EMPAT TIGA - 1

339 52 0
                                    

Mew segera merubah dirinya menjadi serigala karena kemampuan berlarinya akan lebih cepat daripada ketika menjadi manusia. Tatapannya fokus mengunci pergerakan Max yang membawa pergi Gulf. Jaraknya agak jauh, tapi Mew memperlebar langkahnya agar bisa memperpendek jarak. Berkali-kali pula Mew memanggil Max melalui telepati, tapi Max tidak menggubris.

"Hhhoooaaaarrrrrrwwrrrr...!!!" geram Mew dengan suara melengking menyalak begitu ia yakin bisa melewati Max dan menghadangnya. Tepat di tengah hutan, di mana Max pernah mencabik Tul.

Max seketika berhenti dan Mew kembali ke bentuk manusianya. Ia berjalan mendekati Max dengan gigi mengatup rapat membuat rahangnya mengeras. Dadanya mengembang, kedua tangannya mengepal, siap menghajar.

"Lepasin Gulf!" Teriak Mew dengan mata melotot dan tangan yang mencengkram kaus Max. Tangan Max yang terbebas segera meraih tangan Mew pada kausnya dan dengan cepat melepaskan cengkraman itu.

"Pak Mew..." lirih Gulf yang di gendong di pundak kanan Max. Dengan kepala di bawah seperti itu, membuat Gulf sedikit pusing. Gulf juga sudah berusaha memukul punggung Max dari tadi. Tapi sepertinya pukulannya tidak terasa apa-apa bagi Max.

"MAX!" seru Mew.

"Gw akan bawa Gulf!" Jawab Max.

"Dia bukan Tul! Mau sampai kapan lu gak terima, hah? Tul udah mati! Lu sendiri yang bunuh Tul!" Kata Mew.

Max tidak menjawab. Ia justru bersiap untuk kabur. Namun, belum sempat ia melangkahkan kakinya, Serigala Off menyergap Max dari belakang. Off lompat ke arah Max dan mendorong tubuh Max ke depan, membuat pegangannya pada Gulf harus terlepas. Mew segera menangkap Gulf. Gun berlari cepat menghampiri Gulf lalu menariknya untuk menjauh.

"Hhhaawwuuuuuuuwww...!" Lolong Off kemudian berubah kembali menjadi manusia. .

"Max, keberadaan Gulf juga dalam bahaya. Tolong jangan memperburuk!" Seru Tay yang baru datang.

Max segera berdiri, "Gw tau! Justru karena itu, gw mau selamatin dia dari Papa gw karena gw tahu Gulf gak akan aman di sini!" Jawab Max penuh keyakinan.

"Apa berarti dia aman sama lu, hah? Lu aja tega bunuh Tul dengan amarah lu. Lu yakin gak akan mencabik Gulf lagi?" Seru Mew.

"Bagus, kan? Itu artinya gak akan ada yang bisa dapatin Gulf!" Balas Max.

Kesal dengan ucapan Max, Mew langsung mendekati Max dan melayangkan jotosan keras ke wajah Max. Max otomatis tersungkur tanpa sempat melawan. Mew menarik kaus Max agar Max kembali berdiri. Ia menatap kedua mata Mew dengan tataapn serigalanya. Mew bersiap menggasak Max lagi. Namun sebelum gasakan kedua terjadi, angin yang cukup kencang tiba-tiba saja berhembus. Mew langsung mendongakkan kepalanya melihat bulan yang hampir purnama. Ia kemudian melepaskan cengkraman pada kaus Max dan melihat ke arah datangnya angin tadi.

"Kementrian?" Celetuk Gun. Semua juga bisa merasakan kedatangan kementrian.

Benar saja. Beberapa orang dari kementrian tiba. Salah satunya adalah Wanchana, si kepala kementrian. Mek, Viktor dan Mario berjalan mendampingi Wanchana. Di belakang mereka ikut berjejer pasukan kementrian. Tidak terlalu banyak, tapi cukup untuk menyerang kawanan pack jika memang harus bertarung.

Wanchana berjalan dengan percaya dirinya. Tidak ada senyuman di wajahnya. Hanya ada raut memendam amarah dan siap menerkam siapa saja yang menghalanginya. Setidaknya ia sudah menunggu Mew hampir satu bulan. Tapi Mew tidak mengindahkannya. Wanchana menganggap, Mew sudah melanggar peraturan kementrian dan tidak menghormatinya sebagai kepala kementrian di sana.

Wanchana dan pasukan kementrian berhenti sekitar tujuh meter dari berdirinya Mew dan Max. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi. Yang mereka tahu adalah kedatangan Wanchana ke area pack malam ini hanya untuk mengambil Gulf dan New. Dua manusia yang dianggap membahayakan pack sampai kementrian harus turun tangan secara langsung.

The Cursed (Werewolf-Omegavers) || S1-TAMAT || S2-To Be Continued... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang