Di Majisuka Jyogakuen terdapat berbagai kelompok Yankee yang saling berebut posisi teratas meski kelompok teratas yaitu Rappapa belum tergoyahkan hingga saat ini.
Salah satu kelompok yang ada di Majisuka Jyogakuen adalah Team Hormone, dinamai Team Hormone karena hobi mereka atau bisa dibilang keseharian mereka memanggang dan memakan hormone dikelas dan disekitar sekolah.
Kelompok beranggotakan 5 orang ini yaitu Akicha, Bungee, Mukuchi, Unagi dan dipimpin oleh Wota yang saat ini baru saja keluar dari rumah sakit setelah insiden penusukan pensil oleh salah satu anggota Rappapa paling ganas, siapa lagi kalau bukan Gekikara.
Saat ini mereka sedang mengadakan pesta hormone untuk merayakan keluarnya ketua mereka dari rumah sakit.
"Hari ini kita akan makan hormone sepuasnya" kata Unagi sambil memasukan hormone sebanyak- banyaknya.
"Kau terlalu banyak memasukkannya Unagi" protes Bungee pada Unagi yang memasukkan hormone terlalu banyak yang membuat hormone tidak bisa matang secara merata.
"Maaf-maaf aku terlalu bersemangat" kata Unagi meminta maaf meski dengan wajah tanpa rasa bersalah.
"Sudahlah lebih baik kita segera menghabiskannya" kata Akicha sambil mengambil hormone yang sudah hampir matang dan diikuti oleh anggota lain.
"Lukamu bagaimana, apa sudah baikan?" tanya Unagi kepada Wota.
"Sudah baikan, meski kadang masih sakit" kata Wota yang terlihat hidungnya masih diperban.
"Kalau kalian sendiri" tanya Wota karena ia tau teman-temanya juga terluka saat Gekikara menghabisi teamnya.
"Kami memang terluka tapi masih beruntung tidak sampai masuk rumah sakit" jawab Akicha.
"Begitu ya"
"Sudahlah kalian jangan membahas itu, aku tak mau mengingatnya lagi" kata Mukuchi.
Setelah itu mereka kembali melanjutkan acara makan-makan mereka hingga semua persediaan hormone mereka habis.
"Apa semuanya sudah habis" tanya Wota yang masih belum puas.
"Begitulah, sepertinya semua persediaan sudah habis" jawab Unagi.
"Begitu ya, kalau begitu aku akan membelinya dulu" kata Wota karena ia ingin makan hormone lebih banyak lagi.
"Kalian tunggu disini saja aku akan membelinya" kata Wota sambil beranjak dari duduknya lalu beranjak keluar kelas pergi untuk membeli beberapa hormone.
Tapi baru saja ia berjalan beberapa langkah dari kelasnya, ia harus berhenti karena ia berpapasan dengan orang yang paling tidak ingin ia temui, yaitu Gekikara.
Melihat Gekikara didepannya, Wota hanya bisa mematung dengan keringat dingin membasahi wajahnya, rasanya ia ingin segera berlari pergi kembali kekelaanya, tapi mungkin karena saking takutnya Wota tidak bisa menggerakkan tubuhnya.
Gekikara perlahan mulai berjalan mendekati Wota yang masih diam mematung.
"Nee,,,," kata Gekikara sambil memegang pundak Wota dengan tangannya yang penuh darah.
"Apa kau sibuk hari ini?" tanya Gekikara sambil menatap wajah Wota yang ketakutan.
"Ti-tidak" jawab Wota terbata-bata karena takut.
"Kalau begitu saat pulang sekolah nanti apa kau bisa menemuiku?" tanya Gekikara dan Wota yang mendengar itu tanpa sadar menggangguk begitu saja.
"Baguslah kalau begitu" kata Gekikara sambil mengeluarkan sebuah pensil dari sakunya, Wota yang melihat itu hanya bisa menutup matanya menunggu hidungnya kembali dimasuki pensil untuk kedua kalinya.