DUA SATU

214 30 10
                                    

"Lu tau kan kalau supressant itu berbahaya kalau di pakai keseringan? Apalagi ini lu minta setiap hari?" Gertak Namtan tidak terima dengan permintaan yang Mew ajukan.

"Ya gw tau Tan, tapi gimana? Apa ada cara lain buat nekan penciuman dia? Kalau gak segera diatasi, setelah ini pasti bakal banyak yang iseng ke dia. Dia belum siap...!" Balas Mew.

"Tapi Gulf baru sembuh seminggu lalu, Mew. Kalau lu paksa tubuh dia buat nerima supresan terus-terusan, yang ada dia malah keracunan. Bukannya jadi obat malah jadi racun. Satu supresan itu dosisnya udah cukup gede loh apalagi buat Gulf yang belum bisa jadi serigala seutuhnya. Dia masih dalam bentuk manusia sekarang. Otomatis yang nerima supresan itu tubuh manusianua, bukan serigalanya. Dan supresan itu bukan untuk manusia." Namtan mencoba menjelaskan lagi apa yang sebenarnya bukan ilmu baru untuk Mew. Aturan mengenai supressan bukan sesuatu yang rahasia dalam kehidupan kaum werewolf. Tapi setidaknya dengan Namtan mengatakan hal itu membuat Mew menyadarinya.

"Trus gimana buat nutup penciuman dia? Gw takut ntar bisa ngeganggu dia selama proses ngeluarin serigala dari dia."

"Iihh lu begok apa gimana sih Mew? Ya marking lah! Lu pikir apa lagi yang bisa dilakukan selain supresan? Seenggaknya, dengan lu marking, ga ada yang bakal berani gangguin Gulf atau sekedar iseng." Saran Namtan.

"Ya masa langsung ke tahap itu? Gw aja ngajak dia pacaran baru seminggu. Belum ada kepikiran ke sana gw Tan!" Tolak Mew.

"Baru ini gw lihat alpha cupu kayak lu. Buat nandain soulbond nya aja kebanyakan alasan. Ntar aja kalau Gulf kena scenting dari alpha lain, nyesel dah lu! Ya semua tahu kalian itu soulbond. Udah ditakdirkan. Tapi kalau lu gak segera ngasih mark juga percuma... Sekarang lu tahu kan alasan Tay buru-buru nikahin New?" Oceh Namtan kembali berhasil membuat Mew terdiam.

"Terserah lu deh! Gw cuma hisa kasih supresan buat tiga hari doang! Selebihnya tanggung jawab lu! Gw masih betah di kementrian soalnya!" Tegas Namtan kemudian berpaling memasuki kamar Gulf.

Kedua mata Namtan mendelik begitu melihat Gulf sudah terduduk di atas kasurnya dengan pandangan sayu bergerak menatapnya yang terdiam di ambang pintu. Namtan tersadar bahwa percakapannya bersama Mew di luar kamar Gulf berpotensi terdengar oleh Gulf. Entah sebanyak apa Gulf mendengarnya.

"Gulf, sudah bangun?" Sapa Namtan dan membuat Mew langsung menoleh ke dalam kamar Gulf. Mew langsung masuk mendahului Namtan dengan pikirannya yang masih tidak karuan.

"Kamu udah sadar?" Tanya Mew yang langsung duduk di pinggir kasur Gulf. Mew meraih tangan Gulf yang masih terasa dingin.

"Aku pinsan berapa lama, Pak?" Tanya Gulf dengan suara pelan.

"Cuma satu malam, kok. Gimana perasaan kamu sekarang? Atau kamu butuh sesuatu?" Cecar Mew.

"Gw pamit dulu ya. Nanti gw ke sini lagi bawa pesenan lu." Pamit Namtan seraya mengambil tasnya. "Gulf, apapun yang kamu rasakan langsung kasih tahu ke Mew ya?" Kata Namtan pada Gulf. Gulf meresponnya dengan anggukan kepala. Setelah itu Namtan keluar dari kamar Gulf.

"Apa yang kalian bicarain tadi?" Tanya Gulf to the point.

"Hm? Apa?" Tanya Mew kembali untuk memastikan sejauh apa Gulf mendengar pembicaraannya dengan Namtan.

"Tentang sesuatu yang ga bisa di kasih keseringan? Aku masih tubuh manusia bukan serigala? Supressan? Kenapa? Aku gagal jadi werewolf kah?" Tanya Gulf mendikte.

"Oh itu... Nggak kok, kamu gak gagal, Gulf. Cuma ada hal di luar prediksi saya terkait kemampuanmu sebagai werewolf." Kata Mew. Ia lalu meraih suntikan yang sudah kosong di atas nakas dan menunjukkannya pada Gulf.

"Ini suppressan suntik." Kata Mew. "Untuk beberapa hari ke depan, kamu harus menerima suppressan ini karena kemampuan werewolf kamu."

"Oh, soal aroma itu?" Tanya Gulf.

The Cursed (Werewolf-Omegavers) || S1-TAMAT || S2-To Be Continued... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang