meeewwww...!” panggil Gulf dengan cerianya. Mew tidak perlu berhenti karena Gulf pasti akan menghampirinya.
Gulf masih mempertanyakan semua hal yang ia ketahui terkait keberadaan manusia serigala. Berbekal ilmu ala kadarnya dari internet dan dari bacaan-bacaan fiksi yang selama ini ia baca, ia selalu membuat alasan agar bisa menghampiri Mew meskipun Mew tidak pernah menanggapi.
“Pak Mew, bapak sudah punya luna belum pak?”
“Pak Mew, tuhannya serigala itu dewi bulan ya?”
“Pak Mew, aroma feromon itu kayak parfum gitu gak sih pak?”
“Pak Mew, kalau saya mau jadi serigala, gimana caranya Pak?”
“Eh, tapi kalau misal cowok seganteng bapak, pasti udah punya mate dong, udah punya luna dong ya kan... Hehehe, maaf nih Pak, ilmu saya soal serigala itu masih cetek. Butuh bimbingan lagi. Semoga bapak berkenan membimbing saya supaya saya gak salah arah ya Pak.”
“Gulf...,” panggil Mew begitu menghentikan langkahnya.
“Ya pak? Bapak mau ceramahin saya soal skripsi lagi? Duh udah deh pak. Nanti pada waktunya saya juga pasti skripsi kok, tenang aja!” jawab Gulf mencerocos. “Nanti bapak dosen pembimbing saya kan ya? Semoga! Hehe.” Tambah Gulf sambil mengacungkan jempolnya.
Mew membuang napasnya lalu menggeleng-gelengkan kepalanya, heran dengan satu mahasiswanya itu.
“Tolong ya Gulf, berhenti ngikutin saya Cuma untuk nanyain hal gila di otak kamu itu! Kamu kebanyakan baca fiksi!” tuduh Mew sedikit lebih tegas. Sebelum-sebelumnya, Mew juga sudah menegurnya. Tapi tidak mempan.
“Kalau bapak mau saya stop ngikutin bapak, ya bapak jawabin dulu dong pertanyaan saya. Yuk bisa yuk. Gapapa pak, saya bisa jaga rahasia dengan baik!” Gulf mengisyaratkan menutup mulutnya.
“Gulf, sekali lagi saya bilang ke kamu kalau makhluk yang kamu sebutkan itu gak ada!”
“Trus yang saya lihat minggu lalu di hutan apa dong?”
“Mimpi!” tegas Mew.
“Ada jawaban lain selain mimpi gak sih yang lebih meyakinkan gitu loh...!” gerutu Gulf memanyunkan bibirnya.
“GULF!” Mew sedikit menggertak.
“Ada Pak Mew, ada Bright, Gun, bahkan dokter Tay. Sama satu lagi yang sengaja mukul saya sama New. Huummm...” gumam Gulf.
Mew sudah mengepalkan kedua tangannya. Rasanya hendak memukul tembok di belakangnya, tapi ia harus menahannya. Rahangnya sudah mengeras, menahan emosinya pada Gulf yang menggemaskan di hadapannya. Mew lalu mengusak kepala Gulf, mengacak-acak rambutnya.
“Gulf, tolong berhenti ya? Saya masih ada rapat. Mending, kamu pulang kalau emang gak ada kuliah lagi.” Kata Mew alih-alih memukul tembok. Mew lalu pergi.
Gulf mematung, belum sepenuhnya sadar bahwa baru saja Mew mengelus kepalanya. Itu bukan hal yang mungkin terjadi. Mew dosennya, dan baru saja pria bertubuh tegap itu mengelusnya. Bak tersihir, Gulf hanya diam di tempat, masih menikmati hangatnya telapak tangan Mew di atas kepalanya.
“Baru kali ini gue lihat Pak Mew manis gitu.” Bisik Gun cekikikan.
“Selain manis ke Win kan? Sama. Hahahaha...!” jawab Bright.
“Gulf sampe diem gitu.” Goda Gun yang sejak tadi memerhatikan interaksi Mew dan Gulf itu.
“Mending kalian diam!” gertak Mew kemudian. Bright dan Gun langsung pergi dari tempatnya sambil tetap menahan tawa.
“Oh iya, buku gue?! Gue lupa gak tanya soal buku gue! Kalau sampe besok Pak Mew masih bungkam, yaudah deh gue ke hutan lagi aja!” batin Gulf yang kemudian pergi dari tempatnya. Ia memutuskan seperti itu seolah semua akan baik-baik saja. Atau mungkin karena rasa penasarannya yang sudah kelewat batas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cursed (Werewolf-Omegavers) || S1-TAMAT || S2-To Be Continued...
Fantasy🐺 THE CURSED 🐺 GULF itu manusia biasa seperti kita. Suka baca fiksi fantasi, apalagi tentang werewolf. Hobinya ngehalu jadi luna werewolf. Cita2nya jadi omeganya alpha. Dia percaya kaum werewolf itu nyata. Makanya, dia mencari tahu keberadaan mere...