BUAGHT!
BUAGHT!
BUAGHT!Berulang-ulang kali Jurina memukuli pohon tak bersalah didepannya seakan meluapkan semua kekesalannya.
"Sial! Sial! Sial!" Sambil terus mengumpat Jurina memukuli pohon didepannya tanpa memperdulikan tangannya yang berlumuran darah.
Dari info yang diberikan Nezumi, Jurina sudah mengetahui siapa yang menikam kakaknya, tetapi belum sempat membalaskan dendamnya pelaku penikaman tersebut sudah menyerahkan diri pada polisi sehingga ia belum sempat menghabisi orang yang sudah menikam kakaknya.
"Tak ada gunanya kau melampiaskan kekesalanmu pada pohon itu, yang ada tanganmu yang terluka" kata Nezumi yang dari tadi melihat Jurina memukuli pohon tak bersalah itu.
"Aku tidak akan bisa tenang jika belum menghabisi orang itu" kata Jurina masih memukuli pohon tersebut.
"Lagipula orang itu sudah menyerahkan diri pada polisi, dia pasti sudah mendapatkan hukumannya" kata Nezumi.
"Tetap saja, belum cukup jika aku belum menghabisinya sendiri" kata Jurina sambil menghentikan pukulannya dan memandangi tangannya yang berlumuran darah.
Drrttt
Handphone Jurina berdering tanda panggilan masuk dan Jurina pun langsung mengangkat panggilan tersebut.
"Moshi-moshi"
"Center, Rena sudah sadar" kata seseorang lewat telpon tersebut.
"Be-benarkah" kata Jurina seakan tak percaya dengan kabar yang baru saja ia dapat.
"Kalau begitu aku akan kesana" kata Jurina sambil mematikan panggilan telepon.
"Ada apa Center?" tanya Nezumi.
"Kakakku sudah sadar, aku akan kerumah sakit sekarang" kata Jurina sambil bergegas pergi yang langsung diikuti oleh Nezumi.
.
.
.
.
.
.
.Tak butuh waktu lama Jurina sampai dirumah sakit dan ia melihat Sasshi yang terlihat sedang menunggu didepan kamar dimana Rena dirawat.
"Wota, apa benar kakakku sudah sadar?" tanyan Jurina.
"Benar, tapi sekarang dokter masih memeriksa keadaannya" jawab Sasshi.
"Begitu ya, syukurlah Onee-chan sudah sadar" kata Jurina yang terlihat lega karena kakaknya sudah sadar.
Tak berselang lama dokter keluar dari kamar pasien dan memberitahu bagaimana kondisi Rena setelah ia sadar.
"Apa kami bisa melihat keadaannya?" tanya Jurina.
"Tentu saja, kondisi Matsui-san juga sudah membaik jadi sudah bisa dijenguk" jawab dokter.
Tanpa menunggu lama lagi Jurina langsung masuk sementara Sasshi dan Nezumi memilih untuk menunggu diluar dulu.
"Kau tak ikut masuk?" tanya Nezumi melihat Sasshi tak ikut masuk kedalam.
"Sepertinya Center membutuhkan waktu berdua dulu dengan kakaknya" jawab Sasshi.
"Aku akan memberitahu yang lainnya dulu kalau Rena sudah sadar" kata Sasshi memutuskan untul memberi kabar pada yang lainnya bahwa Rena sudah sadar.
"Onee-chan" kata Jurina melihat Rena yang sedang duduk ditepi ranjang.
"Syukurlah kau sudah sadar Onee-chan" kata Jurina yang terlihat lega melihat kakaknya yang sudah siuman.
"Tenang saja Jurina, aku baik-baik saja" kata Rena seakan tak terjadi sesuatu yang buruk padanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/250398252-288-k826257.jpg)