Special Chapter 7 : Liburan Bersama Part 2

84 5 11
                                    

"Akhirnya kita sampai juga" kata Jurina sambil melemparkan barang bawaannya kesembarang tempat dan merebahkan tubuhnya di sofa.

"Jangan taruh barang bawaanmu sembarangan" kata Rena sambil menyentil dahi adiknya itu.

"Gomen gomen,,, hehehe"

Saat ini mereka sudah sampai di Villa milik Rena, sebuah Villa mewah dan besar dengan berbagai fasilitas yang memadai, rencananya mereka akan tinggal disana selama liburan.

"Sasshi kau istirahat saja dulu, sini biar kubawa barang bawaanmu" kata Rena sambil mengambil alih barang bawaan Sasshi.

"Terima kasih Rena-chan"

"Kalian bertiga istirahat saja dulu disini biar aku dan Yuki yang menyiapkan kamarnya" kata Rena sebelum ia dan Yuki naik kelantai atas untuk menyiapkan kamar, Rena sengaja mengajak Yuki karena Yuki sudah sering ikut Rena kesini sehingga ia juga hafal setiap sudut ruangan.

"Kakakmu ternyata kaya juga Jurina" kata Mayu sambil melihat setiap sudut Villa yang mewah.

"Tapi aku tidak begitu tau dari mana Onee-chan mendapat uang untuk membeli semua ini" kata Jurina karena setaunya kakaknya memiliki Villa ini sejak ia masih kecil dulu.

"Tapi bukannya Rena-chan memiliki usaha restoran?" tanya Sasshi.

"Tapi hanya dengan usaha restoran seperti itu apa bisa membeli Villa semewah ini" kata Jurina karena kadang ia juga bingung darimana kakaknya mendapat uang sebanyak itu.

"Memang benar sih"

"Oh ya ngomong-ngomong apa kalian lapar?" tanya Jurina.

"Ya begitulah"

"Kalau begitu kalian tunggu disini aku akan menyiapkan makanan" kata Jurina sambil berjalan menuju dapur untuk membuat makanan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Dimana Jurina?" tanya Rena setelah ia selesai menyiapkan kamar bersama Yuki.

"Dia sedang membuat makanan" jawab Mayu dan entah kenapa Rena dan Yuki langsung membulatkan mata terkejut.

"Apa? Membuat makanan?"

"Ya begitulah, kenapa memangnya?"

"Apa kalian gila membiarkan Jurina memasak sendiri" kata Rena karena terakhir kali ia dan Yuki memakan masakan Jurina dan berakhir dirumah sakit.

"Kenapa memang-" tanya Sasshi yang terpotong karena Jurina yang sudah tiba dengan membawa makanan yang sudah matang.

"Makanan sudah siap, silahkan dinikmati" kata Jurina sambil menyiapkan apa yang sudah ia masak.

Rena dan Yuki hanya bisa menelan ludah melihat makanan tersebut, dari luar makanan tersebut terlihat biasa saja, tapi mereka tak tau apa yang terjadi setelah masuk keperut mereka.

"Itadakimasu"

Mereka bedua langsung memakan makanan tersebut dan benar saja keringat dingin langsung menetes setelah memakan satu suapan.

'Makan apa ini?' batin mereka semua bersamaan kecuali Jurina tentunya yang memakan dengan lahap.

Semua yang ada disana terlihat makan pelan-pelan karena mereka tak bisa mengatakan jika makanan tersebut rasanya menakutkan.

Mayu memandang Jurina yang sedang makan dengan lahap, Mayu berpikir bahwa Jurina pasti sudah bekerja keras dan sepenuh hati untuk memasaknya, Jurina pasti akan sedih jika makanan yang ia masak tidak dihabiskan.

Mayu menarik nafasnya lalu ia langsung memakan makanan tersebut dengan lahap tanpa memikirkan rasanya yang sangat menakutkan karena ia ingin menghargai usaha Jurina yang sudah memasak untuk mereka.

"Bagaimana Mayuyu, apa makanannya enak?" tanya Jurina melihat Mayu yang memakan dengan lahap.

"i-iya, ini enak sekali" jawab Mayu meski terlihat kalau ia memaksakan diri untuk memakannya.

'Nezumi,, ' batin Rena tertegun melihat Mayu yang sampai melakukan hal itu untuk menghargai Jurina.

"Terimakasih makanannya" kata Mayu setelah ia menghabiskan makannanya.

"Kalau begitu aku akan beristirahat dikamar dulu" kata Mayu setelah membereskan makanannya lalu ia langsung berjalan menuju kamarnya.

.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.

'Sepertinya aku harus berterimakasih pada Nezumi karena ia sudah menghabiskan masakan Jurina' batin Rena sambil menuju kamar Mayu untuk berterimakasih.

"Nezu-  Eh NEZUMI!!!" teriak Rena melihat Mayu yang sudah terkapar disamping ranjang dengan kondisi tak berdaya.

"Oi Nezumi apa yang terjadi"

"Oh,, Gekikara ternyata,,, sepertinya aku tak akan bisa merasakan nikmatnya makanan" kata Mayu sepertinya ia meraskana efek setelah memakan makanan Jurina, selain lidahnya yang seakan mati rasa ia juga sudah berkali-kali bolak-balik kekamar mandi.

"Sudah kubilankan masakan Jurina itu mengerikan, lagipula ngapain kau sok jadi pahlawan segala dengan memakan semuanya" kata Rena.

"Ahhh Sial,, perutku sakit sekali, rasanya memang mengerikan tapi tak kusangka efeknya sejauh ini" kata Mayu yang terlihat masih terkapar.

"Dasar kau ini"

"Tolong aku Gekikara,,,,"

"Tunggu sebentar" kata Rena sambil beranjak pergi entah kemana dan tak lama kemudian Rena datang dengan membawa kertas dan pensil.

"Buat apa itu?" tanya Mayu bingung kenapa Rena malah memberinya kertas dan pensil.

"Seperinya kau butuh kertas dan pensil untuk menulis surat wasiat" kata Rena dengan polosnya.

"KAU PIKIR AKU MAU MATI APA"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



GekiWotaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang