Chapter 42

106 6 9
                                    

Sasshi POV

Aku memandang suasana pesta yang sangat ramai dan meriah, saat ini aku berada di pesta pernikahan orang yang paling kusayangi, tetapi bukan aku yang mendampinginya melainkan orang lain, aku hanya bisa melihat dari kejauhan orang yang kusayangi sedang tertawa bahagia bersama pasangan barunya.

Semua orang terlihat bahagia merayakan pesta pernikahan tersebut kecuali aku yang sekuat tenaga menahan tangis melihat orang yang kudayangi sedang tertawa bahagia bersama pasangan barunya.

"Sasshi"

Aku tersentak saat seseorang memanggil namaku dan aku langsung menoleh memandang orang yang memanggilku.

"Rena-chan" kataku melihat orang yang kusayangi yang entah sejak kapan sudah berada didepanku sambil menggandeng pasangan barunya.

"Terima kasih Sasshi sudah datang ke acara pernikahanku" kata Rena-chan tersenyum manis kearahku sambil menggandeng mesra orang yang sudah sah menjadi pendamping hidupnya.

Melihat itu aku mencoba sekuat mungkin untuk menahan air mataku agar tidak terjatuh,  tapi meski mencoba sekuat mungkin air mataku tetap mengalir dengan sendirinya.

"Ada apa Sasshi?"

"Aku tak apa Rena-chan" jawabku sambil menghapus air mataku.

"Hiks! hiks! Aku hanya ingin mengucapkan selamat atas pernikahanmu Rena-chan"

..

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..

"Hah!,, hah!,,,, hah!"

Sasshi terengah-engah saat baru terbangun dari tidurnya, terlihat keringat dingin membasahi tubuhnya.

"Lagi-lagi aku bermimpi seperti itu" batin Sasshi sambil mengelap keringat dingin didahinya.

"Sepertinya demamku tak turun-turun" kata Sasshi sambil menyentuh lehernya yang terasa panas.

'Sudah jam 11, sepertinya aku akan bolos lagi' batin Sasshi sambil kembali berbaring dikasur empuknya.

Sudah seminggu Sasshi mulai tak enak badan dan seminggu ini pula ia hanya tidur dikamarmya karena kondisi tubuhnya yang sedang tidak baik, ditambah setiap ia tidur ia selalu bermimpi buruk, ia selalu bermimpi jika Rena akan meninggalkannya dan menikah dengan orang lain.

'Apa benar jika aku dan Rena-chan tidak akan pernah bersatu' batin Sasshi sambil mengingat saat ia melihat dan mendengar pembicaraan Rena dan Yuki di taman seminggu yang lalu.

Flashback on

"Kalau begitu sebelum kau mati, aku ingin melihatmu menikah dan hidup bahagia" kata Yuki sambil menatap wajah Rena.

"Yuki"

"Kau ingin melihatku menikah sebelum kau mati dan aku ingin melihatmu menikah sebelum kau mati,,,, " kata Yuki menggantungkan kalimatnya.

"Kalau begitu Rena, bagaimana kalau kau menikah denganku"

Mendengar itu Rena hanya menatap tak percaya Yuki yang baru saja melamarnya.

"Kau pastu becandakan?" tanya Rena masih tak percaya dengan apa yang Yuki katakan.

"Tatap mataku Rena, aku sungguh serius mengatakannya dan aku yakin dengan keputusanku, aku tak peduli dengan keadaanmu dan aku akan menerima apapun apa adanya, kuakui aku menyesal saat tak menerimamu beberapa tahun yang lalu, tapi kini aku menyadari bahwa aku membutuhkanmu" kata Yuki menatap lekat Rena menunjukkan keseriusannya.

GekiWotaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang