DUA SATU - KEMENTRIAN

742 95 5
                                    

Ini kastil pack Night Owl, tapi Mew justru seperti seorang tamu. Kedatangannya sore ini disambut oleh 3 orang dari kementrian. Alpha Mek, Beta Viktor dan Beta Mario. Kehadiran mereka berhasil membuat kawanan pack cukup risau karena mereka tahu apa tujuan 3 orang tersebut. Seperti yang mereka ketahui, pihak kementrian tidak akan turun tangan mengunjungi pack-pack jika tidak ada urusan yang sangat penting, yang sekiranya dapat membahayakan keberadaan mereka.

"Halo Mew, saudara gue yang gagah ini..." Sambut Mario di depan kastil sambil merentangkan kedua tangannya, berniat mendapat pelukan dari Mew. Tapi Mew tidak peduli. Ia hanya menatap Mario lalu pergi menuju ruang pertemuan.

"Kenapa kalian gak kasih pemberitahuan dulu?" Tanya Mew.

"Entah. Gue cuma ikut Mek." Jawab Mario yang mengekori langkah Mew.

Di ruang pertemuan sudah ada Bright, Mile dan Apo yang menemani Viktor dan Mek. Begitu Mew masuk, ia lantas mengisyaratkan agar 3 temannya itu keluar. Tanpa pikir panjang, selayaknya pasukan yang patuh terhadap alphanya, merekapun keluar. Mario segera menutup pintu ruangan, menjadikan itu sebagai pertemuan tertutup.

"Jadi, laki-laki yang tempo hari masuk ke wilayah lu ini, murid lu?" Tanya Mek tanpa basa-basi. Ia yang tadinya duduk santai pun berdiri lalu berjalan menuju jendela besar dan memerhatikan pemandangan hutan sore hari.

"Bukannya seharusnya lu kasih pemberitahuan dulu ya sebelum datang ke sini?" Tanya Mew mengalihkan pembicaraan. Lagipula memang itu yang ingin Mew ketahui. Sikap semena-mena mereka.

"Oh, kita cuma lagi jalan-jalan kok. Daripada cuma lewat, mending mampir." Jawab Viktor lalu menyeduh teh herbal yang masih mengeluarkan asap.

Mew menyeringai, "Jalan-jalan," gumamnya. Tentu dia tidak percaya.

"Gue denger ini sudah ke dua kalinya dia masuk ke wilayah lu?" Tanya Mek lagi. Terdengar menyelidiki.

"Jadi, apa tujuan kalian ke sini?" Tanya Mew.

Mek berbalik lalu menghampiri Mew. Ia menyeringai melihat ekspresi serius Mew. Menciptakan ketegangan sendiri.

"Bukannya seharusnya dia sudah mati, ya?" Tanya Mek. Tepat seperti dugaan Mew.

"Apa alasan gue harus bunuh dia?" Tanya Mew. Mek tersenyum. Ia lalu berdiri di hadapan Mew dan meraih kerah kemeja Mew lalu merapihkannya padahal tidak bermasalah alias tidak perlu dirapihkan karena masih rapih. Ia hanya ingin menciptakan kedekatan saja.

"Lu kan tahu gimana kementrian akan bertindak sesuai peraturan..., Masa gue harus jelasin alasan ke lu sih, Mew?" Ucap Mek dengan percaya diri.

"Dia cuma jalan-jalan ke hutan ini, Mek!" Seru Mew.

Mek kembali ke tempat duduknya.

"Ya ya ya..., Sebenernya kita gak bisa terima alasan apapun sih. Tapi, anggap aja kita lagi melunak dan lu beruntung." Mek membuang napas.

"Tapi kementrian gak akan kasih kesempatan lebih. Lu tahu itu, Mew. Kita cuma mau ngingetin. Jangan sampai hubungan kita sama manusia benar-benar berakhir. Selagi ada peraturan itu, ya harusnya bisa dipatuhi karena peraturan itu hasil musyawarah seluruh pack." Jelas Mek panjang lalu menyeruput teh hangatnya.

"Tapi gue penasaran sama laki-laki itu. Apa yang bikin seluruh pasukan di pack ini gak mau bunuh dia terlepas dari gak ada perintah dari Mew." Sela Viktor.

"Kalau beruntung, kita bisa gak ketemu sama dia?" Tanya Mario antusias.

"Ketemu? Haha mimpi!" Balas Mew. "Kalian tenang aja. Dia gak akan pernah balik ke sini."

Mek mengangguk.

"Gue suka rasa percaya diri lu. Makanya, kita mau bantu patrol di wilayah ini." Kata Mek.

The Cursed (Werewolf-Omegavers) || S1-TAMAT || S2-To Be Continued... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang