Season 2: Chapter 7

78 6 7
                                        

Sasshi POV

"Selamat makan Rena-chan" kataku sambil membuka bungkusan melonpan favoritnya dan menaruh diatas makamnya dan aku membuka satu bungkus lagi yang aku kumakan sendiri.

"Oh ya Rena-chan aku akan bercerita sesuatu padamu, tapi kamu jangan marah karena sebenarnya hatiku hampir direbut orang lain, dia adalah Kawakami Ren, orang yang pernah kuceritakan padamu, dia sangat mirip denganmu bahkan aku sempat yakin bahwa Ren adalah kamu yang sedang menyamar, aku sudah mencari tau lebih dalam dan banyak sekali bukti yang menyatakan kalau Ren adalah kamu sendiri" kataku sambil menatap makam Rena-chan sebelum kembali bercerita.

"Tetapi kemarin aku tau suatu hal bahwa Ren dan kamu adalah orang berbeda, sebenarnya aku sudah membuka hati padanya sebagai penggantimu, tetapi aku mengetahui fakta yang mengecewakan kalau ternyata Ren sudah menikah dengan orang yang menyebabkan kematianmu" kataku sambil mengepalkan tangan erat-erat, aku masih merasa kecewa mengetahui Ren berhubungan dengan orang yang sudah menyebabkan kematian Rena-chan.

Aku sudah bertekad tak akan memaafkan Akane termasuk orang yang berhubungan dengannya, meski Ren tak ada hubungannya dengan kematian Rena-chan, tetapi aku menjadi ikut membencinya karena ia memiliki hubungan dengan Akane.

.
.
.
.
.
.
.
.

TOK!
TOK!
TOK!

Seseorang mengetuk beberapa kali pintu rumahku tapi aku membiarkannya saja tak menggubrisnya, aku tau siapa dia, orang itu adalah Ren, sudah beberapa hari ini ia mengunjungi rumahku tapi aku membiarkannya karena aku tak ingin bicara dengannya.

Tapi lama-lama aku jadi risih dan memutuskan untuk mengusirnya.

"Mau apa kau?" tanyaku setelah membukakan pintu.

"Akhirnya kau membukakan pintu Sasshi, aku ingin membicarakan sesuatu denganmu" kata Ren tapi aku tak peduli dan langsung menutup pintu.

"Tunggu Sasshi, dengar dulu penjelasaanku" kata Ren sambil menahan pintu yang akan kututup.

"Aku tak butuh penjelasaanmu dan sebaiknya kau segera pergi" kataku.

"Tunggu Sasshi, dengarkan dulu aku"

"Memangnya apa yang kau dan Akane rencanakan sampai kau ngotot seperti ini" kataku, aku curiga dia dan Akane merencanakan sesuatu.

"Dengar Sasshi, aku tak punya hubungan apapun dengan Akane"

"Lalu?"

"Karena itulah dengarkan dulu penjelasan-" kata Ren tapi aku langsung menutup pintu dan membiarkannya begitu saja.

Setelah beberapa saat kudiamkan akhirnya kulihat dia pergi juga, aku tak tau apa yang direncanakannya yang pastinya aku tak mau berhubungan dengannya lagi.

Sasshi POV End

BRAK!!!!

Sasshi dikejutkan saat pintu rumahnya tiba-tiba didobrak oleh seseorang.

"Oi apa yang kau lakukan?" tanya Sasshi melihat Rena yang mendobrak pintu rumahnya hingga engsel pintunya hancur.

"Sudah kubilang Sasshi ada yang harus ku jelaskan" Kata Rena selalu pelaku pendobrakan.

"Apa kau sudah gila sampai menghancurkan pintu orang segala" kata Sasshi melihat pintu rumahnya sudah lepas dari sarangnya.

"Aku tak punya pilihan lain"

"Sudah kubilang tak ada yang perlu dijelaskan, lebih baik kau pergi sebelum aku menghajarmu" kata Sasshi sambil melancarkan beberapa pukulan kearah Rena.

"Tunggu Sasshi" kata Rena sambil terus menghindari setiap serangan yang Sasshi lancarkan.

GREP!!
GREP!!

Rena menahan serangan Sasshi dan mencengkram nya dengan erat.

"Lepaskan" kata Sasshi sambil mencoba melepaskan cengraman Rena tapi cengkraman Rena terlalu kuat.

"Aku tak akan melepaskannya sebelum kau mendengarkanku"

"Lepaskan atau aku akan berteriak" kata Sasshi.

"TOLONG-

Sebelum Sasshi selesai berteriak Rena langsung memeluk dan membenamkan wajahnya didadanya yang langsung membungkam teriakannya.

Sambil masik memeluk Sasshi, Rena menjelaskan semua kesalah pahamnya mengenai hubungannya dengan Akane, Rena menjelaskan bahwa ia tak punya hubungan apapun dengan Akane dan ia juga baru mengenalnya, soal mereka yang tinggal bersama itu hanya karena ia belum punya tempat tinggal dan hanya menumpang dirumah Akane.

Sepertinya Sasshi sudah mengerti terlihat dengan ia yang lebih tenang dan mendengarkan setiap yang Rena jelaskan.

"Begitu ya, maafkan aku Ren, karena rasa benciku terhadap Akane aku jadi ikut membenci orang disekitarnya padahal kau tak tau apa-apa"

"Tak apa Sasshi aku mengerti"

"Oh ya kau bilang tadi masih numpang dirumah Akane"

"Ya begitulah, sejak aku pindah kesini aku masih belum menemukan tempat tinggal"

"Bagaimana kalau kau tinggal dirumahku saja"

"Eh maksudmu tinggal disini?" tanya Rena memastikan.

"Ya, bagaimana kalau kau tinggal bersamaku"

"Yaa,, bagaimana yaa,, " Kata Rena yang terlihat ragu.

"Jangan salah paham dulu, aku memintamu tinggal disini agar kau bisa membantuku merawat anakku, karena selama ini anakku tidak mempunyai sosok ayah, jadi aku memintamu menjadi sosok ayah untuknya" jelas Sasshi yang membuat Rena berpikir beberapa saat.

"Baiklah kalau begitu aku akan tinggal disini"

"I-ingat jangan salah paham, ini bukannya aku memintamu menjadi suamiku tapi hanya menjadi sosok ayah untuk anakku" kata Sasshi terlihat sekali kalau pipinya sudah memerah karena malu.

"Baiklah aku mengerti"

"Satu hal lagi" Kata Sasshi.

"Apa itu?"

"Kau harus memperbaiki pintu yang baru saja kau hancurkan" kata Sasshi menunjuk pintu yang baru saja Rena hancurkan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

GekiWotaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang