"Jika aku diberi kesempatan, demi Tuhan, demi dewi bulan sang pemilik hidup dan mati kaum serigala, aku akan menyimpan kekecewaanku pada kaum ini! Max, aku akan menghancurkanmu! Ini penyesalan terbesarku!!!" batin Tul sambil masih harus menahan rasa sakitnya. Napasnya sudah diujung. Pandangannya pun sudah kabur. Ia tidak tahu bahwa hidupnya harus berakhir seperti ini. Ia pikir bisa mencintai dan dicintai oleh manusia serigala adalah hal yang paling hebat di hidupnya. Apakah ini sisi gelap kaum manusia serigala? Atau hanya Max? Bukankah Max juga selalu mengatakan bahwa dia mencintai Tul? Kenapa bisa setega ini hanya karena keinginannya tidak terlaksana?
Max yang merasa bahwa Tul sudah tidak bernyawa lantas pergi begitu saja. Sebelum itu, Max menatap lekat wajah Tul untuk terakhir kalinya. Amarahnya belum reda betul. Ia masih kesal kenapa Tul bisa-bisanya mengkhianatinya begitu saja. Apalagi di hari yang ia tunggu-tunggu.
Max biarkan tubuh Tul penuh luka itu di tengah hutan. Bahkan ia tidak sudi untuk menguburnya. Ia hanya akan memanfaatkan sisa malam bulan purnama untuk berburu bersama kawanannya. Mungkin Max tidak merasakan apapun. Namun kawanannya merasakan perbedaan pada Max malam itu. Max terlalu agresif hingga ia tidak sengaja membunuh beberapa manusia yang sekedar lewat.
Apasiri yang mengamati keadaan di sekitar lokasi tubuh Tul berada, langsung menghampiri Tul setelah yakin bahwa keadaan hutan sudah sepi. Ia menatap tubuh penuh darah itu untuk memastikan bahwa dia benar-benar sudah meninggal. Wanita itu lalu mendongak, menatap bulan purnama yang sangat terang malam itu, lalu memejamkan kedua matanya.
"Wahai dewi, jangan biarkan manusia ini meninggal dalam keadaan masih menyimpan dendamnya. Dia tidak bersalah. Semua karena permainan 'mereka'. Izinkan aku menyembuhkannya." Batin Apasiri memohon. Dia memang bukan wanita biasa. Berasal dari keluarga penyihir, membuatnya mewarisi beberapa kekuatan yang tidak dimiliki oleh manusia serigala lain.
"Joss!" Apasiri lalu memanggil seorang pria dengan telepatinya untuk membantunya. Dia sudah punya rencana terhadap Tul. Tak lama, Josh tiba dan cukup tertegun melihat keadaan Tul. Ia bahkan ragu jika Tul masih hidup.
"Bawa dia kembali ke rumahnya. Aku akan menyusul." Kata Apasiri. Joss hanya mengangguk lalu dengan cepat mengangkat tubuh Tul perlahan ke punggungnya. Josh kemudian berlari cepat meninggalkan hutan dan membawa Tul kembali ke tempat tinggalnya.
Selang lima menit, Apasiri tiba di rumah Tul dengan membawa sebuah tas kecil. Josh sudah menunggu di sana, duduk di samping Tul yang masih bersimbah darah.
"Bantu aku dulu untuk membersihkan luka-lukanya. Setelah itu, pulanglah!" Pinta Apasiri. Joss mengangguk.
Apasiri mengeluarkan sebuah botol dari dalam tas berisi air berwarna biru menyala. Kemudian ia mengeluarkan banyak helai daun yang ia ikat dengan akar panjang. Dan terakhir, ia mengeluarkan sebuah kalung. Ia membuka liontin itu lalu mengambil beberapa tetes darah yang masih mengalir di dada Tul. Setelah dirasa jumlahnya cukup, ia lalu menutup liontin itu lagi.
"Untuk apa?" Tanya Joss. Apasiri tersenyum dan menaruh kalung itu di atas meja.
"Kalung ini yang akan menjaga keturunannya nanti dan akan menyimpan semua dendamnya." Kata Apasiri. Joss lagi-lagi hanya mengangguk.
Apasiri kemudian membersihkan luka Tul bersama dengan Joss. Tidak ada luka ringan. Semua luka cabik yang dalam. Sangat mustahil Tul bisa hidup dengan keadaan seperti itu. Namun Apasiri yakin dia bisa menyembuhkannya. Selain itu, dewi bulan tahu bahwa Tul tidak bersalah. Dia bahkan sama sekali tidak berniat untuk mengkhianati dewi bulan.
Apasiri membuka ikatan akar pada dedaunan yang ia bawa tadi. Helai perhelai ia tempelkan pada luka-luka Tul. Josh juga membantunya. Setelah semua bagian luka Tul tertutupi oleh daun itu, Apasiri lalu membuka tutup botol yang berisikan cairan biru menyala. Ia meminta Josh untuk mengangkat kepala Tul agar Apasiri bisa meminunkan ramuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cursed (Werewolf-Omegavers) || S1-TAMAT || S2-To Be Continued...
Fantasía🐺 THE CURSED 🐺 GULF itu manusia biasa seperti kita. Suka baca fiksi fantasi, apalagi tentang werewolf. Hobinya ngehalu jadi luna werewolf. Cita2nya jadi omeganya alpha. Dia percaya kaum werewolf itu nyata. Makanya, dia mencari tahu keberadaan mere...