Usai kuliah, New memutuskan untuk pergi ke klinik di mana Tay membuka praktiknya sebagai dokter gigi. Sudah enam bulan ini New tidak berkunjung karena Tay bilang kalau gigi New sudah sehat dan tidak perlu lagi melakukan pemeriksaan rutin selama New bisa menjaga kesehatan giginya. Dulu, New sangat suka makan makanan yang manis hingga membuat gigi-giginya rusak. Akhirnya, mau tidak mau dia harus rutin memeriksakan giginya. New tidak pernah berpikiran berlebihan soal Tay. Dia bukan Gulf yang membayangkan hal-hal aneh meskipun sekarang apa yang Gulf bayangkan itu nyata. Tapi gara-gara mengikuti kemauan Gulf, New jadi tahu satu rahasia besar dari dokter giginya itu. Ya, serigala.
Antri. Seperti biasa. New harus rela mengantri. Ada dua pasien lagi sebelum ia bisa bertemu dokter Tay. Dua pasien anak-anak. New hanya duduk di ruang tunggu bersama satu anak perempuan dan Mamanya. Dia ingat, dulu waktu masih kecil, dia benci dengan dokter gigi. Baginya, dokter gigi adalah monster paling seram di dunia ini. Tapi begitu beranjak dewasa, dia justru sangat membutuhkan dokter gigi. Dia jadi sadar bahwa dokter gigi adalah salah satu dari sekian banyak malaikat baik yang akan membantu kesehatan manusia. Iya. Itu yang New lihat pada dokter Tay.
Seorang anak laki-laki keluar dari ruangan dokter Tay dengan sedikit isak tangis. Ia digendong Mamanya yang mencoba menenangkannya. Bersamaan dengan itu, suster keluar lalu memanggil anak perempuan berusia sekitar 5 tahun yang duduk di sebelah New. Dengan semangat, ia segera memasuki ruangan. Ia justru menarik Mamanya agar cepat masuk. Hebat!
New harus menunggu lagi. Untungnya ruang itu cukup sejuk dengan AC dan pengharum ruangan beraroma pepohonan. Ditambah, tembok-temboknya diberi wallpaper pepohonan tinggi dengan rerumputan hijau. Terasa asri meskipun seperti memasuki kebun binatang. Tapi jika melihat tembok-tembok itu, membuat New teringat perjalanannya ke hutan tempo hari. Apa mungkin Dokter Tay sengaja membuat suasana tempat kerjanya seperti rumahnya? Hutan.
New mulai asyik membayangkan apa-apa yang bisa terjadi jika Tay benar-benar serigala ketika si anak perempuan itu keluar dengan ceria dan gelak tawanya. New langsung berdiri dan tanpa perlu dipanggil oleh suster, New langsung masuk setelah dipersilakan.
“Hai dok,” sapa New. Ia langsung menidurkan dirinya di kursi periksa gigi.
“Hai New. Tumben ke sini? Ada apa?” tanya Tay ramah begitu selesai mencuci salah satu tangannya. New menangkap satu tangan Tay yang diperban.
“Cuma pengen periksa aja, dok!” jawab New. Tay tersenyum lalu mulai memeriksa gigi New.
Tidak ada percakapan selama pemeriksaan. Terlihat Tay fokus melihat keadaan gigi-gigi New. Sedangkan New fokus menatap wajah Tay di hadapannya. Ya, Dokter Tay yang tampan.
“Gigimu gak papa kok. Sehat-sehat aja.” Ucap Tay lalu menaruh alat-alatnya. New segera menutup mulutnya dan mendudukkan tubuhnya. “Emang kenapa? Sempet ada keluhan kah?” tanya Tay.
New menggeleng ringan lalu meringis. Membuat Tay mengernyitkan keningnya keheranan.
“Tangan dokter kenapa?” tanya New.
“Oh ini, gapapa, Cuma terkilir aja.” Jawab Tay.
New turun dari tempat pemeriksaan lalu berjalan ke meja kerja Tay. Ia mengambil sebuah stiker berbentuk huruf T dan berwarna biru dari kumpulan stiker-stiker yang Tay siapkan untuk pasien anak-anak. Sambil membuka kertas penyanggah lem stikernya, New kembali mendekati Tay lalu memegang tangan Tay yang diperban. Dengan perlahan, New menempelkan stiker itu di sana.
“Semoga Dokter Tay cepat sembuh.” Ucap New dengan lembut.
“T? T untuk Tay?” tanya Tay. New menggeleng.
“Thitipoom.” Jawab New mengucapkan namanya sendiri. Tay terkekeh bersamaan dengan New yang hanya meringis. Ia sendiri tidak tahu kenapa bisa bersikap seperti itu. Bahkan ia tidak tahu alasannya mengunjungi klinik dokter Tay padahal ia tahu giginya baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cursed (Werewolf-Omegavers) || S1-TAMAT || S2-To Be Continued...
Fantasía🐺 THE CURSED 🐺 GULF itu manusia biasa seperti kita. Suka baca fiksi fantasi, apalagi tentang werewolf. Hobinya ngehalu jadi luna werewolf. Cita2nya jadi omeganya alpha. Dia percaya kaum werewolf itu nyata. Makanya, dia mencari tahu keberadaan mere...