Dimeja makan terlihat Rena yang hanya mengaduk-aduk makananya sambil memandang dua orang didepannya dengan tatapan bosan.
"Apa kalian bisa menghentikan perbuatan kalian itu" kata Rena pada Jurina dan Mayu yang sedang makan sambil saling menyuapi satu sama lain.
"Kau tak asik sekali Gekikara" kata Mayu yang momen romantisnya terganggu oleh kata-kata Rena.
"Setidaknya kalian cari tempat lain jika ingin bermesraan" kata Rena karena beberapa hari ini kesehariannya dirumah hanya memandang dua pasangan tersebut yang sedang bermesraan.
"Jurina suapi aku lagi" kata Mayu dan Jurina langsung menyuapi Mayu lagi.
'Arwah Yuko-san pasti akan tertawa melihat dua orang yang akan menghancurkan Rappapa ternyata kelakuannya seperti ini' batin Rena sambil memijit pelipisnya sendir melihat kelakuan dua orang yang katanya akan meraih posisi puncak di Majisuka Jyogakuen.
"Onee-chan apa kau mau kusuapi juga" kata Jurina sambil menyodorkan sendoknya pada Rena.
"Tak perlu, lebih baik kalian lanjutkan saja" kata Rena sambil beranjak pergi.
"Kau mau kemana Onee-chan?" tanya Jurina melihat Rena yang beranjak pergi.
"Aku mau mencari udara segar" jawab Rena sambil berjalan keluar untuk menghilangkan kebosanan, tak lupa ia menyamar dulu sebelum pergi.
.
.
.
.
.
."Silahkan datang kembali" kata kasir minimarket setelah Rena membayar apa yang ia beli.
"Melonpan memang yang terbaik" kata Rena sambil memakan melonpan yang baru ia beli di minimarket.
"Bukankah itu Sasshi" kata Rena melihat Sasshi yang sepertinya baru pulang sekokah.
"Sasshi" panggil Rena sambil menghampiri Sasshi.
"Ren" kata Sasshi melihat Rena yang menghampirinya.
"Kau mau kemana?" tanya Rena basa-basi.
"Aku mau pulang, kalau kau" jawab Sasshi.
"Begitu ya, kalau aku hanya jalan-jalan saja" jawab Rena.
"Apa kau mau kuantar pulang sekalian aku jalan-jalan juga" kata Rena.
"Tak masalah"
Setelah itu mereka berjalan pergi hingga mereka melihat keributan dari sekelompok orang yang sedang berkelahi.
"Sasshi bukankah mereka satu sekolah denganmu" kata Rena melihat sekelompok anak yang sedang berkelahi tersebut.
"Benar, sebaiknya aku membantu mereka" kata Sasshi sambil berlari menuju perkelahian.
"Tunggu" kata Rena sambil berlari mengikuti Sasshi.
Mereka semua langsung menghentikan perkelahian saat melihat kedatangan Sasshi disusul Rena dibelakangnya.
"Ageman-san" kata salah satu siswa Shekarashika melihat kedatangan Sasshi yang disekolah lebih dikenal dengan nama Ageman.
"Show" kata Sasshi pada salah satu yankee yang menjadi lawan para siswa Shekarashika, dari penampilannya sepertinya pria tersebut adalah pemimpin mereka.
"Kita bertemu lagi Wota" kata pria yang dipanggil Show tersebut.
'Dia kan?' kata Rena melihat pria tersebut, ia tau siapa dia, pria bernama Show tersebut adalah orang yang diputuskan Sasshi beberapa hari yang lalu.
"Mau apa kau disini, sepertinya kau mempunyai kekasih baru lagi" kata Show melihat Rena yang ada dibelakang Sasshi.
"Wota, dari informasi yang kudapat ternyata kau dulu mempunyai kekasih seorang gadis dan karena itulah kau sampai pindah kesini, ternyata kau orang seperti itu, sepertinya itu alasanmu kau memutuskanku, tapi tak apalah karena kau memang tak pantas bersama seorang pria" kata Show dengan nada mengejek sementara itu Sasshi hanya diam sambil memundukkan wajahnya, ia ingin marah tetapi setelah dipikir-pikir apa yang Show katakan ada benarnya.
