TIGA LIMA

412 56 9
                                    

Max terpaksa mengurangi kecepatan larinya begitu ia tahu di ujung pelariannya hanya ada jurang. Kecuali, jika dia cukup berani untuk terus berlari dan melompat. Bayangan Tul terus muncul yang ditimpa dengan bayangan Gulf. Itu yang membuat Max kacau dan memilih untuk berhenti. Apa salahnya menghadapi Mew? Justru, ia harus bisa mencari tahu soal Gulf dan hubungannya dengan Tul.

"Apa yang bikin lu begitu marah?" Seru Max saat Mew sudah di dekatnya.

"Trus apa yang bikin lu nekat cium dia, hah?" Balas Mew. Ia tidak mungkin mengatakan bahwa dadanya terasa sakit saat Max mencium Gulf.

"Dia itu Tul!"

"Jelas-jelas dia Gulf!" Teriak Mew kemudian merubah dirinya kembali menjadi manusia. Beberapa kawanannya baru saja tiba dan memilih untuk memantau mereka dari kejauhan. Setidaknya, dengan keduanya dalam bentuk manusia masih cukup "aman", karena kekuatan kaum mereka adalah serigala.

"Lu gak akan ngerti karena lu gak kenal Tul." Max juga berubah bentuk kembali menjadi manusia saat melihat Mew berjalan cepat mendekatinya.

"Tul udah mati! Mau sampe kapan lu denial, hah?" Mew mencengkram kedua pundak Max dan menatapnya, mencoba menyadarkan Max.

Max terdiam. Membiarkan matanya menangkap amarah dari mata Mew, membuat Max menyadari sesuatu.

"Lu yang denial, Mew." Gumam Max sambil menyeringai. Raut wajah Mew seketika berubah.

"Lu marah karena lu kesakitan, kan? Kalau bukan karena itu, dari mana lu bisa tau kalau gue cium Gulf?" Max melepaskan cengkraman tangan Mew pada pundaknya lalu menunjuk dada Mew, bagian yang terasa sakit beberapa saat lalu.

"Yang artinya, lu ada hubungannya sama Gulf."

"Oke, katakan itu bener. Berarti gak seharusnya juga lu cium dia dong?!" Seru Mew.

"Gw harap juga salah, Mew. Tapi gw yakin Gulf itu Tul!" Balas Max. Mew terdiam. Mencoba memahami perkataan Max. Dia juga baru menyadari penyebab rasa sakit yang tiba-tiba ia rasakan. Mungkin, itu yang di rasakan Gun kemarin saat Off bercumbu dengan Win.

Di tengah keheningan itu, angin dingin tiba-tiba berhembus. Bukan hanya Mew dan Max, tapi Tay, Off, Mile dan Apo juga bisa merasakannya. Mereka pun serentak melihat sekekiling. Langit juga perlahan mendung.

"Mereka datang?" gumam Mile.

"Aaaaaawwwwwwwuuuuuuuuuuuu...~" Auman yang cukup panjang dan melengking seketiia terdengar. Dengan cepat, seekor serigala melompat ke arah Off dan langsung menumbangkan Off. Off yang saat itu cukup lengah, seketika terguling dan mencoba untuk kembali fokus meskipun cakaran serigala yang menyerangnya sudah menembus kaki depannya.

"Mario?" Panggil Mew yang segera berlari menuju arah kawanannya berada. Fokus mereka kini berganti. Yang tadinya fokus kepada Max dan Mew, kini harus siaga jika Mario melakukan perlawanan berlebihan. Sudah jelas apa yang membuat Mario bertindak seperti itu.

Serigala Off berhasil melepaskan diri dari serigala Mario. Keduanya kini berdiri berhadapan.

"Gw gak akan biarin lu nyakitin Gun lagi!" Seru Mario yang seketika kembali menyerang Off.

"Mar, gw tau gw salah. Tapi gw juga harus selesaiin masalah ini sama Gun!" Jawab Off sambil berusaha melawan Mario, melindungi dirinya dari serangan serigala Mario.

"Baru kali ini gw lihat Gun sesakit itu! Dia tahan tangisannya semalaman. Dan itu gara-gara cowok brengsek kayak lu, Off!"

Sejenak, Off merasa mungkin ada baiknya jika ia menyerah pada Mario yang diselimuti amarah saat itu. Setidaknya, jika Mario berhasil menyerangnya, itu membuat Mario sedikit lega sudah bisa membalaskan rasa sakit anaknya, Gun.

The Cursed (Werewolf-Omegavers) || S1-TAMAT || S2-To Be Continued... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang